Jakarta, majalahspektrum.com – Mrngangkat tema “Berkarya Dalam Iman di Tengah Realitas Bangsa” KGPM Wilayah 25 Jawa menggelar perayaan HUT 85 Thn gereja Kerapatan Gereja Protestan Minahasa (KGPM) berdiri. Berbagai rangkaian kegiatan telah dilakukan yang puncaknya digelar pada malam Kebaktian Syukur dan Perayaan di gedung gereja KGPM Jemaat Yeremia, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Sabtu (3/11/2018) sejak pukul 17;00 hingga 21;00 WIB.
Diketahui, para pendiri KGPM, diantaranya; AA Maramis, Sam Ratulangi dan B.W Lapian, bersama tokoh lain, Pada Tahun 1930-an, melakukan gerakan keluar Indische Kerk penerintah Belanda. Mereka menolak gereja dalam negara dan hendak mendirikan gereja sendiri /pribumi bukan Belanda. Inilah cikal bakal perlawanan rakyat Minahasa terhadap Kolonial Belanda.
Secara resmi berbadan hukum, KGPM berdiri pada 29 Oktiber 1933. Dan 2 dari tokoh pendiri KGPM yakni; Sam Ratulangi dan B.W Lapian dikenal sebagai pahlawan nasional.
Turut hadir dalam perayaan puncak HUT KGPM tersebut; perwakilan PGI pusat, Ketua PP KGPM Wilayah 25 Jawa, Ketua BPW KGPM 25 Jawa dan sahabat dari keluarga NU dan Muhamadiyah.
Dalam sambutannya, Ketua Panitia HUT, Pnt. Rocky Wenas mengatakan sebagai gereja perjuangan dan nasional yang jemaatnya memiliki andil dalam perjuangan merebut kemerdekaan, KGPM saat ini juga terpanggil dalam perjuangan mengisi kemerdekaan, siap bekerjasama dengan agama lain dalam rangka mewujudkan cita-cita kemerdekaan yakni mewujudkan masyarakat yang Adil, Makmur dan Sejahtera.
“Ada 6 program yang kita panitia kerjakan di HUT 85 Tahun KGPM, diantaranya; Donor Darah, Bantuan Sembako, Tunjangan Pendidikan, Talk Show dengan tema masalah kekinian dan puncaknya saat ini dalam bentuk ibadah syukur dan perayaan,” papar Rocky, Sabtu (3/11/2018) malam.
Selaras dengan Rocky, Ketua PP KGPM Wilayah 25 Jawa, Gbl. Fetrisia Yuliasanti Alung, M.Th mengajak jemaat untuk memaknai perayaan HUT 85 Tahun KGPM untuk memperkokoh komitmen kebangsaan.
“Dilandasi spirit KGPM yakni; ‘Yesus Kristus dalam Kebangsaan, Kebangsaan dalam Yesus Kristus’.” tegasnya.
Sementara, dalam khotbahnya, Pdt, Gbl. Tedius K Batasina, S.Th mengatakan bahwa perayaan bukan soal lama atau banyaknya usia tetapi seberapa banyak kontribusi yang diberikan.
“Kita boleh berzirah tetapi zirah yang menghasilkan buah yang berkualitas dan membangun,” kata Ketua Majelis Gembala KGPM ini.
Tedi juga mengingatkan generasi muda untuk mampu beradaprasi dengan perkembangan jaman agar tak ketinggalan. “Namun jangan meninggalkan sejarah dan jati diri,” imbaunya.
Perayaan puncak HUT KGPM oleh wilayah 25 Jawa tersebut dihadiri oleh gembala dan jemaat KGPM yang di wilayah Jabodetabek dan Jawa Tengah. Berbagai busana daerah di nusantara tampak dikenakan dan setiap cabang gereja KGPM berkenan mengisi acara. Ibadah syukur usai pukul 19:00 dilanjut perayaan HUT, Pembagian hadiah berbagai lomba dan makan bersama. (ARP)
Be the first to comment