Jakarta, majalahspektrum.com – ADA Empat karunia yang Yesus Kristus tawarkan kepada kita manusia di hari Natal menurut President Gereja Yesus Kristus (GYK) Dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir (OSZA), President Russel M. Nelson
Menurutnya, kita manusia berada pada musim dan bulan yang penuh makna dan berharga. “Kita semua menyukai bait “Mari, Yang Setia” dan kita semua bersemangat untuk menyembah Dia: Yesus Kristus-satu-satunya yang paling disayang berasal dari Yerusalem-“Yehovah Maha Agung dari Perjanjian Lama dan Mesias dari Perjanjian Baru.” ungkapnya
Presiden Nelson mengajak kita bersama menelaah kembali berkat-berkat yang datang kedalam hidup kita ketika kita fokus kepada hidup, misi, ajaran, dan Penebusan Tuhan Yesus Kristus.
“Sebagaimana Raja Benyamin mengundang Orang-Orang Suci pada masanya, untuk menelaah berkat dan keadaan bahagia dari mereka yang mematuhi perintah-perintah Allah. Berkat tersebut ada bersama kita disini dan saat ini, tetapi lebih dari itu semua adalah janji akhir kebahagiaan yang kekal,” ungkapnya.
Singkatnya dikatakan dia, para pengikut sejati Yesus Kristus memiliki hak istimewa mengalami sukacita selamanya yang tak dapat dijelaskan oleh perkataan. “Allah menganugerahkan kepada anak-anak manusia sesuai dengan hasrat mereka,” jelasnya.
Hasrat, katanya, menjadi teramat penting pada bulan dan musim yang penuh dengan karunia pemberian ini, manakala ketika kita benar-benar memikirkan keinginan dari mereka yang kita sayangi. Selama bulan ini.
“Saya mengajak anda menelaah kembali keinginan anda. Apa saja keinginan anda yang terdalam? Apa yang sesungguhnya anda ingin alami dan tuntaskan dalam kehidupan fana anda ini? Apakah anda ingin menjadi seperti dan lebih seperti seorang Yesus Kristus?, Apakah anda benar-benar ingin hidup bersama Bapa Surgawi dan keluarga anda kekal selamanya dan hidup layaknya seorang Juruselamat? Kalau anda ingin, anda akan mau menerima banyak karunia yang ditawarkan oleh Tuhan untuk menolong anda dan saya selama masa kehidupan kita dalam perncobaan fana ini,” katanya.
Presiden Nelson mengajak kita untuk fokus terhadap karunia yang Yesus Kristus berikan kepada semua yang mau menerima karunia-karunia tersebut.
“Pertama, Dia memberi kepada anda dan saya sebuah kemampuan tak terbatas untuk mengasihi. Ini meliputi kemampuan mengasihi yang anda tidak kasihi sebelumnya dan mereka yang tidak hanya tidak mengasihi anda tetapi juga menganiaya dan memanfaatkan anda. Dengan bantuan dari Juruselamat, kita dapat belajar mengasihi sebagaimana Dia mengasihi,” tuturnya.
Hal itu, kata dia, memerlukan perubahan hati-lebih pastinya melembutkan hati kita-ketika kita diajar oleh Juruselamat bagaimana kita saling menjaga satu sama lain. Saudara saudari terkasih, kita dapat melayani dalam jalan Tuhan ketika kita mau menerima karunia kasih-Nya.
Karunia kedua yang Juruselamat tawarkan, katanya, adalah kemampuan untuk memaafkan. Melalui penebusan-Nya yang tak terbatas, anda dapat mengampuni mereka yang menyakiti anda dan yang tidak akan pernah mau bertanggungjawab atas kekejaman yang mereka lakukan terhadap anda.
“Biasanya mudah memaafkan seseorang yang dengan tulus dan rendah hati datang kepada anda meminta maaf. Tetapi Juruselamat akan menganugerahi anda kemampuan memaafkan siapa saja yang telah menganiaya anda dengan segala cara. Maka perilaku mereka yang menyakitkan tidak lagi merusak jiwa anda,” pesannya.
Karunia ketiga dari Juruselamat adalah pertobatan. Karunia ini tidak selalu dipahami dengan baik. Seperti anda ketahui, Perjanjian Baru sedianya ditulis dalam bahasa Yunani. Dalam beberapa halaman dimana dikisahkan tentang Juruselamat yang memanggil orang-orang kepada pertobatan, kata yang diterjemahkan sebagai “bertobat” berasal dari terminology Yunani metanoeo.
Kata metanoeo sangat kuat dalam kata kerja Bahasa Yunani. Awalan meta artinya “perubahan.” Kita juga menggunakan istilah ini dalam awalan Bahasa Inggris. Contohnya, kata metamorphosis artinya “perubahan dalam bentuk atau wujud.” Akhiran noeo berhubungan dengan kata Yunani yang mengandung makna “pikiran.” Juga berhubungan dengan kata lain dalam Bahasa Yunani yang mengandung makna “pengetahuan,” “jiwa,” dan “nafas.”
“Dapatkah kita mulai melihat luasnya dan dalamnya apa yang Tuhan berikan kepada kita ketika Dia menawarkan karunia pertobatan? Dia mengundang kita untuk merubah pikiran kita, pengetahuan kita, jiwa kita, bahkan nafas kita. Contohnya, ketika kita bertobat, kita menghirup dengan penuh syukur kepada Allah, yang meminjamkan nafas kepada kita dari hari ke hari,” terangnya.
Pertobatan yang sungguh-sungguh bukanlah sebuah kejadian. Pertobatan adalah kesempatan istimewa tiada akhir. Pertobatan adalah fundamental untuk menuju kemajuan dan mendapatkan ketenangan pikirang, kenyamanan, dan sukacita.
Karunia ke-empat dari Juruselamat kita, lanjut dia, sebenarnya adalah sebuah janji-yaitu sebuah janji hidup kekal. Ini bukan berarti kita akan hidup amat sangat lama. Setiap orang akan hidup selamanya setelah mati, tanpa memandang kerajaan atau kemuliaan yang darinya mereka barangkali memenuhi syarat. Setiap orang akan dibangkitkan dan mengalami kebakaan. Tetapi kehidupan kekal adalah lebih dari sekedar sebuah peruntukan waktu. Kehidupan kekal adalah sebuah model dan kualitas hidup yang Bapa Surgawi dan Putranya Yesus miliki.
“Ketika Bapa menawarkan kita kehidupan akhirat, Dia sesungguhnya sedang mengatakan secara esensial, ‘Bila anda memilih mengikuti putraKu-jika keinginanmu adalah sungguh-sungguh ingin menjadi seperti Dia-maka sementara ini kamu harus hidup sebagaimana kami dan memperhatikan dunia dan kerajaan seperti yang kami lakukan.” Tuturnya.
Menurut Nelson, Keempat karunia tersebut akan membawa kita kepada lebih banyak lagi sukacita manakala kita menerimanya. Hal ini dimungkinkan karena Yehovah merendahkan diriNya untuk datang ke bumi sebagai bayi Yesus. Dia lahir dari Bapa yang baka dan seorang Ibu yang fana. Dia dilahirkan di Betlehem dalam keadaan yang sangat sederhana. Dialah yang paling kudus yang kelahiranNya telah dilihat oleh para nabi sejak zaman Adam.
“Yesus Kristus adalah pemberian Allah yang melampui-pemberian dari Bapa kepada seluruh anak-anakNya. Kelahiran tersebut yang kita dengan sukacita rayakan setiap musim Natal. Dengan mengarahkan pikiran dan perasaan kita fokus kepada Juruselamat dunia,” ujarnya.
lalu, apa, apa yang perlu kita lakukan agar kita memang menerima karunia-karunia yang ditawarkan oleh Yesus Kristus ini dengan kesungguhan? Apa saja kunci untuk mengasihi sebagaimana Diapun mengasihi, memaafkan sebagaimana Diapun memaafkan, bertobat dan menjadi seperti Dia, dan pada akhirnya hidup bersama Dia dan Bapa Surgawi kita?, Kuncinya yaitu membuat dan menjaga perjanjian-perjanjian kudus.
“Kita memilih untuk hidup dan maju dalam jalan perjanjian Tuhan dan tinggal didalam perjanjian tersebut. Ini bukanlah sebuah jalan yang rumit. Ini adalah jalan menuju sukacita di kehidupan fana ini dan kehidupan kekal setelahnya,” tuturnya.
Presiden Nelson mengungkapkan keinginannya yang terdalam agar semua anak-anak Bapa Surgawi memiliki kesempatan mendengar Injil Yesus Kristus dan mengindahkan seluruh ajaranNya dan kita dikumpulkan kembali sebagaimana dijanjikan di zaman akhir ini.
“Saya ingin kita percaya dan menerima kasih Juruselamat bagi setiap dari kita. KasihNya yang sempurna dan tiada batas membuatnya mau menebus dosa anda dan saya,” harapnya.
Karunia tersebut, kata dia, adalah Kurban TebusanNya yang mengizinkan kita untuk dapat menjadikan karunia-karuniaNya yang lain juga menjadi milik kita.
“Pada hari kedatangan-ketika Milenium dimana kita sekarang mempersiapkan diri. Setiap lutut akan bertekuk, dan setiap lidah mengakui, Yesus adalah Kristus,” tutupnya. (ARP)
Be the first to comment