PGLII Bekali dan Doakan Caleg Kristen Lintas Parpol

Jakarta, majalahspektrum.com –  DALAM rangka menciptakan Pemilu yang damai dan cerdas, Persekutuan Gereja-gereja dan Lembaga-lembaga Injili Indonesia (PGLII) menggelar pembekalan dan doa pemberangkatan kepada para Calon Legislatif lintas Partai Politik (Parpol), Senin (4/3/2019) malamdi MDC Hall, Wisma 76, Jakarta Barat.

Sebelum dilakukan doa pemberangkatan, terlebih dahulu para Caleg yang hadir diberikan pembekalan dengan menghadirkan 3 pembicara yakni dari Penilitisenior CSIS Dr, J Kristiadi, Ketua Umum PGLII Pdt, Dr, Ronny Mandang dan Ketua Majelis Pertimbangan PGLII Pdt,Dr, Nus Reimas.

Dalam kesempatannya, Peneliti senior CSIS, Dr J Kristiadi mengatakan bahwa dalam Pemilu, rakyat harus menjadi pemenang otentik (sebenarnya). Pasalnya, rakyatlah yang memberi suara dan suara rakyat adalah suara Tuhan (Vox Populi Vox Dei).

“Politik itu sesungguhnya suci. Politik merupakan medan adu siasat  untuk sesuatu yang baik bukan membawa kehancuran. Orang terjun ke politik harusnya karena punya visi ingin memperbaiki kehidupan sosial kemasyarakatan dan bernegara. Jadi dalam kontestasi politik, siapa yang unggul harus mengakui bahwa rakyatlah yang jadi pemenang sebenarnya,” kata Kristiadi di hadapan ratusan caleg dan para Pendeta pemimpin jemaat.

Sementara, Ketum PGLII, Pdt, Dr, Ronny Mandang berpendapat bahwa gereja tidak boleh alergi dengan politik. Gereja harus berpolitik karena fungsi gereja di dunia menyuarakan kebenaran untuk kebaikan manusia.

“Sejarah dunia membuktikan bagaimana peran gereja dalam revolusi politik di dunia. Yesus sendiri berpolitik. Arti politikdan tujuan politik itu sendiri sebenarnya suci, namun karena keserakahan dan kerakusan manusia membuat politik menjadi kotor. Yang membuat dunia kehidupan manusia hancur adalah keserakahan dan kerakusan,” katanya.

Sementara itu, Pdt,Nus Reimas mengingatkan kepada para Caleg kristiani agar jangan putus asa dan kehilangan kewarasan diri bila gagal menjadi anggota legislatif. Kepada yang berhasil, Nus berpesan agar tidak sombong dan menjadi terang dan garam di legislatif dengan keteladanan dan keberpihakan kepada kepentingan rakyat.

“Jangan ada stress lalu bunuh diri karena kalah. Politik memang ada resiko tetapi jika kita mengandalkan dan menyerahkan sepenuhnya kepada kehendak Tuhan, pasti semua akan baik-baik saja,” tuturnya.

Membuka acara, Ketua panitia penyelenggara, Pdt, Antonius Natan mengatakan bahwa tujuan dari acara tersebut ialah agar sesama caleg kristen saring mengenal dan tetap satu di dalamTuhan. “Tidak ada yang sikut-sikutan atau saling menjelek-jelekan. Sesama anak Tuhan harus saling mengasihi dan ciptakan persaingan pemilu yang damai,” katanya.   

Kepada jemaat,Antonius berpesan agar umat menggunakan hak politiknya saat pemilihan.”Berhikmat saat di TPS. Umat berhikmat,Negara Maju,” ujarnya.

Tampak seratusan Caleg hadir di acara itu. Baikdari Caleg DPR RI, DPRD Tingkat Provinsi dan DPRD tingkat Kabupaten/Kota. Tampak pula di antara mereka Ketua Umum Partai Solideritas Indonesia (PSI) Grace Natalie yang merupakan Caleg DPR RI dari Dapil III Jakarta Utara, Jakarta Barat dan Kepulauan Seribu. (ARP)

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan