Jakarta, majalahspektrum.com – RAKYAT Indonesia sudah membuktikan keberaniannya memilih Joko Widodo (Jokowi), baik saat menjadi Wali Kota Solo, Gubernur DKI Jakarta hingga menjadi Presiden RI karena satu alasan untuk perubahan.
Keberanian warga tersebut terbayar lunas dengan kerja-kerja nyata Jokowi yang banyak melakukan perubahan baik bagi masyarakat atau rakyat Indonesia. Bukan tanpa alasan, keberanian warga tersebut karena masyarakat telah mampu menilai Jokowi sebagai sosok pemimpin yang baik dan yakin akan melakukan perubahan, berpihak kepada mereka.
Hal tersebutlah yang saat ini dibutuhkan Partai Solideritas Indonesia (PSI). Dibutuhkan keberanian rakyat Indonesia untuk memilih PSI demi suatu perubahan iklim dan budaya politik yang gelap saat ini.
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Grace Natalie, mengatakan keberanian publiklah yang menjadikan Jokowi menjadi pemimpin mulai dari Solo, DKI Jakarta dan akhirnya menjadi Presiden Indonesia. Alhasil, kata Grace, bangsa Indonesia mendapatkan pemimpin terbaik sepanjang sejarah.
“Bayangkan, kalau dulu rakyat Solo, Jakarta, dan Indonesia tidak memberi kesempatan kepada Pak Jokowi, mungkin kita tidak akan pernah menyaksikan lahirnya presiden terbaik Indonesia sepanjang sejarah Republik,” ujar Grace pada acara Festival 11 di Jakarta Internasional Expo Kemayoran, Jakarta, Kamis (11/4/2019).
“Keberanian yang mendorong orang mengambil keputusan mendukung ide baru, mengabaikan berbagai fitnah. Keberanian mendukung gagasan segar dalam politik bernama Joko Widodo,” sambung Grace.
Keberanian yang sama, kata Grace, diharapkan dari publik untuk Pemilu 2019. Selain memilih Jokowi, publik perlu berani mendukung dan memilih PSI untuk lolos ke Parlemen.
“Yang kita butuhkan pada 17 April adalah keberanian. Keberanian dari kita, 194 juta rakyat Indonesia untuk mendukung sebuah ide baru bernama Partai Solidaritas Indonesia. Rumah baru bagi kaum nasionalis-moderat yang ingin melihat Indonesia yang jaya,” tuturnya.
Menurut Grace, keberanian pemilih untuk mencoblos PSI sama halnya dengan keberanian masyarakat memilih Jokowi sebagai pemimpin di Solo, Jakarta, dan Presiden Indonesia. Sekaligus, sebanding maknanya dengan memilih gagasan segar dalam politik.
“Kita butuh keberanian. Keberanian untuk memberikan kesempatan kepada PSI agar lolos parlemen untuk membawa perubahan dan perbaikan di parlemen,” pungkas Grace.
Baca Juga: (Apa Pasal, Goenawan Muhamad Ingin PSI Masuk_
Menurut Grace, Presiden Jokowi perlu partner yang jujur, bekerja keras, dan profesional di parlemen. Untuk itu, PSI siap menjadi partner Presiden Jokowi 2019-2024.
Dalam pidatonya, Grace menyatakan, partai politik yang sudah berada pada comfort zone pasti akan sulit berubah, karena sudah merasa nyaman dengan keadaan. Satu-satunya cara mendorong perubahan dan perbaikan dalam politik, adalah dengan mendukung kekuatan baru yang akan menjadi political disruption di parlemen.
“Satu-satunya cara mendorong perubahan dan perbaikan dalam politik, adalah dengan mendukung kekuatan baru yang akan menjadi “political disruption” di parlemen. Kekuatan politik baru yang akan membuat partai lama buru-buru bangun tidur, cuci muka, dan segera berangkat kerja kalau tidak mau ketinggalan,” terangnya.
Lebih lanjut, menurut Grace, kehadiran pemain baru selalu akan membawa perubahan positif. Dalam dunia bisnis, sports, dan berbagai bidang kehidupan lain, kehadiran pemain baru biasanya akan memperbaiki mutu kompetisi.
“Mendorong pemain lama untuk memperbaiki diri, menciptakan iklim di mana semua pihak berlomba melakukan inovasi agar tidak kalah dalam persaingan,” tegas Grace yang juga Caleg DPR RI Dapil DKI 3 ini (Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu) .
Hadir dalam acara festival 11 itu Sekjen PSI Raja Juli Antoni, jajaran pengurus DPP PSI dan para juru bicara PSI. Pakar Komunikasi Ade Armando, Aktivis Perempuan Neng Dara Affiah, Pakar Pendidikan Henny Supolo, dan Pendiri Partai Amanat Nasional Abdillah Toh. (ARP)
Be the first to comment