Kesaksian Rohani 2 Pengacara Senior Ini Sungguh Menginspirasi

Jakarta, majalahspektrum.com – DALAM acara Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) dan Ucapan Syukur di Jhon’s Pardede Internasional Hotel, Jalan Raden Saleh I, No.9-11, Senen, Jakarta Pusat, 2 orang pengacara (advocad), Jhon Panggabean,S.H dan Haposan Hutagalung, S.H menceritakan  kesaksian rohani dari sebagian kisah hidupnya yang sungguh menginsprasi.

Diceritakan Jhon Panggabean, dalam kemapanan ekonomi hidupnya mulai melupakan Tuhan, tak lagi melakukan pelayanan dan bahkan melakukan kehidupannya yang dahulu yakni hidup foya-foya, keluyuran malam dan mengandalkan kekuatannya sendiri.

“Badan saya gemuk sekali karena banyak makan enak, hidup senang-senang sampai tak lagi melakukan pelayanan sampai Tuhan tegur saya lewat sakit penyakit dan kecelakaan,” kata Jhon, di acara itu, Jumat (30/8/2019) malam.

Sebelum bolak-balik di 10 Rumah Sakit, Jhon mengalami kecelakaan mobil. Saat itu mobil yang dikendarainya berguling-guling di jalan tol, namun Jhon sempat berteriak “Tuhan Yesus Tolong saya”.

“Sebenarnya saya sudah diberi tanda dan peringatan oleh Tuhan saat kecelakaan tunggal itu. Itu foto-foto keadaan mobil saya yang ringsek berat tetapi saya selamat tanpa luka berat,” ungkapnya sambil menunjukan foto-foto keadaan mobilnya usai kecelakaan melalui slide projektor.

Setelah itu, Jhon mengalami sakit komplikasi lebih dari setahun lamanya, yang membawanya berobat hingga ke Penang, Malaysia namun tak kunjung sembuh juga. Sampai akhirnya Jhon memutuskan berhenti meminum berbagai macam obat dan hanya berdoa saja, berserah kepada Tuhan.

“Harta yang saya kumpulkan habis, kantor advocad saya pun pindah dari tempat elite ke tempat pemukiman dekat rumah. Tuhan masih memberi saya kesempatan. Kini saya telah disembuhkan dan dipulihkan kesehatan saya. Saya berjanji kepada Tuhan untuk setia dan terus melayani Dia sampai saya tak berdaya lagi,” tegas Jhon yakin.

Itulah alasan kenapa Jhon Panggabean menggelar KKR dan Ucapan Syukur malam itu. Bukan cuman karena telah disembuhkan dari sakit penyakit yang membuat berat badannya turun 40 Kilogram tetapi juga  karena ia telah dipulihkan jasmani dan rohaninya, pun perekonomiannya mulai membaik.

“Sekarang saya aktif pelayanan, kesaksian dan memberitakan firman Tuhan kemana-mana. Anak saya yang pertama, Samuel kini jadi seorang pendeta, dia tidak bisa hadir di sini karena sedang tugas pelayanan di Surabaya. Lalu 2 putri saya sudah jadi pengacara, lulus 3,5 tahun dengan nilai terbaik dari UI dan Unpar,” tuturnya.

Sementara, dalam kesempatannya sebelum memberikan kesaksian pujian bersama Jhon Panggabean dan Tulus Sitorus (Trio), Haposan Hutagalung meceritakan pengalaman rohaninya saat di penjara Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat.

“Saya belajar hingga bisa main gitar dan nyanyi saat di penjara Sukamiskin. Di sana saya punya grup vocal untuk mengisi di tiap acara kebaktian bersama Urip dan Hotasi Nababan. Jadi kalo nanti permainan gitar dan suara saya kurang bagus harap dimaklumi yah ,” kata Haposan.

Berbeda dengan Jhon Panggabean, menurut Haposan, selama 6 tahun mendekam dalam penjara, harra bendanya tak ada yang berkurang malahan bertambah.

“Kita tahulah bahwa di penjara Sukamiskin itu kalau mau hidup aman dan nyaman harus bayar harga mahal. Tetapi satu gelas pun di rumah saya tak terjual karena di sana saya malah dapat banyak klien, ada Bupati, Jaksa dan pejabat lainnya, kantor hukum saya pun tetap jalan. Itu semua karena saya berserah kepada Tuhan dan beriman,” ungkapnya.

Lebih lanjut diceritakan Haposan, awal ia masuk penjara rutan Sukamiskin, dirinya dihantui ketakutan dan berbagai kekhawatiran. Namun akhirnya ia pasrah berdoa kepada Tuhan dan yakin akan kuasa dan mukjizatNya.

“Vonis hukum kepada saya awalnya 7 tahun lalu saya banding hingga ke tingkat kasasi malah naik jadi 12 tahun. Namun saya bebas pada tahun 2016 setelah menjalani hukuman selama 6 tahun penjara. Kini pelayanan saya saat di penjara saya teruskan dan saya sktif pelayanan di gereja dan masyarakat,” ungkapnya.

Menurut Haposan, setiap orang, kaya atau miskin pasti punya masalah. Masalahnya mau tidak menghadapinya dengan penyertaan dan berserah diri kepada Tuhan.

“Orang jahat yang ada di sebelah Yesus waktu disalib saja saat mengakui dosanya dan bertobat seketika itu Dia selamatkan. Oleh karena itu andalkanlah Tuhan dalam hidup mu, jangan lupakan Dia,” pesannya.

Malam itu, Haposan bersana Jhon bermain gitar menyanyikan 2 buah lagu yaitu; “Indah Rencana Mu Tuhan” dan “Hidup Ini Adalah Kesempatan”.

Turut hadir dan memberikan kesaksian pujian artis kondang yang hits dengan lagu “Jangan Salah Menilai”, Tagor Pangaribuan. Di acara itu, Tagor pun berencana akan membuat album lagu rohani.

“Semoga album lagu rohani saya lebih hits dari lagu-lagu sekuler saya selama ini,” ungkap Tagor saat berbincang santai usai acara dengan Jhon Pardede yang menjadi pengkhotbah di acara itu.

Turut juga mengisi kesaksian pujian di acara itu Vocal Grup dari Perkumpulan Wartawan Media Kristiani (PERWAMKI).

“Tadi dipanggil oleh MC Vocal Grup PERWAMKI. Tapi malam ini tidak PERWAMKI atau PEWARNA, yang ada persatuan wartawan kristen. Mari teman-teman wartawan yang ada di sini bergabung, kita nyanyi bersana-sama. Lagunya familiar kok dan kita baru latihan tadi sebelum acara, hanya menyesuaikan nada doang,” kata Agus Panjaitan yang merupakan Sekum PERWAMKI sambil bersiap memainkan gitar. (ARP)

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan