Indonesia Dipercaya Sebagai Tuan Rumah GA WEA 2019

Jakarta, majalahspektrum.com – INDONESIA melalui Persekutuan Gereja-gereja dan Lembaga-lembaga Injili Indonesia (PGLII) mendapat kepercayaan untuk menggelar General Assembly World Evangelical Alliance (GA WEA) 2019 atau Sidang Raya dari pertemuan gereja-gereja dan Lembaga Injili se-dunia.

Badan dunia Gereja-gereja dan Lembaga Injili  (World Evangelical Alliance ) menunjuk PGLII/Indonesia sebagai tuan rumah setelah pergumulan pimpinan WEA dan pimpinan International Committee dalam menetapkan tuan rumah.

“Awalnya, masuk dari permintaan dari Korea Selatan, India dan negara-negara di Afrika untuk menjadi tuan rumah. Proses doa dan pergumulan itu akhrinya mengerucut pada Indonesia. PGLII meyakini hal ini sebagai momentum dan waktu-Nya Tuhan bagi Indonesia,” kata Sekretaris Umum PGLII, Pdt. Tommy Lengkong, M.Th saat jumpa pers di Wisma 76, Slipi, Jakarta Barat, Kamis (31/10/2019).

Diketahui, GA WEA akan berlangsung selama tujuh hari, sejak Rabu hingga Selasa (7-13 November 2019), di Sentul City International Convention Center, Bogor, Jawa Barat. Sidang Raya Greja dan Lembaga Injili se-dunia tersebut digelar sekali dalam 6 tahun.

“Kita bersyukur dipercaya menggelar acara akbar ini. Terlebih setelah 48 tahun PGLII hadir di Indonesia, namun baru kali ini dipercaya menjadi tuan rumah,” ungkap Tommy.

Bersama Tommy, turut hadir dalam konferensi pers tersebut Wakil Ketua Panitia GA WEA 2019 Bidang Dalam Negeri, Deddy A. Madong, SH dan Wakil Ketua Bidang Luar Ngeri, Pdt. Jacob Octavianus.

Dalam kesempatannya, Wakil Ketua Panitia GA WEA 2019 Bidang Dalam Negeri, Deddy A. Madong, SH mengatakan, bagi Indonesia ini adalah waktunya untuk membuktikan kepada dunia bahwa Indonesia adalah negara yang aman, damai dan semua agama dapat hidup berdampingan. Bahkan, ketika belahan dunia lain melihat telah terjadi kelesuan rohani, maka tidak demikian dengan Asia termasuk Indonesia, ada api Injil yang terus menyala.

“Inilah waktunya Indonesia untuk menjadi berkat bagi dunia, dengan membagikan pengalaman dan kesaksian dalam pemberitaan Injil ditengah-tengah negara berpenduduk muslim terbesar di dunia dan dalam berbagai tantangan namun Injil dapat terus diberitakan,” ujar Madong.

Adapun tema GA WEA 2019 adalah Your Kingdom Come (Kerajaan-Mu Datang). Dalam teologi Kristen, kerajaan adalah istilah yang merujuk kepada suasana atau keadaan yang dirahmati Tuhan, bukan bentuk negara. “Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera, dan sukacita oleh Roh Kudus’ Roma 14-17.

Melalui tema itu, kata Madong, Gereja-gereja Injili seluruh dunia merindukan kehadiran kebenaran, damai, kesejahteraan, dan kemajuan kehidupan bersama, baik dalam tingkat lokal, nasional maupun global, dapat terwujud.

“Secara khusus bagi PGLII, salah satu sarana yang Tuhan pakai guna mewujudkan Kerajaan Allah di Indonesia adalah melalui Pancasila sebagai modal dasar kerukunan umat beragama. PGLII akan memperkenalkan Pancasila sebagai kebanggaan bangsa kepada para peserta dari segala bangsa,” tutur Madong.

Hal ini, lanjut dia,  tidak terlepas dari keyakinan kaum Injili Indonesia yang melihat bahawa Pancasila merupakan ekspresi nilai-nilai Kerajaan Allah yang wajib dirawat, dibela, dan diwujudkan setiap saat. PGLII yakin, teologi Injili sinkron dengan Pancasila, olehnya mempertahankan ideologi negara sama nilainya mempertahankan teologi Kristen.

“Disinilah muncul kesejajaran Deus et patria, Allah dan negara,” kata Madong.

Menurut Madong, GA WEA akan membahas tiga materi utama yang menjadi concern gereja, yaitu globalisasi, gender, dan generasi. Dari beragam topik Sidang Raya yang akan digelar, diharapkan tiap pembicara maupun peserta dapat mempelajari dan terinspirasi oleh Pancasila sebagai sesuatu kekuatan yang menghimpun perbedaan dan menghadirkan harmoni.

Sementara, Wakil Ketua Bidang Luar Ngeri, Pdt. Jacob Octavianus menjelaskan, GA WEA 2019 dihadiri 131 negara anggota WEA, dengan jumlah peserta mencapai kurang lebih seribu orang. Termasuk hadir pula Secretary General atau CEO dari WEA, Bishop Efraim Tandero. WEA membawahi kurang lebih 650-700 juta umat Gereja-gereja dan Lembaga Injili dunia.

Selain itu, PGLII juga mengundang tokoh Islam nasional untuk berbicara mengenai Pancasila dan kerukunan agama di Indonesia yaitu Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj. Rencananya acara GA WEA akan dibuka Presiden RI Joko Widodo. (ARP)

 

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan