
Sumba Timur, NTT, majalahspektrum.com – MENTERI Koordinador Kemaritiman dan Investasi, Jenderal (Purn) Luhut Binsar Panjaitan (LBP) mengatakan, gereja harus mengupgrade dan merefresh para pendetanya agar siap menghadapi tantangan zaman.
Hal itu dikatakan Luhut dalam kesempatannya memberikan pandangan pada Sidang Raya XII PGI di gedung pertemuan Gereja Kristen Sumba (GKS) Payeti, Sumba Timur, NTT, Sabtu (9/11/2019).
Menurut Luhut, gereja harus memperbaiki kualitas pendeta dengan kebutuhan kekinian seperti menguasai teknologi kekinian dan memahami kebutuhan jemaat kekinian, khususnya anak muda generasi milenial.
“Gereja harus berpikir masa depan jika tidak ingin ditinggalkan jemaatnya, khususnya para generasi milenial,” tandasnya.
Lebih lanjut dikatakan Luhut, gereja harus berperan mewujudkan misi pemerintah menuju Indonesia Emas 2045.
Baca Juga : ( SR XVII PGI – HKBP Yakin Tidak Ada Pihak Luar Yang Bisa Pengaruhi Pilihan Pimpinan Sinode )
“Gereja terlibat dalam menciptakan generasi unggul. Anak-anak kita (jenaat gereja) jangan jadi penonton tetapi terlibat dan berperan dalam Indonesia Emas,” kata LBP sebutan akrab Luhut B Panjaitan.
Saat ini, lanjut LBP, pertumbuhan ekspor Indonesia sedang naik, investir asing tidak ragu menginvestasikan dananya ke Indonesia. Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi telah membangun infrastruktur guna memperlancar distribusi barang hasil sumber daya alam daerah.
“Sebenarnya tidak sulit menciptakan Indonesia yang maju dan sejahtera asalkan kompak. Gereja juga harus kompak bersatu guna menciptakan jemaat yang sejahtera,” jelasnya.
Lebih jauh Luhut berharap Sekolah-sekolah Tinggi Teologia (STT) tidak cuman mengajarkan teologi saja kepada mahasiswanya yang notabene adalah calon pendeta, tetapi juga belajar teknologi kekinian agar siap menyesuaikan kebutuhan zaman.
“Belajar juga ekonomi bisnis atau perrtanian agar bisa mengarahkan, bahkan mengajari jemaatnya,” imbaunya.
Sebelumnya, selaras dengan Luhut, Ketua Panitia SR XVII PGI, Umbu M Marisi mengatakan apa dan bagaimana peran dan tanggungjawab gereja terhadap bangsa Indonesia di tengah persoalan yang dialami saat ini seperti; Korupsi, Radikalisme – terorisme, Kemiskinan dan peningkatan SDM.
“Gereja berperan dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045. SR PGI ini sebagai pesta iman, pesta rakyat dan bukti toleransi masyarakat Sumba,” kata Marisi dalam sambutannya di acara Pembukaan SR XVII PGI di pantai Purukambera, Sumba Timur, NTT, Jumat (8/11/2019).
Menurut Marisi, Tuhan mengontrol dunia lewat gereja. Gereja harus mampu menelaah yang baik dan yang buruk dalam segala peradaban zaman. (ARP)
Bagus artikel ini masukan u hamba Tuhan dlm menghadapi generasi muda
Mari berbenah diri 🙌
Hasil penelitian tentang gereja dan jemaat perlu di publikasikan ke warga jemaat secara menyeluruh untuk perubahan cara pelayanan gereja. Tks
Sangat10x s7, terutama buat Gereja2 tua yg ada di Indonesia