Ini “Hidden Agenda” AntiKris Kuasai Dunia Melalui Teknologi Dan Ekonomi

Jakarta, majalahspektrum.com – DALAM Ibadah awal tahun yang digelar oleh Generasi Muda Satu Tubuh bersama Jaringan Doa se-Kota diungkapkan tentang Hidden Agenda (agenda tersembunyi) gerakan kelompok antiKris untuk menguasai dunia melalui kemajuan teknologi dan penguasaan ekonomi global.

Hal itu dipaparkan oleh Wakil Ketua Badan Siber dan Sandi Negara RI, Komjen Pol Drs. Dharma Pongrekun, SH., MH., MM. kata dia, siber dunia maya dipakai iblis untuk memanipulasi untuk menyamakan persepsi manusia di seluruh dunia yang digerakan oleh kelompok antikris (anti Kristus /Kristen).

“Sekarang orang sangat tergantung dengan Smartphone. Gadget membuat orang menjadi ingin serba instan, kecanduan, menciptakan pertengkaran antar teman dan keluarga bahkan melemahkan sel-sel dalam tubuh,” katanya di Gading Premier Hall, KTC Kelapa Gading, jalan Boulevard Barat Raya, Jakarta Utara, Selasa (14/01/2020) malam.

Menurut Dharma, saat ini orang merasa lebih nyaman dan aman bila ada gadget atau smartphone, kondisi tersebut dapat membuat manusia tidak lagi fokus, bahkan meninggalkan ajaran Tuhan.

Salah satu bentuk upaya penyeragaman dunia, lanjut Darma, adalah penggunaan uang elektronik melalui QR Code, yang nantinya semua transaksi jual-beli dan transaksi keuangan di dunia dilakukan secara digital, dan barang siapa yang tidak ikut akan ditinggalkan bahkan mati.

BY Design-nya nanti akan ditanam Chip di dahi atau tangan. Tanda-tanda akhir jaman dan gerakan antikris ini seperti tertulis dalam Kitab Wahyu 13:16-18,” jelasnya.

Adapun isi Kitab Wahyu 13:16-18 adalah: 16“Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya, (17) dan tidak seorang pun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya.

(18). “Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam”

Sebelum hal itu, kata dia, orang akan digiring menjadi hamba uang (cinta uang), inilah tanda-tanda akhir jaman seperti yang tertulis dalam kitab 1 Timotius 6:10 dan 2 Timotius 3:2 (Manusia akan  mencintai                                                     dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orangtua dan tidak tahu berterima kasih, tidak memperdulikan agama).

“Biang dosa, perkara kehidupan saat ini adalah uang. Gara-gara uang orang tega korupsi, membunuh dan kejahatan lainnya tidak perduli terhadap saudara atau teman. Coba kita perhatikan kekacauan yang terjadi selama ini ujung-ujungnya adalah uang. Uang berkaitan dengan angka-angka, besaran angka membuat uang cinta uang karena dapat disombongkan,” terangnya.

Lagi lanjut Komjen Dharma, Revolusi indistri 4.0 dan isu globalisasi adalah juga bagian dari agenda antikris.

“Nanti manusia digantikan dengan mesin, transportasi dan belanja online. Ini semua terekam oleh meraka, mereka jadi tahu identitas, kebiasaan dan kemauan kita. Cara kerja mereka awalnya adalah dengan menciptakan ketakutan dan kecemasan lalu mereka datang sebagai solusi atau penolong, nah saat itulah kita akan digiring ke dalam tujuan  mereka yakni penyeragaman dun ia,” bebernya.

Sekarang ini, kata Dharma, kelompok ini  juga yang mengendalikan ekonomi dan peradaban dunia. Banyaknya badan atau lembaga dunia saat ini non pemerintah yang mengontrol ekonomi dan politik adalah contohnya.

“Seperti bank sentral Negara, tampaknya punya Negara padahald ikendalikan oleh  lembaga                                   swasta,” tuturnya.

Di akhir kesaksiannya, Dharma mensimulasi (praktekan) bagaimana Gdget atau smartphone dapat melemahkan tubuh karena merusak sel-sel yang ada dalam tubuh. Dijelaskan, smartphone mengandung gelombang elektromagnetik dan sinyal, yang tanpa disadari dapat mempengaruhi sel-sel dalam tubuh.

Disimpulkan, antikris memiliki visi global yakni;  “Total Control Terhadap Dunia”, dengan  misi “Menyamakan Sistem Dunia” dengan  Life Enginering (supra system) atau Global system.

Ibadah Syukur Awal Tahun tersaebut, mengusung tema “Menghadapi Tantangan 2020, Menjaga Benteng II” (Kitab Nahum 2 : 1). Hadir dalam acara itu para hamba Tuhan seperti; Pdt. Tony Mulia, Pdt. Budi Setiawan, Pdt. Ronny Daud Simeon, Pdt. Daniel Henubau, Pdt. Wahjono Aripin, Pdt. Aristarkus Tarigan, Pdt. Harsanto Adi dan komunitas Fathering The Generation Movement. (ARP)

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan