
Jakarta, majalahspektrum.com – PENGAKUAN mengejutkan Ephorus (Pimpinan Pusat Sinode) gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) yang baru saja terpilih dalam “Sinode Godang” HKBP 2020, Pdt, Dr, Robinson Butarbutar tentang peran Ketua Umum (Ketum) MPH Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), Pdt, Gomar Gultom, M.Th yang mengubah kehidupannya.
Hal itu diungkapkan RBB, begitu biasa Pdt, Robinson Butarbutar akrab dipanggil, dalam kotbah perdananya di acara pelantikan pimpinan baru HKBP, di gereja HKBP Pearaja, Tarutung, Sumatera Utara, Minggu (13/12/2020).
“Ketika saya kembali dari studi di Eropah dan baru setahun praktek di Lumban Baringin, saya pindah ke Kantor Pusat HKBP di Pearaja. Pdt Gomar lah yang mengubah hidup saya, dari yang selalu serius dan kaku tipikal pendeta Jerman, menjadi lebih riang gembira. Dia berkata, Robin, serius itu penting, tapi senyum lebih penting!,” kata Ompui Ephorus Robinson Butarbutar di sela-sela khotbahnya, seperti yang dikutip dari laman facebook Ketum PGI, Pdt, Gomar Gultom, M.Th, Kamis (17/12/2020).
Lebih lanjut RBB menekankan pentingnya suasana hati yang bergembira, yang pada gilirannya akan meningkatkan daya tahan tubuh. Dan, menurutnya, hal itu sangat dibutuhkan dalam masa pandemi ini. Ompui ephorus RBB menjelaskan pentingnya senyum, yang keluar dari hati yang gembira, sebagai kunci keberhasilan.
Diketahui, Ketum PGI, Pdt, Gomar Gultom, M.Th turut hadir dalam Ibadah Penahbisan Ephorus HKBP berikut 4 Pimpinan lainnya dan 32 Praeses HKBP di gereja HKBP Pearaja itu.
Dalam acara tersebut, menurut Gomar, HKBP menjalankan Protokol kesehatandengan ketat. Gedung gereja yang mampu menampung 1500 umat, dibatasi hanya untuk 300 orang, dan itupun masing-masing harus menunjukkan surat keterangan hasil swab negatif. Tidak cukup dengan hasil rapif test. Dan tanpa pengecualian.
“Bahkan, Sri M Simatupang, isteri Pdt Robin Butarbutar, Ephorus yang mau dilantik, yang ada di depan saya, saya lihat mengeluarkan KTP dan selembar surat. Sebelumnya, di sepanjang jalan prosesi, polisi di kiri kanan berkali-kali ingatkan jaga jarak,” sebut Gomar di status facebooknya.
Diceritakan, Ibadah tersebut dipimpin oleh Ephorus Pdt Robin ButarButar dan Sekjen Pdt Victor Tinambunan bersama pendeta tertua HKBP yang masih aktif, Pdt Marjabat Panjaitan. Sesuai tradisi dan Aturan HKBP, Ephorus dilantik oleh pendeta tertua, kemudian Ephorus melantik Sekjen dan ketiga Kepala Departemen. Selanjutnya Ephorus, didampingi Sekjen dan ketiga Kepala Departemen melantik ke-32 Praeses terpilih.
Dan dalam sambutannya mewakili MPH-PGI, giliran Gomar mengungkapkan kisahnya bersama Pdt RBB. diceritakan ketika suatu hari, Gomar dan Ephorus SAE Nababan dan Pdt Saut Sirait membesuk RBB di RS PGI Cikini, Jakarta.
“Saat itu saya berkata kepada Ompui Nababan yang berada di samping Robin yang sedang terbaring: ‘Saya bingung. Robin ini hidupnya sangat teratur. Berdoa dan saat teduh tiap pagi dan malam, rajin berolahraga dan makan pun sangat teratur dengan gizi seimbang. Setiap saat dia minum juice. Tapi, tokh, dia sakit juga. Apa yang salahnya?” Dan Ompui Nababan hanya senyum saja,” ungkap Gomar.
Menurut Gomar, hal itu dikatakan dia untuk menekankan bahwa usaha manusia saja tidak cukup dalam hidup ini, apalagi dalam memimpin dan membawa HKBP ke arah yang lebih baik. Yang paling dibutuhkan adalah campur tangan Roh Kudus.
“Dan olehnya saya mengajak kelima Pimpinan HKBP bersama para Praeses untuk senantiasa mengandalkan kekuatan Roh Kudus. Apalagi tantangan yang di hadapi HKBP, bersama gereja-gereja di Indonesia, makin hari makin berat saja di tengah masyarakat dan bangsa Indonesia,” imbau Gomar.
Lebih lanjut dikatakan Gomar, Masyarakat dan Bangsa Indonesia membutuhkan sentuhan tangan HKBP. Peran transformatif HKBP telah begitu menyejarah. Jejak-jejak HKBP tercatat di sanubari umat, sekalipun mereka sudah jadi warga gereja lain. Itu sebabnya menurut Gomar, mata dan hati tertuju ke Pearaja ini dengan penuh harap.
“Saya selalu memandang HKBP sebagai raksasa tidur, dan tidurnya sangat lelap dan lama. Terlalu banyak potensi di dalamnya yang dibiarkan tak berkembang, dan telalu lama sibuk hanya ngurusin masalah internal yang tak pernah habis-habisnya,” celoteh Gomar lalu mengutip nats Matius 25:14-30 agar diterapkan di HKBP.
Gomar berharap Pimpinan HKBP yang baru ini, di bawah bimbingan Ompui Butarbutar, HKBP bangun dari tidur panjangnya dan mengembalikan peran transformatif HKBP yang menyejarah itu.
“Itu doa dan harapan saya, jauh-jauh datang ke Tarutung di tengah masa sulit pandemi ini,” harapnya.
Lagi menurut Gomar, dirinya merasa senang dengan sambutan Ompui eporus Butarbutar yang sangat meneduhkan, yang dengan kerendahan hati meminta dukungan doa dari seluruh warga.
“Itu jugalah ajakan saya kepada seluruh warga HKBP untuk sedia menopang dalam doa dan ragam dukungan lainnya. Hanya kalau kita menopang pimpinan kita dengan segenap hati, maka masyarakat dan bangsa ini akan menghargai HKBP. Dan pada gilirannya mampu membuktikan diri sebagai gereja yang Tuhan utus di bumi Indonesia,” kata Gomar mengakhiri kata sambutannya. (ARP)
Pernyataan eporus diatas kurang tepat,
Yang mengubah sikap perilaku bseseorang adalah keputusan sikap pribadi kita yg dibarengi dengan sikappengaruh -mempengaruhi dr kuar diri kita.
Nb;
Selama ini para tokoh HKBP sudah teramat banyak menggembor-gemborkan ttg slogan, namun hasilnya nihil
Kalau boleh saya mengusulkan, agar semua para stakeholder HKBP dan secara khusus kpd amang eporus kurangilah atau berhentilah membuat narasi/slogan, JEMAAT MENGINGINKAN KERJA YANG NYATA
sebab
Sekarang ini banyak yang harus dibenahi di tubuh HKBP.