John Palinggi Yakin Kesuksesannya “Buah Pelayanan” Sang Ayah (Mazmur 112:1-2)

Sosok Inspiratif – Jakarta, majalahspektrum.com – PENGUSAHA sukses yang juga Ketua Umum Asosiasi Rekanan Pengadaan Barang dan Distribusi Indonesia (ARDIN), Dr, John N Palinggi, M.B.A meyakini kesuksesannya dalam hidup meruapakan “Buah” dari pelayanan sang ayah di dalam Tuhan (Mazmur 112 : 1-2, Mazmur 37 : 26 dan Amsal 13 :22).

“Saya yakin apa yang saya raih dalam hidup saya semuanya karena anugerah Tuhan, dan itu saya yakini sebagai buah dari apa yang dilakukan ayah saya dahulu sebagai seorang Pendeta. Banyak mukjizat yang saya terima, jalan saya dimudahkan dalam pekerjaan sejak dari muda hingga sekarang,” ungkap John Palinggi kepada majalahspektrum.com di kantornya, Wisma Mandiri, Menterng, Jakarta, Kamis (11/02/2021).

Dikisahkan mantan pengajar LEMHANAS ini, sebagai seorang pelayan Tuhan (Pendeta), ayahnya hidup jujur dan banyak membantu orang. Kepada anak-anaknya ditanamkan kejujuran, disiplin dan hidup rendah hati.

“Ayah saya dikenal baik di gereja Toraja. Beliau dianggap tokoh panutan, dan sudah banyak gereja yang ia dirikan,” kisah John yang juga berstatus sebagai Mediator Resmi Negara ini.

Saat usia muda, John sangat mudah mendapat pekerjaan dan kerap menjadi yang terbaik yang membuat ia cepat menduduki jabatan di tingkat top management. Salah satunya saat diterima bekerja di perusahaan milik Presiden Ke-2 RI, Soeharto.

Test wawancara dilakukan di rumah Soeharto. Ada 76 pelamar dan hanya 3 orang yang dibutuhkan. John merasa minder karena saingannya orang-orang hebat, lulus dari sekolah ternama dan punya pengalaman. Karena rasa mindernya tersebut, John memilih duduk menjauh dari para pelamar dan mengambil posisi duduk di pot bunga menunggu panggilan wawancara. Tiba-tiba seseorang berpakaian kimono datang menghampiri John dan mengajukan beberapa pertanyaan. Tertarik dengan jawaban John akhirnya orang tersebut memanggil seseorang dari dua pewawancara /penguji yang berpangkat Kolonel TNI dan berkata “Orang ini satu, kamu tinggal cari dua lagi”.

“Saya kaget dan bertanya dan kemudian memberanikan diri bertanya kepada penguji yang dipanggil tadi ‘Siapa Orang tersebut” dijawab “Itu Presiden Soeharto Goblok”, saya kaget setengah mati karena memang saya kurang mengenali wajah Presiden Soeharto kala itu,” tutur John.

Berawal dari situlah (kerja di perusahaan Presiden Soeharto) perjalanan sukses John Palinggi dimulai.

“Saya berkesempatan ikut pendidikan LEMHANAS dan jadi lulusan terbaik hingga dipercaya mengajar di situ. Lewat bekerja di perusahaan pak Harto pula saya aktif di KADIN, jadi Ketua Kadin Kalimantan Timur dan kenal dengan banyak pengusaha dan pejabat negara hingga saat ini,” ujar John.

Sukses sebagai pengusaha dan konsultan investor asing diakui John karena sikat rendah hatinya yang diajarkan oleh sang ayah.

“Saya mempunyai keyakinan, seperti yang firman Tuhan katakan bahwa orang yang rendah hati akan ditinggikan oleh Tuhan,” ungkapnya.

Menurut John, sikap yang sama juga dimiliki oleh Jendral (Pol) Listyo Sigit Prabowo yang dipilih oleh Presiden Joko Widodo sebagi Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) yang baru saja dilantik.

Baca Juga : ( Nats Alkitab dan Pepapat China Ini Alasan Jokowi Pilih Listyo Sigit Sebagai Kapolri )

“Saya pu yakin Presiden Jokowi pilih Listyo Sigit Prabowo karena memiliki kesamaan yakni sikap rendah hati. Orang yang rendah hati itu dibela Tuhan, ada malaikat Tuhan yang melindungi mereka dari orang-orang yang tak menyukainya dan selalu ada  jalan keluar dari segala persoalan yang dihadapi dengan ajaib. Orang yang rendah hati akan selalu diberikan anugerah, petunjuk oleh Tuhan untuk melakukan tugasnya, sehingga dia bisa sukses dalam segala profesinya termasuk pembisnis seperti saya,” kata John yakin.

Dikatakan John, keberhasilannnya selama ini juga karena kemampuannya membangun hubungan baik dengan semua orang, baik Penguasa, Pengusaha, Pemuka agama dan Masyarakat pun kepada pejabat TNI-POLRI.

“Saya percaya bahwa mereka semua para pejabat negara dipilih dan ditetapkan oleh Tuhan dan saya wajib menghormatinya, menghormati mereka dalam arti menghormati Tuhan yang telah menetapkan mereka. Itu sebabnya di 8 Presiden yang pernah memimpin Indonesia saya bisa diterima dan berhubungan baik dengan pejabatnya,” jelasnya.

Namun, dia mengatakan,  motif penghormatan itu harus benar dan jangan berharap akan ada balasan dari mereka, itu adalah sebuah ketulusan dan keiklasan.

“Kalau ada sikap pejabat tersebut yang kurang baik, biarlah itu urusan Tuhan dan Hukum. Saya tak mau ikut-ikutan mengutuk atau tidak menyukainya. Intinya, saya selalu akan bersikap baik, membangun hubungan baik dengan siapa saja, saya percaya Tuhan menjaga dan memberkatinya. Karena apa yang saya raih saat ini itu karena anugerah Tuhan semata yang saya yakini sebagai “Buah” dari Pelayanan baik ayah saya,” tutupnya. (ARP)

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan