Akan Diusulkan Pemprov Sumut, Ini Alasan Tuan MH Manullang Layak Jadi Pahlawan Nasional

Medan-Sumut, majalahspektrum.com – MELALUI  Tim  Peneliti  dan  Pengkaji  Gelar  Daerah (TP2GD) Provinsi Sumatera Utara (SumutPemerintah  Provinsi Sumut sepakat untuk mengajukan Mangaradja Hezekiel Manullang  yang lebih dikenal sebagai Tuan MH Manullang  (TMHM)  sebagai calon Pahlawan Nasional (PN) dari Sumut untuk pengusulan tahun 2021.  

Hal itu ditegaskan Sekretaris Daerah Provinsi (SekdaprovSumut Dr Ir R Sabrina MSidalam sidang TP2GD Sumut, di Kantor Gubernur Sumut, Kamis (25/3/2021) malam, sebagaimana keterangan tertulishari ini 

“Dari paparan panitiasangat jelas, Tuan MH Manullang (TMHM) seorang pejuang nasionalis multisektor,yang menentang  ekspansi  agraria  ke  Tanah Batak, tokoh pers, pendidikanemansipasi wanita,” kata Dr Sabrina yang juga Ketua TP2GD Sumut. 

Sabrina memberi alasan, untuk menentang kerja rodi (kewajiban bagi setiap laki-laki  dewasa  untuk  bekerja  selama  52 hari  dalam  setahun  tanpa dibayar), TMHM menemui Gubernur Jenderal Hindia Belanda di Batavia (sekarang Jakarta) untuk melayangkan protes 

TMHM mendesak penjajah Hindia belanda untuk menurunkan pajak/balasting dan segera membangun fasilitas kesehatan bagi rakyat. Masyarakat sudah sangat tersiksa akibat rodi yang tidak dibayar bahkan masih membayar pajak yang tinggi.  

“TMHM tiga kali dipenjarakan oleh tiga penjajah yang berbedayaitu zaman Belanda, Jepang dan NICA.  Ini sudah  bukti  valid bahwa TMHM  tak pernah berhenti berjuang melawan penjajah,” terang Sabrina.  

Sementaramenurut Sejarawan Universitas Negeri Medan (Unimed), Dr Phil Ichwan Azhari MS, yang juga anggota TP2GD, mengatakan, TMHM yang berhubungan baik dengan para pejuang Serikat Dagang Islam (SDI), menduplikasi gerakan SDI di Tanah Batak.   

Melalui Hatopan Kristen Batak (HKB) yang artinya “Paguyuban Kristen Batak,” TMHM menginspirasi Gerakan Pemuda Batak (Jongs Batak). TMHM Bahkan menggalang solidaritas masyarakat melalui pelaksanaan kongres Persatuan Sumatra di Tarutung,” ujar Azhari.  

Menurut Azhari, dengan tiga kali memperoleh penghargaan sebagai Perintis Kemerdekaan Republik Indonesia (1948, 1958 dan 1968), maka  TMHM  sudah seharusnya menjadi Pahlawan Nasional. Tiga kali dipenjarakan tiga penjajahberarti tak pernah berhenti berjuang.  

Dioketahuiuntuk tahun 2021, TP2GD membahas tiga nama untuk mendapatkan gelar PN. Yaitu sastrawan Sanusi Pane, TMHM dan HM Arsyad Thalib Lubis. Sastrawan Sanusi Pane sudah dibahas Selasa (23/3) malamMenyusul TMHM yang dibahas Kamis (25/3/2021) malam, selanjutnya sidang membahas HM Arsyad Thalib Lubis.  

Lebih jauh tentang TMHM, dalam usia belia yang masih 18, tahun 1905 Tuan Manullang  sudah  menerbitkan  surat  kabar  Binsar  Sinondang  Batak (BSB) yang artinya “Terbit Cahaya Batak. Bibit  perlawanan  dan nasionalisme  BSB, membuat  penjajah  Hindia  Belanda  membredel  BSB. Tahun 1919, MH Manullang menerbitkan Soeara Batak. 

Terus Berjuang Sepanjang Hayat 

Tuan Mangaraja Hezekiel Manullang (TMHM) sepanjang hayat, terus berjuang untuk rakyat.  Masuk Sekolah Anak Raja (1903), karena protes, tahun 1905 TMHM dikeluarkan dari sekolah. Tahun 1905 ia menerbitkan BSB. Setelah BSB dibredel, TMHM sekolah ke Singapura, di Methodist  Senior Cambridge School (1907-1910).  

Tahun 1910, TMHM mendirikan misi Methodist Episcopal Church (EMC) di Jawa Barat, dan mendirikan sekolah di Cibinong yang  terbuka  untuk  semua kalangan.  Dalam periode ini, TMHM berhubungan baik dengan tokoh SDI, Abdul Muis, Agus Salim dan HOS Tjokroaminoto. 

Tahun 1916, TMHM kembali  ke  TarutungTahun  1917, mendirikan  sekolah  berbahasa  Inggris  di BaligeTahun  1918, mendirikan  HKB. Tahun 1919 TMHM  menerbitkan surat kabar Soeara Batak, yang sangat keras menentang penjajahan Hindia Belanda.  

Isi  Soera Batak inilah yang menyeret TMHM ke pengadilan penjajah lalu dipenjarakan di LP Cipinang, 1922-1923. Bebas dari LP Cipinang, TMHM kembali berjuang di Tapanuli. Tahun 1942 menjadi Ketua Partai Nasional Indonesia (PNI) Silindungnamun  kembali  dipenjarakan  Kempetai 15 bulan di TarutungTahun 1945 ditangkap NICA dan ditahan selama 10 tahun 

“TMHM sepanjang hidupnya terus berjuang,” ungkap Dr Azhari. 

Terpisah, Ketua Umum Parsadaaan Toga Manullang (Partogam) Kota Medan Dr. Sanco Simanullang ST., MT., IPM., ASEAN Eng mengucapkan  terimakasih  atas sidang Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD) Sumut  yang  telah sepakat  bulat  menyetujui  Tuan Manullang  untuk  diajukan ke Pusat. 

“Seluruh Pomparan Toga Manullang mengucapkan terimakasih kepada Bapak Gubsu, Wagubsu, Sekdaprov, Kadinsos Sumut dan 12 anggota TP2GD yang telah sepakat bulat mengusulkan Tuan Manullang jadi Pahlawan Nasional. Semoga Bapak Presiden Jokowi dapat mengabulkan doa kita bersama,” ungkap Sanco.  (ARP) 

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan