Penghuni Rutan Polda Metro Diajak Menjalani Hidup Yang Diubahkan, Ini Caranya

Jakarta, majalahspektrum.com – “JADI, siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru : yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.” (2 Korintus 5 :17). Demikianlah nats Firman Tuhan yang yang diambil oleh Pdt, Edy Wagino, M.Th dalam khotbahnya dalam kebaktian Minggu di Rumah Tahanan (Rutan) Polda Metro Jaya, 25 September 2022 petang.

Di hadapan sekitar 50-an orang tahanan, Pdt, Edy Wagino bercerita tentang seorang Lewi pemungut cukai yang hidupnya diubahkan saat perjumpaannya dengan Yesus. Ia lalu memilih mengikut Yesus dan membagi-bagikan hartanya kepada orang-orang yang pernah diperasnya dan yang kesusahan.

“Kalau kita ingin hidup kita berubah, kita harus mengalami perjumpaan dengan Tuhan Yesus,” kata Pdt, Wagino yang adalah Gembala Sidang GBI Sinona, Karawang ini.

Menurut Pdt, Wagino, yang paling mengerikan dalam kehidupan kita bukanlah kematian tetapi menjalani kehidupan tanpa tujuan.

“Tujuan hidup kita adalah menjadi berkat di dunia dan menikmati berkat-Nya di surga. Hidup harus bermakna,” kata Pendeta spesialis pelayanan di Penjara ini.

Pdt, Edy Wagino lantas menceritakan pengalaman hidupnya yang 6 kali bolak-balik masuk penjara sampai akhirnya ia mengalamai perjumpaan dengan Tuhan Yesus. Wagino lantas bertekad untuk merubah hidupnya menjadi manusia baru. Dia bahkan mengalami ejekan oleh orang yang mengenal dia bahwa dirinya mustahil bisa bertobat diibaratkan “Ikan Asin Hidup Kembali”.

Baca Juga : (Pdt, Edy Wagino, Dari Penjara Kembali ke Penjara )

“Saya menahan untuk tidak kembali kepada perbuatan saya yang tidak berkenan di hadapan Tuhan, setiap hari selalu berusaha lebih baik. Saudara-saudara saya yakin juga bisa, lupakan yang lalu-lalu, perbuatan yang lalu yang tidak baik, mulailah hidup baru dalam perjumpaan dengan Tuhan Yesus, nikmati hidup bersama-Nya dan layanilah Dia,” kata Pdt, Wagino.

Bagi Pdt, Wagino, saat ia melakukan pelayanan ke penjara-penjara, di situ ia merasa berjumpa dan melayani Tuhan Yesus, seperti yang tertulis dalam Injil Matius 25 : 36 – “ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku”.

“Di dalam penjara kita bisa melayani, misalnya dengan mendengarkan curhatan dan keluhan teman kita sesame tahanan, member masukan dan menguatkan. Kita bias saling menguatkan dan mendoakan,” jelasnya.

Pdt, Edy Wagino bersama Pengerja GBI Sinona dan Wartawan PERWAMKI di Rutan Polda Metro Jaya

Pdt, Wagino percaya bahwa perbuatan baik yang kita lakukan tidak akan sia-sia, seperti yang tertulis dalam kitab 1 Korintus 15 :58- “Persekutuan di dalam Tuhan, jerih payahmu tidak akan sia-sia.”.

“Namun jangan lupa, kalau kita sudah merasa diberkati Tuhan, jangan lupa untuk memberkati orang lain. Hendaknya kita berbagai berkat,” pesannya.

 

Dalam kesempatan itu tak lupa Pdt, Edy Wagino mendoakan para tahanan agar mendapatkan keadilan, diungkapkan kebenaran oleh Tuhan atas perkara hokum yang tengah mereka jalani.

“Yang tidak bersalah dibebaskan, yang benar bersalah diringankan hukumannya. Saudara harus menjadi manusia baru, jangan lagi jadi penghuni rumah tahanan bahkan penjara lembaga pemasyarakatan,” doa Pdt, Edy Wagino. (ARP)

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan