Hasil Survey, Ini Besaran Jemaat Ibadah On-Site di Gereja beserta Alasannya di masa Covid-19

Jakarta, majalahspektrum.com – SAAT awal masa Pandemi Covid-19  banyak gereja melakukan ibadah secara online, baik melalui media sosial Youtube maupun webinar. Terlalu lamanya gereja melakukan Ibadah secara online akibat pandemi covid-19  berdampak pada saat gereja membuka kembali ibadah dengan tatap muka atau On-site. Ada yang enggan datang ibadah ke gereja karena sudah terbiasa dan menikmati ibadah secara online, namun ada juga datang (onsite) ke gereja karena sudah sangat rindu bertemu dengan saudara-saudara sejemaat dan sepelayanan.

Terkait hali itu, Bilangan Research Center (BRC) telah melakukan survei nasional terhadap gereja kecil, sedang dan  besar, baik yang di kota besar maupun kota kecil dari berbagai denominasi atau aliran gereja pada  bulan September – November 2022.

Dari Hasil survei yang diterima majalahspektrum.com dari Ketua BRC, Handi Irawan D menunjukkan bahwa selama 1 bulan terakhir terdapat 81% jemaat yang kembali beribadah Minggu (umum) secara on-site,  sedangkan untuk Ibadah Pemuda & Remaja hanya 75% yang kembali. Walaupun demikian, terdapat 2.5% gereja yang kembalinya lebih dari 100% untuk Ibadah Umum.

Salah satu hal yang menarik adalah jemaat gereja kecil lebih banyak yang kembali beribadah secara on-site (82.3%), dibandingkan dengan gereja besar (76.4%). Berdasarkan koridor,  gereja-gereja di  Jabodetabek memiliki persentase paling kecil di antara semua daerah, yaitu hanya 72.5% yang kembali kembali beribadah secara on-site. Bahkan pada Ibadah Pemuda & Remaja hanya 66.3% yang kembali.

Salah satu kegiatan yang berpengaruh dalam hal kembalinya jemaat beribadah on-site adalah tingkat keterlibatan jemaat dalam pelayanan.  Semakin tinggi persentasenya, maka semakin banyak jemaat yang kembali.

Baca Juga : ( Kata Pdt, Edy Wagino Soal Gereja Metaverse dan Ibadah Online )

Alasan terbanyak jemaat dengan setia mau beribadah kembali secara onsite adalah mereka merasakan dampak positif dari kegiatan ibadah dan pembinaan. Alasan terbanyak kedua adalah mereka memiliki komunitas atau sahabat di gereja.

Adapun 2 alasan terbesar mereka tidak kembali beribadah secara on-site adalah masih khawatir tertular covid, dan yang berikutnya adalah masih menyukai ibadah secara online.

Baca Juga : ( Gereja Ditengah Pandemi Covid-19 Dengan Tindakan Nyata )

Adapun metologi Penelitian survey ini dengan Desain Riset Kuantitatif strata koridor, aliran. Sedangkan populasinya melalui pemimpin gereja local di Indonesia dengan jumlah sampel 406 responden. Sedangkan metode pengumpulan data melalui online survey dengan margin of error 5%. (ARP)

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan