Kemensos Jadikan Batak Center Mitra Pengajuan Pahlawan Nasional

Arif Nahari dari Kemensos diberi penghargaan sebagai pematik oleh Batak Center

Jakarta, majalahspektrum.com – KEMENTERIAN Sosial RI melalui Direktur Pemberdayaan Masyarakat Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial, Arif Nahari menginginkan BATAK CENTER sebagai mitra untuk mengajukan seorang tokoh nasional, khususnya dari Sumatera Utara untuk diberikan anugerah sebagai pahlawan Nasional.

“Lebih baik dari satu pintu daripada dari banyak pintu. Pun kadang seorang tokoh diajukan sebagai pahlawan nasional oleh seseorang atau kelompok karena satu darah atau marga atau kesukuan. Saya percaya Batak Center dapat melakukan penelitian, diskusi dan sosialisasi terlebih dahulu terhadap seorang tokoh yang akan diajukan sebagai pahlawan nasional,” kata Arif Nahari saat menjadi pematik diskusi yang digelar oleh Batak Center dalam rangka memperingati “Hari Pahlawan” di Sekretariat Batak Center, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (29/11/2022).

Diungkapkan Arif, ada seorang pahlawan Nasional dari Sumatera Utara atau suku batak yang justru diajukan dari Yogyakarta karena pemerintah daerahnya tidak mengajukan tokoh tersebut.

Kemudian menurut Arif, ke depan, pahlawan Nasioanal bukan lagi diberikan kepada mereka yang melawan penjajah dan tokoh yang berkontribusi di masa awal kemerdekaan RI tetapi juga akan diberikan kepada tokoh yang berjuang bagi keadilan dan persatuan bangsa.

“Seperti saat ini kita perlu menganugerahi gelar pahlawan kepada pejuang anti korupsi, anti narkoba, pejuang lingkungan dan lainnya. Kepahlawanan adalah tokoh yang memiliki nilai-nilai keteladanan, berani dan mau berkorban. Nilai-nilai inilah yang kita tanamkan ke generasi muda sehingga memiliki jiwa kebangsaan. Kita harus menanamkan nilai-nilai pahlawan ke generasi muda karena mulai terdegradasi,” jelasnya.

Baca juga : (Diskusi Hari Pahlawan Batak Center Ungkap Tokoh Layak Tak Layak Pahlawan Nasional)

Sementara, Ketua Umum Batak Center, Ir, Sintong M Tampubolon mengungkapkan bahwa pihaknya saat ini tengah membuat sebuah buku berisi tokoh Pejuang dan tokoh Teladan Batak.

“Kita sudah kumpulkan seratusan tokoh Batak yang sudah menjadi pahlawan maupun yang belum tetapi layak diajukan serta tokoh batak yang patut diteladani. Namun ada juga tokoh pejuang batak yang kita muat profilenya tetapi karena diujung hidupnya tidak layak diajukan sebagai pahlawan nasional karena melakukan perlawanan atau memberontak terhadap NKRI,” terang Sintong Tampubolon, mantan anggota DPR RI 4 periode ini.

Sintong Tampubolon berjanji apabila buku tersebut sudah jadi dicetak akan diberikan kepada Kemensos dalam hal ini melalui Direktur Pemberdayaan Masyarakat Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial, Nahari Arif selaku pihak yang memiliki hak paten penganugerahan pahlawan Nasional.

Dalam rangka memperingati “Hari Pahlawan”, Batak Center menggelar diskusi bertajuk “Legacy dan Keteladanan Para Pahlawan Dalam Konteks Masa Kini”. Diskusi yang digelar di secretariat Batak Center, tersebut menghadirkan 3 orang pematik yakni; Bambang Sulistomo (Putra Pahlawan Nasional Bung Tomo), Arif Nahari (Direktur Pemberdayaan Masyarakat Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial Kementerian Sosial RI), dan Jhon Rivel Purba (Peneliti muda di Pusat Riset Masyarakat dan Budaya BRIN).

Diskusi digelar secara Hybird (on-site dan online) dihadiri 50-an orang. Diskusi dimulai pukul 12;00 didahului makan bersama dan baru usai pada pukul 16;00 WIB. Hadir sebagai peserta keluarga yang juga pengurus yayasan pahlawan nasional asal batak, Sumatera Utara, Jamin Ginting dan keluarga tokoh batak yang belum sempat atau akan diajukan sebagai pahlawan nasional. (ARP)

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan