![elsanta](https://i0.wp.com/majalahspektrum.com/wp-content/uploads/2022/12/elsanta.jpg?resize=653%2C328&ssl=1)
Bekasi, Jawa Barat, Majalahspektrum.com – ADA kisah inspiratif yang melatarbelakangi Grand Opening El’Santa Tour & Travel dan kantor hukum (Law Firm) Hengky Wibowo (HW) & Partners. El’Santa dan HW Lawa Firm berkantor di Ruko Emerald Commercial Blok UA 17, Jl. Boulevard Selatan, Summarecon, Bekasi, Jawa Barat milik Lily Jusuf.
“Tidak gampang punya ruko di Summarecon ini meski kita punya uang karena diundi. Tuhan sayang saya, ruko ini untuk kemuliaan Tuhan ada persekutuan doa di sini,” kata Lily, Senin (12/12/2022).
Awal berdirinya El’Santa Tour & Travel dan kantor hukum (Law Firm) Hengky Wibowo (HW) & Partners di ruko miliknya, menurut Lily, adalah saran dari sahabat dekatnya Lilis. Suatu hari sang sahabat Lilis menyarankan agar ruko miliknya dijadikan tempat usaha Tour and Travel serta kantor hukum seorang advokat (pengacara muda) yang membutuhkan kantor yang dapat dimanfaatkan untuk pelayanan kepada orang susah dan tidak mampu seperti kebiasaan Lily.
“Terus terang sebenarnya saya sudah tidak berbisnis, Cuma mau melayani Tuhan. Sehari-hari kerjaan saya bersama mama keliling makan bareng anak jalanan dan membagikan makanan ke orang susah di jalanan. Dulu saya suka duit sekarang ngak suka duit, sudah bercukupan he, he, he,” ungkap Lily sambil berseloroh.
Oleh karena kebiasaan itu, Lily berharap hadirnya El’Santa dan HW Law Firm dapat juga menjadi saluran berkat bagi sebanyak mungkin orang. “Orang yang susah dan tidak mampu yang ingin mendapatkan bantuan hokum silahkan datang ke sini kita bantu gratis, tis, tis,” ujar Ibu 3 anak 1 cucu yang suka bergurau ini.
“Kalau sekedar ngomong emang sih gampang tapi kita akan buktikan bahwa kita sungguh ingin menolong orang susah dan tidak mampu yang terjerat masalah hokum dengan gratis dan tulus. Ketulusan itu penting agar diberkati setiap apa yang kita kerjakan,” sambung lily.
Melalui El’Santa Tour and Travelnya Lily pun berangan-angan akan mampu memberangkatkan para Hamba Tuhan yang tidak mampu untuk dating Berjiarah ke Israel (Holy Land Tour).
“Saya sudah diberkati banyak sekali oleh Tuhan, berkat itu harus saya salurkan. Kalau hidup diberkati Tuhan jangan ‘Ngepel’ seperti menggenggam air. Hidup jangan untuk diri sendiri, hartanya untuk diri sendiri,” pesannya.
Dalam membantu orang jalanan dan orang yang berkesusahan seperti sudah menjadi hoby bagi Lily. Hal itu ia lalukan karena berkaca kepada kehidupannya dahulu yang teramat susah, miskin dan merasa bodoh namun diberkati Tuhan.
“Bersyukur diberkati Tuhan dan sekarang mau memberkati orang. Tidak mudah menjadi dari ‘Zero to Hero’. Saat memberi bantuan dan pertolongan, saya tidak pernah tanya agamanya apa baru kita tolong. Saya hanya menyalurkan berkat yang dari pada Tuhan. Harta di dunia ini hanya titipan, saat kita mati semua itu kita tinggalkan,” tuturnya.
Apa yang dikatakan Lily dibenarkan oleh sahabat akrabnya selama 23 Tahun, Lilis. Dikatakan Lilis, sahabatnya Lily memang memiliki rutinitas bersama mamanya berkeliling cari orang susah di jalanan.
“Bagi-bagikan makanan bahkan makan bareng dengan anak jalanan. Dia (lily) sudah tidak kerja (bisnis) lagi, tidak mikirin harta lagi, makannya kemari ditipu orang 13 Miliar, 5 Miliar tidak stress, hidup mengalir saja. Dia yakin berkat Tuhan akan mengalir baginya,” beber Lilis.
Saat ini Lily sudah hidup santai karena ketiga anaknya sudah dapat mandiri. Bisnisnya jalan sendiri, pemasukannya masuk sendiri. Itu sebabnya Lily saat ini hanya focus pada pelayanan dan pelayanan. Baik pelayanana di gereja maupun pelayanan dalam membantu sebanyak mungkin orang.
Hal senada dikatakan oleh Hengky Wibowo, S.H. Menurut Hengky, member pertolongan adalah sudah menjadi kebiasaan bagi Lily. Ia pun berterima kasih diberikan tempat untuk kantor hukumnya.
“Kantor hukum saya dan rekan-rekan saya ini memiliki tujuan utama melayani, memberikan pertolongan bagi orang yang tidak mampu yang memiliki masalah hokum seperti permintaan ibu Lily,” kata Hengky.
Menurut Hengky, nama El’Santa memiliki arti yakni; “El” berasal dari kependekan inisial dari nama Lily, dan “Santa” menunjuk kepada sosok yang suka memberi.
Itu sebabnya, motto di bawah papan nama El’Santa tertulis nats Kolose 3;23 yang berbunyi;
“Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.,”
Baca Juga : ( Pdt, Edy Wagino, Dari Penjara Kembali ke Penjara )
Dikisahkan, didikan sang Mama untuk mengasihi dan memberi kepada orang yang berkekurangan itu selalu membekas dalam benak Lily ketika dirinya melihat anak-anak terlantar, pengamen, dan orang yang tidak mampu. Lily teringat kata-kata sang Mama ketika ia masih kecil dan susah, ‘kita harus memberi dan mengasihi setiap orang’ pesan sang ibu. Kasih saja baju kita yang layak pakai kepada orang lain yang butuh. Kita harus memberi orang makan’.
“Mama saya selalu ajarkan anak-anaknya agar saling mengasihi. Memberi dibalik kekurangan. Kasih kepada orang susah, baju yang layak pakai, kasih orang makan. Padahal waktu itu kami aja miskin bagaimana mau kasih ke orang. Ternyata apa yang kita tabur dulu, dan baru menyadari bahwa saat inilah kami telah menuainya. Apa yang kami berikan ketika miskin, kini kami menuai dalam kelimpahan. Memberi dan mengasihi itu kekuatanya luar biasa. Sebab Tuhan Yesus juga mengajarkan, bahwa kita harus mengasihi sesama kita. Kita juga diajarkan harus memberi pertolongan kepada orang yang membutuhkan. Berkat Tuhan itu tidak akan habis, ketika hati kita tulus dalam mengasihi dan memberi kepada sesama,” ungkap Lily yang rindu membuka sebuah yayasan sosial untuk menampung anak-anak tidak mampu dan anak terlantar.
Sebagai seorang wanita yang pernah merasakan pahitnya hidup semasa kecilnya, Lily menangis dan terbeban untuk menolong anak-anak yang miskin. Teladan dari mamanya itulah yang tularkan Lily juga kepada anak-anaknya.
“Saya didik anak-anak saya untuk mengasihi dan memberi kepada orang yang berkekurangan. Waktu susah saja harus memberi dan memberi. Saya lebih senang melayani door to door, tidak suka hanya dalam gereja. Karena kalau hanya di gereja terikat oleh waktu. Sekarang terbeban melayani Tuhan kepada orang-orang miskin, anak-anak jalanan. Jadi kalau saya melihat orang susah, itu teringat masa lalu saya. Masa kecil saya itu seperti itu,” katanya.
Pernah dalam suatu pelayanan di Sukabumi, Lily melihat pemulung dan pengamen lalu mengajak mereka makan bareng satu meja.
“Saya gak mau gengsi walaupun sudah diberkati seperti sekarang. Karena saya ingin menerapkan ajaran Tuhan Yesus, yaitu mengasihi sesama. Bahkan ada anak-anak jalanan yang saya temui, mengaku seumur-umur belum pernah makan Pizza. Bukannya saya mau pamer, tapi saya ingin membantu mereka dan berbuat baik. Biarlah hanya Tuhan saja yang tahu dan untuk kemuliaan nama Tuhan,” ungkap Lily yang semakin cinta Tuhan dan kini beribadah Gereja di kawasan MGK Kemayoran Jakarta Pusat.
Kini, Lily bersama keluarga rindu hanya untuk menyenangkan hati Tuhan. Baginya, harta benda maupun uang yang ia miliki hanyalah titipan dari Tuhan, suatu saat akan lenyap. Meski banyak orang yang melekatkan label sebagai “orang kaya”, tetapi hal itu tidak membuatkan menjadi sombong. Justru sebaliknya, ia beserta keluarga belajar semakin rendah hati.
Menurut Lily, berkat apapun yang diberikan Tuhan itu harus dikelola dan bermanfaat untuk mendatangkan kemuliaan Tuhan bukan untuk kepentingannya sendiri.
“Puji Tuhan sampai saat ini Tuhan sudah berkati kami secara luar biasa. Dulu saya pernah berdoa sama Tuhan, jika Tuhan sudah berkati saya, maka saya ingin menjadi berkat bagi orang lain, yaitu rindu membuka yayasan sosial,” harapnya.
Terakhir Lily berpesan, “Kalau kita tidak bisa berbuat baik kepada orang, janganlah engkau berbuat jahat,” tutupnya.
![](https://i0.wp.com/majalahspektrum.com/wp-content/uploads/2022/12/IMG-20221212-WA0012.jpg?resize=300%2C148&ssl=1)
Untuk diketahui, adapun susunan Kepengurusan Kantor hukum Hengki Wibowo & Partners adalah sebagai berikut; Managing Partners Hengki Wibowo , Oli Yusman sebagai advokat, Mogen Sogelrey dan Rofli Rengirit sebagai Coorporate Law Division dan Hendra M. Hutauruk sebagai Head of Coorporate Law Division. (ARP)
Be the first to comment