Setelah 50 Tahun, Terjemahan Terbaru Alkitab Diluncurkan di Ibadah Syukur HUT Ke-69 LAI

Jakarta,majalahspektrum.com – SETELAH 50 Tahun, Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) meluncurkan Alkitab Terjemahan Baru kedua (TB-2) genap di usianya yang ke- 69 tahun. Alkitab TB-2 ini merupakan penyempurnaan dari terjemahan alkitab sebelumnya yang diterbitkan pada Tahun 1974.

Menurut Kepala Departemen Penterjemah LAI, Pdt, Anwar Tjen, Ph.D, ada penggunaan kata yang kurang tepat pada terjemahan Alkitab pertama seiring dengan perkembangan jaman dimana pemaknaan kata berubah.

“Alktab TB-2 menggunakan kata yang lebih tepat agar pemaknaannya lebih tepat dan mudah dipahami oleh pembaca,” kata Pdt, Anwar Tjen dalam kesempatannya mempresentasikan beberapa nats Alkitab yang mengalami perubahan penggunaan kata atau kalimat pada Ibadah Syukur HUT ke-69 LAI di Balai Sarbini, Jakarta, Kamis (9/02/2023) malam.

Pdt, anwar Tjen menjelaskan, menterjemahkan Alkitab bukanlah pekerjaan mudah dan membutuhkan proses puluhan tahun.

“Sebagai gambaran, untuk menterjemahkan Alkitab Perjanjian lama membutuhkan waktu 15 Tahun dan Perjanjian Baru 5 Tahun. Proses penterjemahan membutuhkan dana yang tidak sedikit, sekitar 3 Miliar Rupiah. Beberapa anggota tim penterjemah Alkitab TB2 bahkan ada yang sudah pergi mendahului kita menghadap Bapa di Surga,” terang Pdt, Anwar Tjen.

Pdt, Anwar Tjen lantas mencontohkan beberapa nats Alkitab terjemahan pertama yang direvisi penggunaan katanya, salah satunya adalah pada Mazmur 118 ayat 29 ; “Sebab Ia Baik, Bahwasanya Untuk Selama-lamanya Kasih Setia-Nya” (Terjemahan Lama), pada Alkitab TB-2 menjadi; “Sebab Ia Baik, Sesungguhnya Untuk Selama-lamanya Kasih Setia-Nya”. Kata “Bahwasanya” diganti menjadi “Sesungguhnya”.

Alkitab TB-2 dan Penjelasannya

Alkitab TB2 yang merupakan pembaruan terhadap Alkitab Terjemahan Baru (TB) yang terbit pada 1974 dan dipersiapkan sejak awal 1950-an merupakan  buah dari kebersamaan dan semangat oikumenis gereja-gereja di Indonesia, baik Protestan maupun Katolik.

“Selama setengah abad, Alkitab TB telah hadir dan mengakar di antara gereja-gereja dan berbagai kalangan  umat Kristiani penutur bahasa Indonesia,” kata Sekretaris Umum LAI, Dr, Sigit Triyono.

Namun, lanjut Sigit, Alkitab Terjemahan “Baru” lambat laun berubah menjadi terjemahan “lama” yang perlu diperbarui  berdasarkan teks-teks sumbernya (Ibrani, Aram, dan Yunani). Melanjutkan kebersamaan lintas-gereja dalam  penerjemahan Alkitab di tanah air, pembaruan Alkitab TB dilakukan dengan mencermati perkembangan  bahasa Indonesia masa kini, penelitian naskah-naskah kuno Alkitab, kajian-kajian mengenai makna teks, dan  berbagai bidang ilmu yang mendukung penerjemahan Alkitab (seperti linguistik, arkeologi, dan kajian lintas budaya).

Dijelaskan, dalam mewujudkan pembaruan terjemahan Alkitab, LAI tidak berjalan sendirian. Alkitab TB2 diselesaikan  melalui kerja sama oikumenis lintas gereja dan lintas lembaga selama tidak kurang dari seperempat abad  lamanya.

Menjelang berakhirnya tugas tim penerjemah, LAI bersama mitranya Lembaga Biblika Indonesia  (LBI) meminta masukan dari gereja-gereja dan perguruan-perguruan tinggi teologi melalui berbagai tahapan  diskusi dan konsultasi, termasuk enam konsultasi regional yang diselenggarakan di wilayah Indonesia timur,  tengah dan barat sepanjang 2016-2017, dan berpuncak pada Konsultasi Nasional Pembaruan Alkitab TB (2018)  di Kinasih Resort, Bogor, yang dihadiri oleh para pimpinan lembaga gereja aras nasional, para uskup, para  pimpinan sinode dari berbagai denominasi dan Menteri Agama Republik Indonesia. Para peserta menyepakati  agar upaya pembaruan Alkitab TB dilanjutkan sampai seluruh naskah siap terbit.

Setelah Alkitab TB2 terbit dan hadir di tengah-tengah umat, LAI bersama LBI akan melanjutkan sosialisasi  dan penjemaatan Alkitab TB2 kepada umat Kristiani di berbagai kota di Indonesia. Hal ini sesuai dengan visi  LAI agar Firman Tuhan dapat menjangkau semua orang. Sepanjang 2023, LAI dan LBI (Lembaga Biblika Indonesia) akan hadir di 15 kota  di Indonesia, yaitu: Mangkutana, Surabaya, Jayapura, Manado, Manokwari, Yogyakarta, Medan, Banjarmasin,  Pontianak, Maumere, Kupang, Palembang, Ambon, Semarang, dan Manado.

Ibadah syukur dan perayaan ulang tahun LAI ke-69 yang ditandai dengan Peluncuran Alkitab TB-2 itu dihadiri oleh para Pimpinan 7 Aras Gereja Nasional (PGI, KWI, PGLII, PGPI,Bala Keselamatan, Methodist, Advent Hari ke-7 dan Gereja Ortodoks Indonesia), para ketua-ketua sinode Gereja, Sekolah Tinggi Teologia (STT), mitra-mitra pelayanan  LAI dan tamu undangan dari pemerintahan.

Menko Marvest Luhut B Panjaitan Brsama Ketua LAI dan LBI serta Ketua-Ketua Aras Gereja Nasional

Dari unsur pemerintah, hadir Menko Maritim dan Investasi, Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Panjaitan, M.PA, Dirjend Bimas Kristen dan Katholik Kementerian Agama RI. Hadir juga perwakilan dari Persekutuan Lembaga-lembaga Alkitab Sedunia  (United Bble Societies) dan Lembaga-lembaga Alkitab Negara tetangga.

Perayaan Syukur HUT ke-69 LaI dimeriahkan oleh Paduan Suara STT Amanat Agung, tim Orkestra Ereza and Friends dan artis penyanyi Indonesia Putri Ayu dan Once Mekel. Adapun Khotbah renungan dibawawan oleh; Mgr, Antonius Subianto Bunjamin, O.S.C (Ketua Konferensi WaliGereja Indonesia).

Peluncuran Alkitab TG-2 dilakukan oleh Ketua LAI, Pdt, Dr, Henriette Hutabarat Lebang, M.A bersama Kardinal Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo. (ARP)

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan