Malam Puji-pujian Sebagai “Music Ministry” di HUT Ke-56 YAMUGER

Jakarta, majalahspektrum.com – MERAYAKAN Hari Ulang Tahunnya yang ke-56 Tahun, bersama Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), Yayasan Musik Gereja (YAMUGER) menggelar malam puji pujian “Hymn Singing” dengan tema “Love the earth, love one another, and keep united”, Grha Oikumene PGI, Jl.Salemba No.10, Jakarta, Sabtu (11 Febuari 2023).

Dalam sambutannya, Sekretaris Umum MPH PGI, Pdt, Jacklevyn F Manuputty, M.Th mengatakan bahwa Hymn Singing dalam ibadah syukur HUT ke-56 YAMUGER, yang menampilkan tim Paduan Suara (Ps.) dari berbagai gereja ini sebagai “Music Ministry”.

“Lagu pujia-pujian adalah juga khotbah menyampaikan firman dan kemuliaan Tuhan yang dapat menggunggah jiwa,” katanya.

Sejumlah tim paduan suara dan music dari berbagai Gereja anggota PGI dan komunitas meramaikan acara malam puji pujian “Hymn Singing” membuat Ibadah syukur HUT YAMUGER menjadi lebih berkesan dan khidmat. Pasalnya, setiap lagu pujian dalam ibadah dinyanyikan dengan paduan suara dengan aransemen kreatif diiringi musik bernuansa tradisional daerah.

Para tim Ps. Dan musik yang mengisi acara tersebut adalah; Paduan Suara Anak Ecclesia GKI Serpong, PS Mazmur Bakti Umum Gereja Isa Almasih Jakarta; PSDC GKJ Nehemia Jakarta; Paduan Suara Kaum Lansia GKPI Rawamangun; Kelompok Kolintang Torang Samua Basudara; Fanning the Flame; Band Rawinala; PS/VG Persekutuan Teruna GPIB Nazareth; PS Pemuda dan Remaja GKP Depok dan Ps. Svara Yamuger.

Terlihat PS. Anak Ecclesia GKI Serpong dengan sangat baik dan menghibur menyanyikan secara choir kreatif lagu berjudul; “Tuhan Inginkan Anak-anak-Nya” (Kidung Keesaan 698) , Syair : Abraham Ferdinandus 2013, Lagu dan aransemen : Godlief Soumokil 2013, nuansa Melayu. 

Penampilan PS. Anak Ecclesia GKI Serpong

“Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada gereja gereja yang telah mengambil bagian sebagai penampil memuji Tuhan lewat lagu Kidung Keesaan dalam acara ini. Terima kasih sudah berlatih dengan keras untuk penampilan sore hari ini dan kiranya Bapak/Ibu senantiasa diberkati Tuhan dan kiranya lagu-lagu dari Kidung Keesaan ini akan terus berkumandang di gereja dan komunitas Bapak/Ibu semua.,” kata ketua panitia Hymn Singing, Pdt. Lenta Enni Simbolon yang juga Sekretaris Eksekutif Bidang KPG PGI.

“Terima kasih banyak kepada MPH PGI dan pengurus YAMUGER yang telah mendukung dan mengarahkan panitia dalam pelaksanaan acara ini. Terima kasih kepada para sponsor dan donatur yang telah mendukung acara ini, kiranya Tuhan membalaskan kebaikan dan kemurahan hati Bapak/Ibu semua. Terima kasih kepada mitra PGI maupun YAMUGER, pimpinan sinode anggota PGI dan jemaat dari gereja-gereja di Jakarta yang telah hadir dalam acara ini,” lagi kata Pdt, Lenta Simbolon.

Adapun kepanitian acara malam itu, kata Pdt, Lenta, adalah berasal dari PGI dan YAMUGER.

“Walaupun acara hari ini akan berlalu namun kita akan terus memuji Tuhan dengan lagu pujian dan terus memperkenalkan Kidung Keesaan kepada gereja-gereja di Indonesia. Selamat ulang tahun ke-56 untuk YAMUGER, kiranya terus menginspirasi gereja-gereja dalam pengembangan musik Gereja di Indonesia,” tandasnya.

Pemberitaan firman Tuhan di Hymn Singing ibadah syukur HUT ke-56 YAMUGER dibawakan oleh Ketua Umum MPH PGI, Pdt, Gomar Gultom, M.Th. Dalam Khotbah yang diambil dari nats Alkitab dalam 1 Tesalonika 5 ayat 16-18; “Bersukacitalah senantiasa. (5:17) Tetaplah berdoa, (5:18) Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.”, Pdt, Gomar Gultom menekankan bahwa lagu Puji-pujian kepada Tuhan tidaklah kurang dari Khotbah.

“Lagu Puji-pujian yang kita kumandangan adalah sebagai ucapan syukur kepada Tuhan.

Menurut Pdt, Gomar Gultom, ada 2 hal ungkapan syukur oleh mereka yang melantunkan puji-pujian kepada Tuhan sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan, yakni; pertama, sebagai pengakuan atas pencapaiannya karena anugerah dan karya Tuhan, dan kedua; sebagai tanda kerendahan hati karena hasil pencapaiannya bukan karena kekuatannya tetapi karena karunia Tuhan.

“Jangan pula Kidung Puji-pujian dinyanyikan dengan luar biasa tetapi kita abai terhadap lingkungan sekitar, tidak peduli dengan ketidak adilan dan penderitaan orang lain,” tukas Pdt, Gomar Gultom mengingatkan.

Hal yang perlu diwaspadai dan sudah sering terjadi, kata Pdt, Gomar Gultom, Kemuliaan Tuhan dalam puji-pujian dicuri, Altar menjadi Panggung oleh Biduan, bahkan oleh Hamba Tuhan atau Pendeta.

“Setiap hari, mari hendaknya kita menyanyikan nyaian baru bagi Tuhan dalam kehidupan kita, menjadi berkat bagi banyak orang,” tutup Pdt, Gomar Gultom.

Ketum MPH PGI, Pdt, Gomar Gultom, M.Th saat khorbah di malam Hymn Singing

Sementara, Ketua YAMUGER, Pdt, Daniel Zacharis menegaskan bahwa musik dan lagu adalah pujian yang dapat mempersatukan gereja-gereja Tuhan.

Hadir dalam acara tersebut para keturunan (anak atau cucu) para pendiri YAMUGER yang juga merupakan para pencipta dan aransemen lagu puji-pujian dalam buku nyanyian “Kidung Jemaat” yang kini telah disempurnakan menjadi buku nyanyian “Kidung Keesaan”. Hadir juga Ketua penyusun buku Kidung Keesaan, Tigor Tanjung dalam acara itu.

Baca Juga : ( Mengenal Buku “Kidung Keesaan” Penyempurna “Kidung Jemaat )

Menurut Pdt, Daniel, buku pujian Kidung Keesaan merupakan gabungan dari buku kidung pujian yang sudah ada seperti; Kidung Jemaat, NKB dan lainnya.

“Buku Kidung Keesaan yang diluncurkan pada Tahun 2017 kini sudah diterbitkan dalam berbagai versi seperti versi Akord dan Slide yang diluncurkan malam ini. Kiranya buku Kidung Keesaan ini dapat menjadi buku nyanyian dalam ibadah di banyak gereja,” harapnya. (ARP)

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan