FGBMI Fellowship Chapter 6 & 8 Bahas “Disrupsi Spiritual”, Apa itu?

Jakarta, majalahspektrum.com – DALAM Fellowship kali ini Chapter 06 Sky Semanggi Full Gospel Business Men’s Fellowship Internasional (FGBMI) Indonesia – DKI Jakarta 3 menggelar Dinner meeting gabungan dengan Chapter BHI 8 membahas tentang “Disrupsi Spiritual”, di Sky Dining De-Javu, Plaza Semanggi Lt.10, Kamis (9/3/2023).

Pembicara dalam Dinner meeting gabungan Chapter 6 & 8 FGBMI itu, Pdt, Dr, Michael Frens Mananggel mengambil nats Alkitab dari kitab Roma 12 : 1-2, “Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. (2) Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu,  sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna”.

Disrupsi merupakan suatu fenomena di mana terdapat sejumlah perubahan atau lompatan yang besar yang keluar dari tatanan yang lama, dan mengubah sistem yang lama menjadi sebuah sistem baru.

“Kita hidup bukan sekedar hidup tetapi harus memiliki nilai (velue). Yakni hidup bernilai berdasarkan firman Tuhan,” kata Pdt, Michael Mananggel.

Menurut Pdt, Michael Mananggel, setiap orang memiliki masalah, namun dalam menghadapi masalah, orang percaya pengikut Kristus (Kristen) jangan sama dengan cara orang-orang dunia.

“Orang di luar kristus pun dapat berbuat baik, bahkan bisa lebih baik dari kita. Perbedaannya adalah apa yang menjadi motivasinya,” terang Pdt, Michael Mananggel.

Dijelaskan Pdt, Michael Mananggel, orang Kristen hari demi hari hidupnya harus semakin lebih baik, serupa dengan Kristus.

“Kita hidup menuju serupa dengan Kristus. Oleh karena itu, spiritual kita harus berubah secara disrupsi. Dari cara lama ke cara baru yang lebih bernilai. Kaman sekarang ini persoalan dan tantangan hidup kita semakin komplek, diperlukan cara baru dalam memperkuat keimanan kita dan satu-satunya cara adalah dengan setiap hari membaca dan merenungkan firman Tuhan,” jelasnya.

Baca Juga : ( Ketika Para Duda dan Janda Rayakan Natal, Ini Pesannya )

Mengenai FGBMI, Andre Roberto Rumambi menjelaskan, pertama kali mengenal Full Gospel saat dirinya kuliah di Korea Selatan dibawah bimbingan Ps. Yong Ki Cow.

“Lalu saya bawa ke Indonesia dan membentuk Full Gospel dan sekarang ini sudah ada 800 Chapter di seluruh Indonesia,” kata Andre yang merupakan pengusaha muda di bidang restoran Food ini.

Full Gospel Business Men’s, kata Andre, adalah kumpulan pengusaha pria yang berkumpul membahas firman Tuhan untuk saling menguatkan dan bersaksi.

“Mengapa hanya kaum pria? Karena pria adalah tiang keluarga, kalau kepala keluarganya baik memiliki iman yang baik maka sekeluarga menjadi baik. Kita ya begini ini, kumpul santai sambil makan membahas firman Tuhan, banyak kesaksian yang dialami anggota persekutuan ini yang menguatkan sesama,” terang direktur area FGMBI ini.

Sementara, Ketua Chapter 06 Sky Semanggi, Mario mengungkapkan kesaksian pribadinya bagaimana ia mengenal FGBMI.

“Didasari kerinduan dan haus akan firman Tuhan. Saya tadinya seorang muslim, menikah secara muslim dengan isteri saya boru Situmorang. Menerima Yesus dan dibaptis tahun 2013,” kata Mario mengawali kesaksiannya.

Bukan hanya Mario, ayah-ibunya yang seorang Haji dan Hajah pun akhirnya dibaptis menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya pada Tahun 2020 di usia yang sangat senja yakni 82 dan 82 Tahun.

“Ibu saya melihat perubahan sikap saya yang jauh lebih baik setelah saya menjadi pengikut Yesus. Dia mengatakan untuk mengikuti dan meyakini kepercayaan atau agama yang sudah membuat dirinya menjadi manusia yang lebih baik karena ibunya merasa gagal membimbingnya menjadi sosok yang baik,” ungkapnya.

Sekarang ini, kata Mario, kedua orangtuanya begitu rajin ke gereja. “Mereka setiap minggu beribadah di Mall Artha Gading pengembalaan Pdt, Erastus Sabdono. Mereka mengaku merasakan sukacita kalau ke gereja,” tutur Mario.

Selain Mario, beberapa anggota FGBMI yang hadir di Dinner meeting gabungan Chapter 6 & 8 juga menceritakan kesaksian pengalaman rohaninya msing-masing.

“Kita sudah terlalu sering dan senang mendengar kesaksian tentang disembuhkan dari sakit, diberkati bisnis dan ekonominya. Namun, saya jarang dengar kesaksian seseorang sedang mengalami penderitaan hidup, ekonomi sulit dan sakit namun tetap memuji Tuhan, mengatakan ‘Tuhan itu baik’. Mari disrupsi spiritual kita, baik suka maupun duka Tuhan tetap baik,” ajak Pdt, Michael Mananggel. (ARP)

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan