Mengenal GBI Shalom Tg,Priok, Salah Satu Gereja Tertua Melebihi Umur Sinode GBI

Jakarta, majalahspektrum.com – GEREJA Bethel Indonesia (GBI) Jemaat Shalom yang terletak di Kawasan Jl. Swasembad, Tanjung (Tg.) Priok, Jakarta Utara adalah salah satu gereja GBI tertua yang ada di Jakarta. Usia dari GBI Shalom sendiri bahkan lebih tua dari umur sinode Gereja GBI.

Adalah Pdt, Jorry Tasik sosok yang mendirikan GBI Shallom. Ia mendirikan gereja tersebut saat masih bujangan, di usia 22 tahun. Bahkan ia menerima pemberkatan nikah di gereja yang didirikannya itu.

“Saya dirikan gereja GBI Shalom Tahun 1966 dan menikah tahun 1967. Yang memeberkati saya saat menikah ialah Alm. Pdt A.L. Sendukh  pendiri sinode gereja GBI yang akrab disapa Om Ho,” kata Pdt, Jorry Tasik saat ditemui di sebuah café depan gerejanya, Jumat (14/10/2023).

Dikisahkan Om Yory, panggilan akrab Pdt, Jorry Tasik, ia memilih mengikuti seorang pendeta ke Jakarta untuk sekolah teologia dengan meninggalkan kuliahnya di Menado. Tamat dari sekolah teologia Petamburan (sekarang STT Bethel Petamburan). Sebelum mendirikan GBI Shalom, om Yory sempat melayani di beberapa gereja di Jakarta dari tahun 1964 hingga 1965. wilayah Fatmawati, S

GBI Shallom yang awalnya Bernama Gereja Bethel Injili Sepenuh (GBIS) berdiri di atas rawa-rawa pada 31 Desember 1965. Peletakan batu pertama Gereja ini dimulai pada bulan Mei 1966 dengan bangunan gereja yang sangat sederhana, dengan ukuran 7 X 13 m untuk ruang kebaktian, sedangkan pastorinya berukuran 10 x 20cm.

“Kebanyakan bahan bangunan adalah barang bekas hasil sumbangan seperti Pintu, Jendela dan genteng bekas. Plafon gereja terbuat dari bilik (anyaman bambu). Namun Puji Tuhan, setiap 5 tahun sekali ada renovasi gereja, tahap demi tahap hingga saat ini. Luas tanah gereja pun semakin bertambah, ajaibnya, saat ada yang menjual tanahnya di sekitaran gereja, kita sedang dapat berkat,” terang om Yory.

Jemaat awal GBI Shalom hanya 7 orang jemaat, 4 janda miskin dan 3 setengah janda (istilah untuk seorang isteri yang ditinggal suaminya berlayar). “Ibu-ibu janda ini harus bekerja keras, terkadang hasil hari itu tidak cukup untuk dimakan hari itu sebab keadaan yang sulit. Namun mereka telah ikut memberi andil dalam doa bersama saya,” kenang om Yory.

Pada tanggal 31 Desember 1966, bangunan gereja yang berbatasan dengan empang itu, diresmikan oleh Lurah Kebon Bawang, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, dan ditahbiskan sebagai gereja sidang jemaat oleh pendiri GBI Pdt, A.L Sendukh atau om Ho.

Baru 3 bulan gereja yang didirikannya diresmikan, Pdt, Jorry Tasik mendapatkan istri (pendamping hidup) yaitu Febe, yang Pemberkatan nikahnya dilakukan di gereja itu, pada hari Minggu yang bertepatan dengan peringatan Paskah, 26 Maret 1967. Dan itu adalah yang pemberkatan nikah pertama yang diselenggarakan di gereja GBI Shalom.

Pria kelahiran Langowan, Sulawesi Utara, 13 Agustus 1943 ini memiliki anak pertama, seorang putri yang diberi nama; Ellen Deiske Trivenna Tasik (isteri Ketua Sinode GBI Periode 2014-2019, Pdt, Dr, Japarlin Marbun), di saat HUT pertama GBI Shalom, yakni 31 Desember 1967.

Tahapan sejarah selanjutnya adalah pada awal Januari 1969, Tuhan telah membuka jalan untuk merintis Sekolah Dasar. Anak-anak Sekolah Dasar tersebut belajar di emperan gereja yang saat itu masih beratapkan langit. Murid pada saat itu berjumlah 32 orang, serta gurunya adalah Febe (isteri Pdt, Jorry Tasik), yang pernah berpengalaman sebagai guru di Sekolah Dasar di Bangka selama 2 tahun. Tatkala memulai sekolah ini, Febe sedang mengandung anak kedua dan pada tanggal 25 Agustus 1969 lahirlah anak kedua, yaitu David Olland Ferry Tasik.

Pada bulan Mei 1969, mulai didirikan bangunan sekolah sederhana terdiri dari 3 lokal kelas, dibangun di atas tanah seluas 400 meter persegi berhadapan dengan gereja, di resmikan oleh Lurah Kebon Bawang, Kec. Tanjung Priok. Bekerjasama dengan Yayasan Bethel yang dipimpin oleh om Ho, sekolah yang kini Bernama “Bethel” terus melayani masyarakat yang ada disekitarnya, baik Kristen maupun tidak. Selain Sekolah Dasar, kemudian dibuka pula TK dan SMP sampai sekarang.

Baca Juga : ( Semarak Festival Bazaar Kemerdekaan DM GBI Shalom. Hadiah Belasan Juta Dibagikan )

SD Bethel merupakan sekolah swasta yang cukup terkenal di wilayah Tg.Priok Jakarta Utara karena prestasinya. Sudah banyak lulusan dari sekolah ini yang kini menjadi orang sukses.

“Puji Tuhan, sampai saat ini telah banyak alumni TK, SD, SMP Bethel Tanjung Priok yang berhasil menjadi pendeta, dokter, perwira TNI/ POLRI, pengusaha dan pemimpin di berbagai bidang, dan oleh anugerah Tuhan banyak alumni yang sekarang menjadi guru dan kepala sekolah di SMP Bethel,” beber om Yory.

Lanjut om Yory, Pada pertengahan tahun 1970, jemaat yang telah berjumlah 200 orang mengadakan renovasi plafon dari bilik (gedek) ke eternit. Bulan Oktober 1971 gereja diperbesar (direnovasi) menjadi 9 x 20, dengan bentuk bangunan menyamping jalan diatas bekas empang yang telah dibeli sejak tahun 1968. Tahun 1977 kembali gereja direnovasi bagian lantainya, ditinggikan 40 cm berhubung dengan banjir yang melanda. Tahun 1981, gereja kembali direnovasi menjadi ukuran 9 x 27m, sekaligus menambah kekuatan pondasi, meninggikan tembok serta mengganti kuda-kuda, kaso, jendela dan genteng.

Kemudian, Tahun 1985 gereja kembali direnovasi bagian jendela dan pintu. Tahun 1988 gereja direnovasi lagi menjadi ukuran 9 x 35 m, bertambah (disambung 8 meter) di atas tanah yang dibeli secara bertahap (2x) dari saudara Joppy dan Tahun1992 gereja mendapat berkat berupa pastori dan direnovasi diatas tanah seluas 400 meter persegi yang dibeli dari tante Lina, dimana uang untuk pembeliaan tanah tersebut adalah berkat dari acara ucapan syukur 25 tahun pernikahan Jorry dan Febe (Pernikahan Perak) yang diadakan di Wisma Mangaraja Pulo Gadung; ikut serta pula anak-anak dalam acara ini, yakni Ellen dan Japarlin Marbun, David Ferry serta cucu Christa Daniella yang masih berumur 1 tahun. Selain persembahan tersebut, di tambah juga berkat dalam kunjungan pertama ke New York bertemu keluarga-keluarga, jemaat sekaligus membuat Persekutuan Doa Shalom New York.

Lanjut Pdt, Jorry Tasik, Tahun 1996 kembali gereja di renovasi untuk kesekian kalinya dengan menaikkan lantai gereja 50 cm, kemudian di Tahun 1998, gereja di renovasi total tetapi secara sederhana mulai dari bekas pastori menjadi 13×14 meter dan luas gedung yang lama 9 x 35 meter. Mei 1999, tanah disebelah Timur gereja yang berukuran 250 m2 dapat dibeli dan dibangun gedung sekretariat, ruang serbaguna, gua-gua doa, kolam baptisan air, kamar tidur hamba Tuhan yang terdiri dari 2 lantai.

“Puji Tuhan, oleh karena perkenanan Tuhan maka sampai sekarang gereja ini tetap berdiri baik secara fisik bangunan maupun gereja (jemaat). Sampai tahun 2015 ini memang masih ada perbaikan diberbagai sisi dan juga pembangunan lanjutan gedung TK, SD, dan SMP Bethel,” kata salah satu pendiri sinode GBI ini.

Selama pelayanannya hingga kini, sudah banyak Pendeta atau Hamba Tuhan terkenal yang ditahbiskan oleh Om Yorry diantaranya Alm. Pdt, Yesaya Pariadji (pendiri gereja Tiberias yang dahulu Bernama GBI Tiberias), lalu Pdt, Niko N (GBI Gatot Soebroto) dan lain-lain.

GBI Shallom kini berusia 57 Tahun sedangkan sinode GBI baru berumur 53 tahun. Sebagai penghormatan, pada Kamis, 13 Oktober 2023, sinode GBI merayakan HUT-nya yang ke-53 di Gedung gereja GBI Shalom Tg.Priok. (ARP)

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan