
Jakarta, majalahspektrum.com – TERPILIH secara aklamasi sebagai Ketua Umum (Ketum) melalui Kongres Luar Biasa BaraJP di Padepokan Pencak Silat TMII (Taman Mini Indonesia Indah), 18-20 Juni 2025 lalu, Willem Frans Ansanay, S.H, M.Pd secara tegas menyatakan komitmenya kepada Pembina Utama BaraJ JP, Presiden RI Ke-7, Ir, Joko Widodo dan pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden, Prabowo-Gibran.
“Kita (Bara JP) tetap setia membela pak Jokowi dan Mengawal pemerintahan Prabowo-Gibran 2 periode,” tegas Frans.
Barisan Relawan Jokowi Presiden yang kini ber-metamorforsis menjadi Barisan Relawan Jalan Perubahan (Bara JP) yang berdiri pada 2013 adalah relawan pendukung Jokowi menjadi Capres saat masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Bara JP pertama kali dipimpin oleh Sihol Manulang salah satu pendiri kemudian dipimpin oleh (Alm.) Victor Sirait. Victor meninggal dunia pada Tahun 2021. Sepeninggal Victor Sirait, Bara JP menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) di Hotel Salak, Bogor untuk menggantikan Victor. Dalam KLB itu, Sekjend Bara JP, Utje Gustaaf Patty terpilihlah sebagai Ketum secara aklamasi.
Utje Patty kemudian digantikan posisinya sebagai Ketum Bara JP oleh Frans Ansanay juga melalui KLB 2025. KLB digelar karena ada beberapa perubahan dalam AD/ART organisasi yang salahsatunya mengembalikan masa periodeisasi pengurus Bara JP yang sempat ditambah 1 tahun menjadi 6 tahun, Waktu dari tahun 2021 ke 2026 dirasa panjang, Jadinya KLB 18-20 Juni 2025 itu memperbaiki AD ART agar Bara JP menetapkan periodeisasi 2025-2030, kembali tetap 5 Tahun sekali. Selain itu, alasan digelarnya KLB juga karena ketua umum Bara JP Utje Patty mendapatkan tugas baru untuk posisi lain yang lebih penting dan tinggi.
“KLB kerap diartikan negative. Namun KLB Bara JP digelar bukan karena ada masalah dengan Ketum Utje tetapi karena ada perubahan dalam organisasi dan Ketum Utje yang merupakan Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran mendapat mandat tugas baru yang lebih berat dan tinggi. KLB Bara JP pun dibuka oleh Ketun Utje Patty dan dihadiri perwakilan 30 pengurus wilayah Bara JP serta delapan organisasi sayap,” terang Frans di Jakarta, Senin (24/6/2025).
Meski berat, Frans Ansanay mengaku bersyukur diberikan mandat untuk menduduki posisi Ketum Bara JP periode 2025-2030. Menurutnya, periode kepemimpinannya akan memiliki tantangan yang berbeda dari sebelumnya karena Bara JP tak lagi berada di bawah pemerintahan Presiden Jokowi.

Kata Frans. yang membedakan periode ini dari sebelumnya adalah bahwa Bara JP kini tidak lagi secara langsung berada di bawah pemerintahan Jokowi seperti dua periode lalu. Bara JP yang dulu adalah Barisan Relawan Jokowi Presiden, kini telah bermetamorfosis menjadi Barisan Relawan Jalan Perubahan.
“Sebagai pendukung Prabowo-Gibran saat Pilpres 2024, Relawan ini (Bara JP) adalah bagian dari anak bangsa yang harus terus dijaga kontribusinya demi masa depan Indonesia, termasuk menuju visi Indonesia Emas 2045. Kami juga menyatakan dukungan dan mengawal pemerintahan Prabowo-Gibran bukan hanya 1 periode tetapi 2 periode hingga Tahun 2034, agar visi misi Presiden Prabowo dan Wapres Gibran terjaga menuju 2045,” tegas Frans.
Frans menganggap, pemerintahan Jokowi 10 Tahun yang dilanjutkan Prabowo-Gibran 10 Tahun adalah bentuk pembangunan Indonesia yang berkelanjutan (Tongkat Estafet Kepemimpinan) menuju Indonesia Emas 2045.
“Terus mendukung Prabowo-Gibran di 5 Tahun pertama dan Kedua supaya mempersiapkan landasan yang kuat bagi generasi emas di Tahun 2045 dimana Indonesia sudah tinggal landas,” ungkap Putra Papua yang beristerikan boru Batak ini.
Menurut Frans, 10 tahun pemerintahan Prabowo-Gibran adalah waktu yang sedikit mengingat banyaknya gangguan dari pihak-pihak yang kerap mengganggu pemerintahan dengan framing-framing miring dan kritik negative.
“5 tahun adalah waktu yang sedikit mengingat banyaknya gangguan dari pihak-pihak yang menghambat program-program pemerintah Prabowo-Gibran. Jadi perlu ditambah 5 Tahun lagi agar pondasi yang diletakan menuju Indonesia Emas menjadi kuat,” ujar Frans.
Secara khusus Frans menyoroti adanya upaya Pihak-pihak yang ingin memakzulkan Gibran sebagai Wapres. Menurutnya, tindakan itu adalah di luar rasional yang tidak mungkin terjadi mengingat Gibran dipilih satu paket dengan Prabowo sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih.
“Bara JP akan melawan. kami (Bara JP) tegaskan bahwa Wapres Gibran juga memiliki kontribusi besar dalam keterpilihan Prabowo sebagai Presiden,” tegas Frans.
“Jangan beraninya ke Gibran karena dia masih muda, berani ngak makzulkan Prabowo,” sambung Frans.
Lagi menurut Frans, rakyat Indonesia harusnya bersyukur ada sosok anak muda seperti Gibran menjadi pemimpin bangsa. “Ada Regenerasi kepemimpinan bangsa,” ujarnya.
Kata Frans lagi, Bara JP bukan saja akan terus mengawal pemerintahan Prabowo-Gibran tetapi juga mengawasi kinerja para pembantu Presiden.
“Pemimpinnya (Presiden) baik, belum tentu pembantunya baik, maka harus kita awasi agar mereka bekerja dengan baik dan seturut dengan visi-misi, program Presiden,” ujar Frans.
Selain itu, Frans juga menyoroti adanya Pihak-pihak yang kerap menyerang Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi). Terkait hal itu, Bara JP akan melindungi Jokowi dan melawan pihak tersebut.
“Mereka terus menerus me-Framing negative pak Jokowi pun keluarganya. kita (Bara JP) akan melawan, mereka itu seoerti ngak ada kerjaan,” tegas Frans.
Kemudian, tetkait adanya isu Jokowi menjadi Ketum Parpol, Frans, dalam hal ini Bara JP berharap hal itu tidak terjadi.
“Biarlah pak Jokowi tetap menjadi Tokoh Bangsa, milik semua Parpol,” tutupnya. (ARP)
Be the first to comment