Jakarta, majalahspektrum.com – INDONESIA saat ini tengah dilanda pandemic virus Vorona COVID-19. Untuk itu, Pemerintah pusat telah mengeluarkan imbauan Social Distancing agar masyarakat melakukan ibadah Jumat (Islam) dan Minggu (Kristen) di rumah atau tidak di rumah ibadah seperti biasanya. Hal itu guna meminimalisir penyebaran virus mematikan tersebut.
Terkait imbauan pemerintah tersebut, Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) telah mengeluarkan surat imauan agar peribadatan minggu dilakukan di rumah atau secara streaming. Namun sangat disayangkan, masih saja ada gereja yang menggelar ibadah minggu di gedung gereja, mengabaikan imbauan pemerintah pun PGI.
Dilansir dari laman detik.com, PGI menyesalkan sikap majelis GPdI (Gereja Pantekosta di Indonesia) Menganti, Surabaya, yang tetap menjalankan ibadah saat pandemi virus Corona COVID-19. Akibatnya, GPdI Menganti banyak menuai kecaman dari masyarakat Netizen yang membaca berita online detik.com tersebut.
Berikut beberapa komentar netizen terkait GPdI Menganti, Surabaya yang tetap menggelar ibadah minggu, mengabaikan imbauan pemerintah dan PGI:
Thomas Muliawan
klo terjadi kasus bawa kePENGADILAN dakwakan PEMBUNUHAN BERENCANA jgn pakai kasian2 penjarakan seumur hidup mereka masih berdaging hukum negara berlaku
edi5min
Ya Tuhan, kenapa kau karuniakan Otak yang belum sempurna justru kepada Gembala gembala Umatmu ini ya tuhan? Kasihanilah kami umatmu ya tuhan, gantilah kepala batu mereka dengan otak yang bisa untuk berfikir.
Tonny
Sama sekali tidak berhikmat.
Menjawab hal itu, jemaat asal GPdI Menganti, Surabaya Koko Krisnando (23) merasa heran dengan kebijakan pemerintah tersebut.
“Virus corona kan soal kekebalan tubuh ya (kalau gak salah), selama masing-masing kita bisa jaga diri, sering sering cuci tangan atau pakai hand sanitizer ya akan aman-aman saja,” kata Koko seperti dikutip dari laman detikcom, Selasa (24/3/2020).
Menurut Koko, jika ritual biasa seperti, berdoa dan membaca kitab bisa dilakukan di rumah. Tapi berbeda jika ibadah tiap Minggu ditiadakan.
“Kalau ibadah Minggu rasanya tidak bisa deh kalau harus dilakukan di rumah,” ujarnya.
Jika ibadah Minggu dilakukan di rumah, lanjut dia, ada beberapa hal yang tidak bisa dilakukan. Maka jemaat harus melakukannya di gereja.
“Salah satunya adalah waktu perjamuan kudus, ya kali kita motong-motong roti sendiri, beli-beli anggur sendiri,” tegasnya member alas an.
Baca Juga : ( Gereja Pribadi VS Gereja Jemaat )
Sebenarnya, bukan cuman GPdI Menganti, Surabaya yang tak mengindahkan imbauan tersebut, GPdI Maranatha di Jalan S Parman, Medan pun tetap melakukan ibadah mingguan di dalam gereja. Pun gereja di Jakarta, yang padahal pusat penyebaran virus Corona, ada yang tetap melakukan ibadah minggu.
“Tak ada pengaruhnya dengan jemaat GPdi kami. Semuanya semangat untuk ibadah, ” ucap pengurus GPdI Maranatha Medan, Raden Sembiring seperti dikutip dari laman medanbisnisdaily.com, Selasa (24/3/2020).
Bukan hanya tak menghiaraukan imbauan dari pemerintah dan PGI, GPdI Menganti Surabaya dan GPdI Maranatha, Medan juga sudah tak menghiraukan imbauan dari sinode gerejanya. Pasalnya, pada Tanggal 19 Maret 2020, Majelis Pusat (MP) GPdI telah mengeluarkan dan mengedarkan surat imbauan untuk tidak melakukan ibadah minggu sementara. Dalam Surat imbauan yang ditandatangani Ketum dan Sekum tersebut tertulis masa kegiatan ibadah ditiadakan sementara untuk 14 hari kedepan. (ARP)
Be the first to comment