Terinspirasi Sang Ibu, Wanita Ini Punya 44 Anak di Usia 40 Thn. Masihkah Bertambah?

Jakarta, majalahspektrum.com – WANITA ini memiliki masa kecil yang tragis. kinginannya untuk memiliki keluarga besar berakar pada suatu tragedi. Tiga hari setelah ia lahir, ibunya meninggal dunia dengan meninggalkan 5 orang anak saudara dan dirinya yang baru saja dilahirkan.

Setelah ayahnya menikah lagi, ibu tirinya meracuni kelima kakaknya yang berujung meninggal dunia. ia selamat dari ibu tirinya karena berhasil melarikan diri dengan alasan mengunjungi kerabatnya.

“Saat itu saya berusia tujuh tahun, terlalu muda untuk memahami arti kematian sebenarnya. Saya diberi tahu oleh kerabat tentang apa yang telah terjadi,” kata dia.

Dari situlah, wanita asal Uganda ini, Mariam Nabatanzi tumbuh dan berkeinginan memiliki enam orang anak, sama seperti ibu kandungnya.

Tetapi, kenyataan berkata lain. ia memberikan jumlah anak yang berlebih. Mariam kini memiliki 44 orang anak di usianya 40 Tahun, dan itu bisa saja bertambah mengingat ia tidak menutup rahimnya karena tidak diijinkan secara medis oleh dokter.

Mariam dengan rekornya memiliki 44 anak, dijuluki sebagai “wanita paling subur di dunia”. Namun ternyata, memiliki banyak anak tidak serta-merta membuat kehidupan Nabatanzi bahagia. Justru ia memiliki kisah pilu di masa lalu yang kemudian berlanjut saat ia harus membesarkan anak-anaknya seorang diri.

Dilansir dari Mothership (18/10/2019), saat masih berusia 12 tahun, Mariam Nabatanzi dinikahkan dengan seorang pria. Setahun setelah pernikahannya, ia melahirkan anak kembar. Karena persalinannya yang pertama, ia melakukan pemeriksaan ke dokter.

Setelah diperiksa, dokter mengatakan bahwa Mariam memiliki ovarium yang sangat besar. Dokter juga menjelaskan, penggunaan alat kontrasepsi seperti pil, justru akan menyebabkan masalah kesehatan.

Hal itulah yang kemudian membuat Mariam terus-menerus melahirkan anak. Beberapa tahun kemudian, Nabatanzi melahirkan lima pasang anak kembar, disusul dengan empat pasang anak kembar tiga, dan lima pasang anak kembar empat.

Jika ditotal keseluruhan, di usia 40 tahun, Nabatanzi sudah memiliki 44 anak. Tetapi sayang, 6 anaknya meninggal karena komplikasi saat persalinan.

Menghidupi Anak Seorang Diri

Tantangan hidup harus dihadapinya hingga menginjak usia kepala tiga. Di tahun 2016, atau saat Mariam berusia 36 tahun, ia ditinggalkan suaminya.

Nama suaminya kini menjadi kutukan dalam keluarganya. Mariam selalu menyebutnya dengan kata-kata umpatan. Sejak saat itu, ia sendirian menghidupi 38 anaknya yang masih hidup.

“Saya tumbuh besar dengan penuh air mata, suami saya telah membiarkan saya melalui banyak penderitaan,” ujarnya saat diwawancarai Reuters (25/4/2019) di rumahnya.

“Seluruh waktu saya habiskan untuk mengurus anak-anak dan bekerja untuk mendapatkan uang,” lanjut dia.

Karena sangat membutuhkan uang, Nabatanzi menekuni segala hal, seperti tata rambut, dekorasi acara, pengumpulan dan penjualan besi tua, pembuatan gin lokal, dan penjualan obat herbal.

Uang yang ia terima lalu dihabiskan untuk membeli makanan, perawatan medis, pakaian, dan biaya sekolah.

Dalam pekerjaan rumah, Mariam dibantu oleh anak-anaknya.

“Ibu kewalahan, pekerjaannya sangat berat, kami membantu semampu kami, seperti memasak dan mencuci, tetapi dia tetap menanggung seluruh beban keluarga. Saya turut merasakan apa yang dialaminya,” kata anak tertuanya, Ivan Kibuka (23).

Kibuka harus putus sekolah menengah karena keluarga mereka sudah tidak punya uang.

Setelah mengalami masa kecil yang menyakitkan, saat ini Mariam Nabatanzi hanya ingin anak-anaknya bahagia. Ia berkeyakinan Tuhan akan pelihara ia dan anak-anaknya (ARP/DBS)

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan