Bogor, Majalahspektrum.com – MENTERI Agama (Menag) RI, Lukman Hakim Saefudin mengemukakan pentingnya peran agama dalam membangun demokrasi yang berkualitas.
Hal itu dikatakan Menag dalam pidatonya sebelum membuka secara resmi sidang tahunan Majelis Pekerja Lengkap (MPL) Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) 2019 di Royal Safari Garden Hotel, Cisarua, Bogor, Senin (28/1/2019).
Menurut Lukman, agama mestinya memberikan teladan dan edukasi kepada umatnya bagaimana berdemokrasi yang baik dan damai.
“Agama bukan malah menghancurkan atau merusak demokrasi dan hanya memikirkan kepentingan kelompoknya saja,” jelasnya.
“Umat jangan diajarkan untuk membenci dan bermusuhan, apalagi sampai melakukan provokasi, ujaran kebencian dan menyebar berita hoax serta fitnah,” tambahnya.
Sebelumnya, selaras dengan Menag, Ketua Umum PGI, Pdt, Dr, Henriette H Lebang mengajak peserta sidang MPL PGI untuk memberitakan pemilu damai.
“Kita mengimbau jemaat untuk menggunakan hak pilihnya. Jangan ikut-ikutan menyebar berita hoax dan melakukan ujaran kebencian. Kita serukan pemilu damai,” pesannya.
Sesuai hasil sidang raya PGI 2015 di Nias, sidang MPL 2019 mengangkat tema; “Tuhan Mengangkat Kita Dari Samudera Raya”. Ada pun SubTema yang diangkat kali ini; “Spiritual Keugaharian: Membangun Demokrasi yang Adil bagi Kesejahteraan Semua”.Menurut Sekum PGI, Pdt, Gomar Gultom, sidang MPL PGI 2019 adalah sidang MPL terakhir sebelum sidang raya PGI kembali tahun 2020 dengan agenda utama memilih pimpinan PGI yang baru periode 2020-2025.
Adapun sebagai tuan rumah sidang MPL PGI kali ini ialah dari gereja sinode GBI. Tampak hadir di acara tersebut; Dirjend Bimas Kristen Kemenag RI Thomas Pentury, Gubernur Sulut Olly Dondokambey, Aras Gereja (PGPI dan Orthodox), dan organisasi mitra PGI. (ARP)
Be the first to comment