Jakarta, majalahspektrum.com, RENUNGAN – SEJAK mula Allah menciptakan, manusia itu adalah mahluk sosial yang hidup dari awal berkomunitas. Mulai dari komunitas dalam keluarga hingga masyarakat. Komunitas dibentuk untuk memberkati dan diberkati.
Di dalam hidup berkomunitas, apa yang kita (manusia) lakukan atau tabur itulah yang akan kita tuai (balasan atas perbuatan yang telah kita lakukan. Ketika kita mengalami masalah atau sedang terpuruk, kita membutuhkan pertolongan orang lain, di sinilah komunitas itu berperan. Kita bias bangkit dari masalah atau keterpurukan dengan adanya orang lain yang menguatkan dan member solusi atau pertolongan kepada kita.
Dalam nats Alkibat Galatia 6:2 dikatakan “Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus”, inilah sifat yang unggul dari orang Kristen pengikut Kristus.
“Dengan kita bertolong-tolongan, kita telah melakukan hokum Kristus, bukan kepada sesama kita orang Kristen saja tetapi kepada semua orang dan mahluk. Celakalah orang yang mapan, banyak harta yang merasa tidak butuh orang lain atau komunitas,” kata Pdt, Melvyn Nainggolan di acara ‘Family Gathering IKA N-HKBP Tg.Priok di Wisma TNI AL, Megamendung, Minggu (26/3/2023).
Baca Juga : ( Ada Pesan Indah di Semarak “Family Gathering” IKA N-HKBP Tg.Priok )
Bertolong-tolongan, lanjut Pdt, Melvyn, bukan berminta-minta ditolong tetapi seseorang dengan kasih Kristus menolong sesamanya.
“Tidak ada orang yang tidak butuh orang lain, kita butuh ditopang, dihibur dan dikuatkan orang lain. Uang kita tidak bias membeli orang lain untuk mengasihi kita,” terang eks Ketua Sinode gereja GBIS ini.
Menurut Pdt, Melvyn, Agar orang lain mau menolong kita dengan kasih, hendaklah kita hidup apa adanya. “Orang sombong, pamer kesuksesan tidak akan mengundang simpatik orang lain,” kata Pdt, Melvyn mengingatkan.
Dalam bertolong-tolongan, lanjut Pdt, Melvyn, ada sifat atau karakter yang mesti kita miliki yakni; Kerendahan Hati, Kebersamaan, Timbal balik hubungan dengan mengerti apa itu kebahagiaan agar mampu membahagiakan orang lain.
“Jangan menuntut dibahagiakan tetapi tidak mau membahagiakan orang lain. Mengerti mengasihi bukan menuntut dikasihi, Memahami bukan Dipahami, Orang lain lebih penting dari kita dan Berbelas kasih tanpa menuntut balas,” ajak Pdt, Melvyn.
Bertolong-tolongan dengan hukum kasih yang telah Kristus ajaran adalah sifat yang harus dimiliki orang-orang Kristen sebagai pengikutnya, dan itulah sifat unggul orang-orang Kristen. (ARP)
Be the first to comment