Jakarta, majalahspektrum.com – Ketua Indonesian Pilgrimage Travel Agencies Association (IPTAA), Arifin Koeswara mengatakan kehadiran IPTAA sebagai organisasi kumpulan para usaha agen travel wisata ziarah religius untuk menjamin kenyamanan dan tanggungjawab perusahaan agen travel kepada member (peserta) tour ziarah rohani ke Israel.
“Selain itu di IPTAA ini kita sesame perusahaan travel agen tour bias saling bertukar informasi, saling membantu sesame anggota bila ada masalah serta menyepakati kode etik antar sesame perusahaan travel,” kata Arifin di hadapan para anggota pemilik berbagai perusahaan agen travel dan wartawan di Hotel Luminor, Pecenongan, Jakarta, Jumat (1/3/2019) petang.
Dengan motto; “Together Stronger”, diharapkan IPTAA ke depan menjadi satu-satunya organisasi perkumpulan perusahaan agen travel tour ziarah ke Israel sehingga nantinya bias menjadi kekuatan untuk negosiasi kemudahaan memasuki Negara Israel.
Diketahui, pemerintah Israel sempat melarang turis asal Indonesia masuk ke negerinya dengan alasan kedua Negara tidak memiliki hubungan diplomatic. Hal itu disebabkan sikap politik internasional Indonesia terkait konflik Israel yang dinilai merugikan Israel.
Meski saat ini larangan tersebut sudah dicabut oleh pemerintah Israel, namun masih terdapat kendala untuk bisa bebas masuk ke negeri sarat situs-situs keagamaan tersebut.
Peristiwa paling terbaru, adanya 153 orang wisatawan Indonesia yang hendak wisata rohani ke Israel yang tertahan. Terkait hal itu, tentu saja pemerintah Indonesia tidak dapat membantu mengingat tidak adanya hubungan diplomatik kedua Negara.
“Ya mudah-mudahan dengan keberadaan IPTAA ini hubungan tersebut bisa terwujud, sehingga para wisatawan rohani dari Indonesia ke Israel lebih terjamin,” kata Prof, Dr, Thomas Pentury, M.Si yang turut hadir di acara tersebut dalam pengarahannya.
Sebagai unsur dari pemerintahan, tentu merasa khawatir akan keselamatan dan kenyamanan warga negaranya. Oleh karena itu, melalui IPTAA, Thomas berharap, bisa berperan sebagai penjamin hal tersebut. (ARP)
Be the first to comment