Adakah Dalang DI Balik Kericuhan Aceh-Papua Terkait Bendera Merah Putih?

Jakarta, majalahspektrum.com – Dalam rentang satu minggu peringatan hari Kemerdekaan RI ke-74 terjadi beberapa peristiwa yang berpotensi memecah-belah Indonesia.
Kasus penyerbuan asrama orang Papua di Surabaya dan Malang yang menyulut terjadinya kericuhan di Manokwari, Papua Barat jangan cuman dianggap sebagai tudingan adanya gerakan Papua merdeka dari NKRI. Begitupula dengan peristiwa kericuhan di Aceh yang menuding mahasiswa menurunkan bendera Merah-Putih dikaitkan dengan gerakan separatis Gerakan Aceh Merdeka (GAM).
Sebelumnya, viralnya vidio pelecehan simbol agama kristiani oleh Ustad Abdul Somad (UAS) juga meresahkan yang dinilai oleh berbagai unsur masyarakat dapat memecah belah anak bangsa. Beberapa elemen masyarakat, termasuk di antaranya ormas dari Muhamadiyah, mengecam celoteh Abdul Somad dan bahkan ada yang mengadukannya ke ranah hukum, melapor ke Kepolisisan. Sialnya, usai menista lambang agama kristen, UAS pergi ke Sudan meninggalkan Indonesia dengan alasan lanjut studi.
Berbagai rentetan peristiwa tersebut bisa saja terjadi secara kebetulan. Tetapi juga bisa jadi sudah direncanakan (By Design) oleh oknum atau dalang.
Untuk membuktikannya, aparat keamanan atau aparat yang terkait harus menyelidiki dan mengungkap secara tuntas.
Aparat harus mengusut tuntas siapa pelaku dan juga (jika ada) penggerak atau dalang peristiwa di Aceh dan persekusi terhadap mahasiswa Papua. Adakah kesamaan identitas pelaku terkait organisasi yang diikutinya.
Misalnya, Foto atau vidio tentang adanya orang Papua yang mematahkan tiang bendera merah-putih dan membuangnya ke selokan harus diselidiki kebenarannya. Siapa pelaku dan yang memviralkannya. Kemudian, perlu juga diungkap siapa oknum yang menggerakan Ormas mendatangi asrama tersebut. Ingat, orang Papua juga beraneka ragam agama, suku dan idiologi.
Semoga saja rentetan peristiwa yang berpotensi memecahbelah NKRI tersebut hanya sebuah kebetulan. Bila ternyata by design, ini pertanda negara dalam ancaman bahaya. Untuk itu harus dilakukan tindakan tegas dan masif terhadap individu atau sekelompok orang Indonesia yang menjadi antek-antek pemecah NKRI.
Hancurnya NKRI sudah barang tentu, tidak naif, menjadi kesukaan negara-negara asing, khususnya negara tetangga atau negara yang memiliki kepentingan strategis, khususnya ekonomi akan Indonesia. Indonesia menjadi negara makmur dan kuat tentu menjadi ancaman bagi negara-negara asing yang selama ini menikmati keuntungan dari kekayaan alam Indonesia.
Bukan cuman negara asing, sekelompok separatis yang tidak setuju dengan NKRI, Pancasila, UUD’45 dan Bhineka Tunggal Ika juga bisa menjadi oknum atau dalang yang harus diwaspadai. Selain itu, rentetan peristiwa tersebut juga bisa jadi merupakan kepentingan dari orang-orang yang kecewa dengan penguasa saat ini. (ARP)

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan