![IMG-20240724-WA0009](https://i0.wp.com/majalahspektrum.com/wp-content/uploads/2024/07/IMG-20240724-WA0009.jpg?resize=650%2C328&ssl=1)
Tangerang, Banten, majalahspektrum.com – KEMENTERIAN Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Tenologi (Mendikbudristek) hingga ACSI (Association of Christian Schools) di Amerika (USA) memberikan kepercayaan kepada Majelis Pendidikan Kristen (MPK) Persekutuan Gereja-gerrja di Indonesia (MPK PGI) untuk melakukan proses Sertifikasi Guru sekolah kristen yang ada di Indobesia.
Hal itu terungkap dalam Konferensi Nasional Pendidikan dan Gereja MPK 2024 di gedung Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan (FK-UPH), Karawaci, Tangerang, Banten, Selasa (23/7/2024).
Dalam paparannya sebagai Keynote Speaker dalam pembukaan acara konfernas itu, Ketua Umum MPK Indonesia, Handi Irawan, M.BA, M.Com mengatakan, MPK akan mempercepat proses sertifikasi guru Kristen melalui PPG (Pendidikan Profesi Guru). proses itu dinilai akan membantu loyalitas guru di sekolah kristen dan mendorong generasi muda kristen menjadi guru.
“Sekarang ini sekolah kristen kekurangan guru karena profesi guru dianggap generasi muda sekarang ini kurang menjanjikan secara ekonomi. Sejurus dengan itu. guru kristen berkualitas sangat sedikit,” ungkap Handi.
Dengan adanya sertifikasi guru, lanjut Handi, Guru yang sudah bersertifikasi akan memperoleh tambahan income berupa tunjangan sekitar 2.5 juta / bulan hingga Pensiun.
“MPK telah dipercaya kemendikbud untuk menyeleksi guru untuk PPG pra jabatan Sejak Semester I 2024. Berharap MPk terus dipercaya termasuk PPG yang memimpin, misalnya untuk Kepala Sekolah Kristen,” kata Handi.
Lebih jauh dipaparkan Handi, guna menciptakan guru dan sekolah kristen berkualitas sesuai dengan misi MPK, khususnya terhadap sekolah kristen 3T (Terpuruk, Tertinggal, Terlupakan), MPK juga telah melakukan upaya kerjasama dengan ACSI soal sertifikasi guru kristen internasional. Penandataganan MoU MPK dengan ACSI dilakukan di Amerika (USA) pada, 17 April 2024 lalu.
“Langkah-langkah yang akan dilakukan yakni; MPK akan membentuk Yayasan bersama ACSI America di Indonesia. Fokus pelayanan yayasan ACSI MPK Ini nantinya adalah memberi Akreditasi Sekolah dan Sertifikasi Kristen Guru. dan Sertifikasi guru ini dalam jangka panjang akan meningkatkan Reputasi sekolah kristen,” terang Handi.
![](https://i0.wp.com/majalahspektrum.com/wp-content/uploads/2024/07/IMG-20240724-WA0003.jpg?resize=300%2C179&ssl=1)
Baca Juga : ( Upaya MPK Ciptakan Sekolah Kristen Unggul 2030)
Dipaparkan, Misi MPK 2030 dan Tack force (Gugus Tugas) MPK terhsdap Sekolah Kristen 3T yakni;
- Membangun kolaborasi dan Sinergisitas antar Semua Stakeholder Sehingga Menghasilkan proses Pambelajaran yang Berkualitas.
- Mempercepat Proses transpormasi dan Digitalisasi Pembelajaran di Sekolah-sekolah Kristen
- Membantu Sekolah kristen yang tertinggal dengan Maningkatkan kompetensi Guru, Kurikulum, Manajemen, dan Inprastruktur.
- Mendorong Dunia Usaha untuk bekerjasama degan Sakolah-sekolah kristen 3T
- Membangun jejaring dengan semua ergen Sekolah-sekolah kristen di Indonesia dan dunia untuk Menciptakan Budaya Inovatif dan kreatif.
Adapun 3 segmen sekolah kristen 3T yang ditrumuskan MPK yakni;
- Terpuruk (Kategori D). Jumlah Siswa di sekolah kristen segmen ini Menurun <5%. Pemasukan dari dana BOS dan SPP <200 Ribu Rupiah. Kualitas Guru Rendah, Gaji Guru di bawah ASN dan Sebagian Ada di kota Besar/ Jawa
- Tertinggal (Kategori E). Jumlah Siswa di sekolah segmen ini Menurun > 5%, Pemasukan dari Dana BOS saja, Guru 90% adalah ASN dan Honorer, Kualitas Guru Rendah dan Sebagian Besar srekolah ini di bawah Gereja Mainstream/ ex-Zending.
- Terlupakan ( E-minus). Aktifitas di sekolah ini tidak tetap, Lokasi Sangat Terpercil, Sebagian besar hanya PAUD dan SD, Pemasukan dari Dana BOS /Tunjangan Pendidikan Saja, Sebagian besar sekolah ini dilayani Lembaga misi
“Dari data riset yang kita dapatkan terungkap bahwa jumlah sekolah kristen yang dimiliki gereja dalam 10 tahun terakhir ini mengalami penurunan, sedangkan sekolah yang dimiliki Enterprenuer naik,” tutur Handi.
Menurut Handi, mahal tidaknya biaya pendidikan di sekolah kristen tergantung kualitas. “Kualitas guru dan kualitas sekolah,” jelasnya.
Namun, kata Handi, bila ingin ada sekolah kristen yang murah dan berkualitas, maka dibutuhkan adanya subsidi dari gereja atau sinode gereja, atau dari pengusaha /enterprenuer.
“Sekolah murah dan berkualitas jadi sekolah misi pelayanan. rekrutlah para pengusaha jadi pengurus di yayasan sekolah,” saran Handi.
- Sambutan Mendikbudristek Diwakili KaBidHubungan Kelembagaan dan Masyarakat, Prof, Dr, H, Muhamad Adlin Silo, M.A, Ph.D
Sebelumnya, Mewakili Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Tenologi (Mendikbudristek), Staf Ahli Mendikbudristek Bidang Hubungan Kelembagaan dan Masyarakat, Prof, Dr, H, Muhamad Adlin Silo, M.A, Ph.D dalam sambutannya di Pembukaan Konfernas itu, mengatakan,
kurikulum merdeka bertujuan memberiikan kebebasan bagi sekolah atau guru untuk menyusun kurikulumnya sendiri sesuai dengan kebutuhan, situasi kondisi kebutuhan murid /siswa.
“Untuk guru-guru dan sekolah yang kurang kualitasnya, belajarlah (jalin kerjasama) dengan guru atau sekolah lain yang sudah baik. Jadi. jangan minta pendapat atau konsultasi dengan kami (Kemendikbudristek) tetapi antar sesama guru atau sekolah,” kata Adlin Silo.
- Pimpinan MPK Indonesia, Ketum Handi Irawan (Tengah), Sekum Pdt, Jopie Rory (kiri) dan Kabid Humas Wahidin (kanan)
Untuk diketahui, Konfernas MPK 2024 berlangsung dari Tanggal 23 hingga 24 Juli 2024 (Selasa – Rabu) di FK UPH, Banten. Konfernas dihadiri 800 lebih peserta yang berasal dari 445 yayasan sekolah anggota MPK, 100 orang lebih dari 23 MPK-Wilayah se-Indonesia, tamu undangan dari pilar penting MPK yakni; Pemerintah, Dunia Usaha (Perusahaan), pengusaha dan Aras Gereja nasional.
“Pimpinan sekolah dan STT yang dimiliki gereja juga ada. dan saat ini MPK sedang memproses keanggotaan baru, yang bila disetujui atau disahkan dalan Rakernas nanti, jumlah anggota MPK menjadi 500,” terang Sekum MPK. Pdt, Dr, Jopie Rory. (ARP)
Be the first to comment