Dua Kali Selamat Dari Kematian, Naimi Simanjuntak Gelar Praise and Worship “Celebrating 50 Miraculuos Years” Dipimpin Sari Simorangkir- Eka Deli

Jakarta, majalahspektrum.com – BERTAJUK “Celebrating 50 Miraculuos Years Of Naimi Simanjuntak”, perayaan syukur HUT ke-50 thn (HUT Emas) Naimi Gndaria Simanjuntak digelar dengan Praise and Worship kepada Tuhan. Alasannya, Naimi merasa apa yang ia raih dan rasakan saat ini semua karena anugerah dan kebaikan Tuhan. 

“Saya ingin di ulang tahun saya yang spesial ini saya persembahkan untuk hormat dan kemuliaan Tuhan. saya ada saat ini karena kebaikan Tuhan,” kata Naimi di sela acara, Selasa (7/5/2024) di Gedung Gereja GBI Shalom, Tg.Priok, Jakarta Utara. 

Praise and Worship (Pujian dan Penyembahan) dipimpin 2 penyanyi lagu rohani terkenal; Sari Simorangkir dan Eka Deli. Ratusan Jemaat dan rekan sepelayanan Naimi di GBI Shalom terlihat sangat antusias dan khusuk. tahan berdiri hingga hampir 1 jam.

Sari Simorangkir dsn Eka Deli memimpin Praise and Worship

Dua kali Naimi nyaris meninggal dunia. Pertama, pada Tahun 1998 di masa akhir kuliahnya di Univ. Gunadharma. Naimi Over Dosis (OD) mengkonsumsi narkoba. dalam alam bawah tidak sadarnya, Naimi berteriak minta kepada Tuhan agar diberi kesempatan bertobat. 

“Tuhan Yesus, saya belum mau mati, beri saya kesempatan untuk bertobat,” kata Naimi dalam kesaksiannya. 

Usai peristiwa OD di usia “Perak” atau Jubelium pertamanya, Naimi berjumpa dengan mantan pacar. pada perjumpaan itu sang mantan pacar mengaku sudah bertobat dari dunia gelap dan mengajak Naimi bertobat juga.

Usai didoakan oleh sang mantan pacar, Naimi mengambil keputusan bulat berhenti total dari kebiasaan buruknya, merokok pun dia hentikan. tak sampai di situ, Naimi pun menjadi rajin membaca Alkitab dan buku-buku rohani. Naimi juga aktif pelayanan di gereja sebagai Worship Leader dan berkeinginan masuk Sekolah Teologia, keinginan yang tertunda pada masa pertobatan pertamanya yang gagal saat baru lulus SMA.

Ada satu Buku yang dibaca Naimi yang menguatkan pertobatannya. Buku itu berjudul “Kuasa Doa” karya Pdt, H.L Sendukh. Naimi mengikuti doa yang ada dalam bagian akhir buku itu. yakni; menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru selamatnya pribadi dan mengundang Roh Kudus masuk dalam hati dan jiwanya. 

Sejak saat itu, kehidupan Naimi semakin hari semakin membaik. Hidup dengan pimpinan dan pertolongan Roh Kudus. Naimi merasakan betul berkat-berkat Tuhan mulai mengalir atas dirinya, apa yang ia minta semua diberikan Tuhan. ia minta pekerjaan diberikan, minta jodoh diberikan, menikah dengan  biaya sendiri diberikan, usai menikah mau langsung punya anak juga Tuhan kabulkan, bahkan Tuhan berkati usaha bisnis yang ia bangun bersama sang suami, Jeffry Daniel Fam, yang adalah teman satu kantor. Usaha itu mereka bangun usai sama-sama mengundurkan diri dari perusahaan tempat mereka bekerja. 

Menikah pada 1 Desember 2001 dan langsung punya rumah serta diberi momongan seorang putri; Aubrey Chistina Laurel Fam pada 1 September 2002.

Peristiwa nyaris meminggal dunianya yang Kedua terjadi psda Tahun 2012. Naimi terkena penyakit parah yang tidak diketahui apa penyebabnya. 

“Saat itu saya sudah pasrah. saya senyum-senyum karena ingin meninggal dunis dalam keadaan bahagia tersenyum,” tutur Naimi sambil tertawa. 

Beruntung saudara-saudaranya mengingatkan Naimi untuk berdoa minta kesembuhkan yang daripada Tuhan seperti yang Naimi alami dahulu saat nyaris mati karena OD Narkoba. 

“Kakakku juga mengingatkan kasihan dengan anak-anak yang masih kecil-kecil,” kenang Naimi. 

Naimi pun berdoa mohon kesembuhkan kepada Tuhan. ia bernazar, jika diberi kesembuhan, akan sekolah teologia di STT Bethel Petamburan, doa memohon kesembuhan dan berjanji akan sekolah teologia, keingonan yang tertunda hampir 20 tahun yang lalu. saat masa pertobatannya yang pertama dan gagal ketika baru lulus dari SMAN 15.

Mungkin lewat penyakit itu Tuhan ingin ingatkan Naimi akan janjinya Sekolah Teologia. 

“Tuhan sungguh baik. jika Dia punya rencana. pasti dibukakan jalan. saya tidak perlu jauh-jauh kuliah teologia di STT Bethel ke Petamburan karena STT Bethel buka perkuliahan khusus di GBI Shalom. Jakut,” ujar Naimi.

USIA EMAS DI MASA KEEMASAN

Buah pertobatan Naimi membawanya ke Masa-masa keemasan. Memiliki 3 orang anak Putra dan Putri; Aubrey, Olivia Noelsa Angenette Fam (27 Desember 2004) dan Raguel Joseph Mordekhai Fam (18 Juni 2008) kini usaha bisnisnya bersama suami semakin meningkat dan bertambah. 

Kini, Naimi bersama suami mengendalikan berbagai usaha bisnis yakni; 

  1. PT. Prabu Expresindo 2001 , Jakarta (Freight Forwarder) s/d sekarang 
  2. Penyewaan Property 2010 , Jakarta & Bali s/d skrg 
  3. Cafe Kopikirankamu & Rebahan Kitchen, Jakarta 2019 s/d sekarang dan,. 
  4. On Coming Produk Body Care & Kecantikan dengan brand : “Naimi Gold Signature” dengan perusahaan CV. NGS Beauty, Jakarta
Produk Kecantikan Unit Bisnis Baru Naimi

Naimi meyakini, peningkatan unit usahanya merupakan berkat dari “Buah” pertobatan dan Pelayanannya kepada Tuhan. 

Kini bersama suami, Naimi bukan hanya aktif pelayanan di gereja tetapi juga aktif pelayanan dan menolong jemaat Tuhan di daerah-daerah. Naimi bahkan datang langsung ke lokasi bencana menyerahkan bantuan kepada korban Tsunami Palu pada Oktober 2018.

Naimi bahkan kini telah menyelesaikan Sekolah Teologianya. ia juga mengasah kembali talenta musiknya yang ia tinggalkan dan lupakan di masa kecil dahulu dengan menelurkan album rohani lagu ciptaannya bertajuk “GRATEFUL”. Album rohani tersebut tidak untuk dikomersialkan, DVD nya dibagikan dengan cuma-cuma karena Naimi ingin lewat lagu tersebut banyak orang terberkati. lagu-lagu ciptaan Naimi dalam album tersebut merupakan rasa syukurnya atas semua kebaikan dan pertolongan Tuhan. Ia ungkapkan puji syukurnya megangungkan keabaikan Tuhan menguingat bagaimana kehidupannya dahulu saat di usia remaja dan pemuda. 

Dua kali diselamatkan dari kematian, meninggalkan kebiasaan buruk, bertobat dengan meyerahkan dirinya kepada bimbingan Tuhan dan diberkati merupakan rangkaian kehidupan Naimi sekarang di masa keemasannya.

Terlahir dengan nama ; Naimi Gandaria Simanjuntak, pada 6 Mei 1974 di Klinik Loka Mulia, Jl. Remaja, Kebon Bawang, Tg.Priuk, Jakarta. Naimi anak ke-8 dari 9 bersaudara dari pasangan Mayor Polisi, C.S Simanjuntak /Resty Siahaan. 

Sejak kecil Naimi hidup berkecukupan. namun demikian ia tidak memilih-milih teman dalam bergaul, berfmain biji karet, Dampu dan lainnya ia lakukan dengan anak-anak yang tinggal di lingkungan tempat tinggalnya di Jl. Swasembada Barat, Tg.Priok. 

Naimi menyelesaikan Sekolah Dasarnya di SD Bethel, Swasembada Barat, Tg.Priok. lalu masuk di SMPN 129, Warakas, Tg.Priok, Jakarta Utara. 

Saat duduk di SMP, karena pergaulan, Naimi mulai mengenal rokok dan obat-obatanan terlarang. bahkan Kedua orangtuanya tahu kalau Naimi sudah merokok. 

Kenakalan Naimi semakin menjadi-jadi saat masuk di SMAN 15, Pademangan, Jakut. bahkan ia pernah tidak sekolah selama sebulan karena kabur dari rumah dan ingin dinikahkan paksa oleh ortunya namun Naimi berhasil menolaknya.

Pasca ingin dinikahkan paksa, Naimi berniat tobat dengan melakukan baptis selam pada tahun 1993 di GBI Shalom, Swasembada Timur, Tg.Priok, Jakut. kala itu ia ingin lanjut studi lepas SMA ke Sekolah Teologia.

Namun pada akhirfnya Naimi malah melanjutkan studi di Univ. Gunadharma jurusan Manajemen Informatika. tempat dimana ia hampir mati karena Over dosis. 

Jika di usia Jubeliumnya yang pertama “25 Thn” Naimi mengalami perubahan hidup, tobat dari dunia gelap,  di HUT Jubeliumnya yang Kedua (50 Tahun), ia tengah berada di masa Keemasannya. tepat pada saat Perayaan Syukur HUT-nya yang ke-50 Tahun, Naimi akan memperkenalkan produk dari unit bisnis barunya “Naimi Gold Signature” 

Di usia emasnya, Naimi sudah merasa bahagia, memiliki anak-anak yang baik yang tak satupun mengikuti jejaknya dahulu, dicukupkan secara materi ekonomi dan terutama menjadi saluran berkat lewat pelayanannya di gereja GBI Shalom dan masyarakat luas. 

Ke depan, Naimi ingin terus menjadi saluran berkat bagi sebanyak mungkin orang. ia ingin hidupnya terus melayani Tuhan. mengurus usaha bisnis tanpa meninggalkan pelayanan kepada Tuhan, Hidup Diberkati dan Memberkati. 

Jika pada dua kali usia Jubelium-nya (25 dan 50 Tahun) Naimi mendapatkan perubahan drastis dalam hidupnya, di usia jubeliumnya yang Ketiga nanti (75 Tahun), Naimi ingin meninggal Legacy dsn Testimony yang menginspirasi bagi banyak orang, khususnya kepada anak-cucunya. 

Secara khusus Naimi mengingatkan ketiga anaknya bahwa kesuksesan bukan diraih karena kita pintar tetapi karena hidup takut akan Tuhan dan taat pada Firman-Nya. 

“Karena Firman Tuhan berkata; ‘Carilah dahulu kerajaan Allah dan Kebenaran-Nya. maka semua akan ditambahkan kepada mu’ (Matius 6:33),” pesan Naimi. 

Dalam acara Celebrating 50 Miraculuos Years Of Naimi Simanjuntak”, itu. firman Tuhan diberitakan oleh Pdt, Ferry Tasik, Gembala Sidang GBI Philadelepia. USA. 

Pdt. Ferry Tasik saat Khotbah

Dalam khotbahnya. Pdt Fery mengingatkan bahwa ada kelahiran dan ada kematian. Hidup bukan soal berapa lama dan apa yang kita punya tetapi keteladanan dan pesan apa yang kita wariskan. 

“Legacy and Testimony apa yang kita tinggalkan kepada banyak orang. khususnya anak-cucu kita,” ujar Pdt. Fery Tasik. 

Secara khusus Pdt. Fery mengutip nats Alkitab dari Amsal 22 ayat 1; 

“Nama baik lebih berharga dari pada kekayaan besar, dikasihi orang lebih baik dari pada perak dan emas,”. (ARP)

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan