Jakarta, majalahspektrum.com – DALAM pidatonya di acara Pengukuhan dan Serah Terima Jabatan (Sertijab) Kepengurusan Dewan Pengurus Pusat Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (DPP GAMKI) Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) peridoe 2019-2024, Bambang Soesatyo, S.E, MBA menegaskan kembali bahwa MPR sebagai rumah kebangsaan.
“Rumah untuk mengamankan ideologi Pancasila, melaksanakan Konstitusi, Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia serta mengawal tegaknya kehidupan yang ber-Bhinneka Tunggal Ika,” katanya di Grha Oikukmene PGI, Salemba 10, Jakarta, Jumat (10/10/2019).
MPR, menurut Bamsoet, merupakan lembaga negara yang mencerminkan penjelamaan seluruh rakyat Indonesia. Di lembaga itu, berhimpun anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang mewakili partai-partai politik dan anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) yang mewakili daerah-daerah seluruh Indonesia.
“Tekad dan semangat untuk melaksanakan ideologi Pancasila tidak boleh pudar, melainkan harus tetap menyala dan terus kita mantapkan,” ujar Bamsoet, begitu dia akrab disapa.
Bamsoet mengajak pemuda Indonesia, khususnya GAMKI untuk menjaga kebangsaan dengan akhlak mulia.
“Indonesia membutuhkan pemuda yang inovatif yang mampu membalikan keadaan, dengan mengubah masalah menjadi peluang dan mengubah kesulitan menjadi kemenangan,” tutut Ketua DPR 2014-2019 ini.
Baca Juga: ( Modal Yang Harus Dimiliki GAMKI Berperan Dalam Pembangunan Bangsa )
Dalam acara itu, Ketua Umum DPP GAMKI, Willem Wandik, S.Sos berkesempatan menyerahkan 13 pokok pikiran kepada Ketua MPR. Ketiga belas pokok pikiran tersebut antaralain:
- Gereja Masih menjadi kekuatan pemersatu umat di Indonesia
- Pemuda Kristen menjadi tulang punggung pembangunan di Indonesia
- Pancasila, NKRI, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dalam pecaturan politik identitas di Indonesia
- Konflik di Papua adalah persoalan kemanusiaan yang harus menjadi perhatian gereja dan juga Negara secara serius.
- Gereja masih belum mendapatkan kebebasan di Negara Pancasila
- Masyarakat adat masih menjadi korban investasi di Indonesia
- Kewajiban mempertahankan demokrasi, kebebasan berpendapat, berkumpul atau berorganisasi, perlindungan HAM di Indonesia
- Kewajiban mendorong reformasi birokrasi dan penuntasan agenda korupsi di Indonesia
- Penguatan sistem hukum di Indonesia
- Indonesia menjadi bagian dari komunitas global
- Merawat hutan tropis Indonesia
- Tantangan idiologi transnasional di era milenial
- Dukungan terhadap pemerintahan Jokowi Jilid II
Tampak hadir dalam pengukuhan dan serah terima kepengurusan DPP GAMKI tersebut, Ketua KNPI Noer Fajriansyah, Sekjen GP Ansor Adung A. Rodiman, beberapa Anggota DPRD dan DPR RI anggota GAMKI, perwakilan GAMKI Daerah, para senior GAMKI dan undangan OKP.
Sebelumnya acara dimulai dengan ibadah yang dipimpin oleh Ketum Pusat PGLII, Pdt, Dr, Ronny Mandang. Dalam khotbahnya, Pdt, Ronny Mandang mengajak para pengurus DPP GAMKI untuk tidak meninggalkan panggilannya dan mengkhinanati pelayanannya untuk kepentingan diri sendiri.
“GAMKI membangunkan generasi muda Kristen. GAMKI jadi motor penggerak, mercusuar Indonesia dengan memperjuangkan kepentingan-kepentingan bangsa dengan mengorbankan kepentingan pribadi. Jadilah orang Kristen Indonesia bukan Kristen yang lain,” ajaknya bergelora.
Ronny berharap GAMKI terus menggelorakan semangat nasionalisme dan merawat Pancasila, UUD’45. Bhineka Tunggal Ika dan NKRI. Ia juga mengingatkan bahwa seorang pemimpin harus berani bayar harga.
Pengukuhan pengurus baru DPP GAMKI periode 2019-2022 dipimpin oleh Pdt, Ronny Mandang. Sebelum mendoakan doa pengukuhan, Ronny membacakan nats Alkitab sebagai pegangan bagi para pengurus yang diambil dari Yesaya 24, lalu mengajak mereka untuk menyanyikan lagu rohani “Aku Berserah”. (ARP)
Be the first to comment