Mendesak, Kehadiran PTN di Taput Diyakini Angkat Kualitas SDM dan Perekonomian Masyarakat

Jakarta, majalahspektrum.com – DARI beberapa kasus yang ditemui di Tapanuli Utara (Taput) dan kajian mendalam, kehadiran Perguruan Tinggi Negeri (PTN) sangat mendesak  ada di Tapanuli Utara. Kehadiran Universitas Negeri di Taput diyakini dapat menjadi solusi meningkatnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) masyarakat, khusunya generasi muda, Taput dan meningkatkan perekonomian warga.

Hal itu dikatakan Bupati Taput, Drs, Nikson Nababan, M.Si saat hadir di acara Deklarasi dan Pelantikan Pengurus Forum Jurnalis Batak (FORJUBA), Gedung Sopo Marpikir HKBP, Pulo Gebang, Cakung, Jakarta Timur, Kamis (9/12/2021) petang.

Salah satu tujuan kehadiran FORJUBA diharapkan dapat memberikan sumbangsih untuk kemajuan “Bona Pasogit” atau Kampung Halaman orang Batak. Untuk itulah, sebagai salah satu kepala daerah di Bona Pasogit, Nikson Nababan memaparkan tentang kondisi Bona Pasogit, khususnya Taput saat ini dan apa solusinya.

Dipaparkan Bupati Taput, Nikson Nababan, saat ini di Taput Raya minim sekali sekolah negeri maupun swasta, tidak sebanding dengan jumlah anak usia sekolah. Akibatnya, banyak anak di Taput tingkat pendidikannya hanya sampai tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP).

“Di kampung Pangaribuan hanya ada 1 SMA Negeri, karena quota dan zonasi banyak anak dari kampung lain tidak bias masuk sekolah tersebut, mau masuk sekolah swasta tak punya biaya dan jauh jaraknya. Di Tarutung saja hanya ada 1 sekolah swasta, akhirnya banyak anak yang pendidikannya hanya sampai tingkat SMP, program wajib belajar 9 Tahun pemerintah tak tercapai,” terang Nikson.

Persoalan pendidikan belum sampai di situ, kata Nikson lagi, setelah lulus SMA ingin melanjutkan ke Perguruan Tinggi, mereka harus ke luar daerah hingga ke luar pulau, umumnya ke pulau Jawa, karena tidak ada Universitas Negeri di Taput.

Tidak sampai di situ, bila melanjutan studi ke Perguruan Tinggi (PT) di luar daerah atau luar pulau, dampaknya akan mengurangi perputaran uang atau teori ekonomi dimana uang di daerah dibuang ke daerah lain.

“Bapaknya petani, uang hasil panennya dikirim untuk biaya studi anaknya ke daerah lain. Ini khan mengurangi jumlah peredaran uang yang ada di Taput. Coba seandainya ada Universitas negeri di Taput, misalnya Untara (Universitas Tapanuli Utara) anak-anak dan uang mereka tidak perlu keluar daerah bahkan akan mendatangkan uang ke Taput, meningkatkan perekonomian warga,” kata mantan wartawan, Pemimpin Umum Sumut News yang sudah menjabat Bupati Taput 2 periode ini.

Nikson lantas mencontohkan D.I Yogyakarta yang dikenal sebagai kota Pelajar. Banyak pelajar mahasiswa dari luar daerah ataupun luar pulau ke Yogyakarta karena ada UGM dan lainnya. Yogyakarta jadi ramai dan perekonomian local meningkat.

“Contoh lainnya Depok. Dahulu Depok dikenal sebagai tempat Jin buang Anak. Swaktu tinggal di Jakarta, saya takut ke sana. Namun setelah Universitas Indonesia (UI) pindah ke sana, Depok menjadi ramai seperti sekarang. Kalau ada Untara, akan dating ribuan orang ke Taput bawa uang. Siapa yang siapin tempat tinggal mereka, makan mereka dan pakaian mereka? Pastinya warga masyarakat Taput yang otomatis menambah sumber penghasilan baru dan perekonomian pun bergerak maju,” papar Nikson.

Baca Juga : ( Kehadiran FORJUBA Angkat Harkat dan Martabat Wartawan Batak )

Penyerahan Akta Notaris dan Kemenkumham dari Dewan Penasehat kepada Pengurus FORJUBA

Diketahui, saat ini ada aturan memorandum yang melarang adanya penambahan Universitas Negeri. Hanya Presiden RI yang dapat mencabut hal itu. Artinya, dibutuhkan kebijaksanaan Presiden RI agar ada Universitas Negeri di Tapanuli Utara.

Selain Bupati Taput Nikson Nababan, hadir para tokoh-tokoh Batak di acara Deklarasi dan pelantikan pengurus FORJUBA diantaranya; Edwin P. Situmorang, S.H., M.H. (Mantan Jamintel Kejaksaan Agung RI dan Ketua Umum HIMABA/Hita masyarakat Batak), Ir. S.M. Tampubolon (Ketua Umum Batak Center dan mantan anggota DPR-RI 4 periode) dan sejumlah cendekiawan, politisi serta aktivis organisasi wartawan lainnya. (ARP)

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan