Jakarta, majalahspektrum.com – KETUA Umum Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Yaqut Cholil Qoumas mengatakan akan mengerahkan Barisan Ansor Serba Guna (Banser) untuk mengawal masyarakat mendatangi tempat pemungutan suara (TPS) pada Pemilu 2019, Rabu (17/4/2019)
Gerakan pasukan Banser, yang merupakan badan otonom di bawah Nahdlatul Ulama (NU) itu dinamai gerakan “Rabu Putih”.
“Agar masyarakat jangan takut datang ke TPS untuk mencoblos,” kata Putra ulama kondang asal Rembang (Alm) KH M Cholil Bisri yang akrab dipanggil Gus Yaqut ini, di Wonosobo, Jawa Tengah, Selasa (27/3/2019).
Gus Yaqut mengaku sudah punya beberapa konsep untuk Rabu Putih. Dia menekankan akan mengerahkan 4,7 juta kadernya terutama di Pulau Jawa. “Sebagian kami akan fungsikan mereka sebagai tenaga pembantu pengamanan,” terangnya.
Nantinya, lanjut Gus Yaqut, para anggota Banser akan ditempatkan di sejumlah titik TPS yang berpotensi rawan akan intimidasi. Selain itu, Gus Yaqut juga akan mengerahkan Banser mengajak pemilih mendatangi TPS untuk mencoblos.
“Jadi kami akan kerahkan sebanyak mungkin kader dan masyarakat agar berangkat ke TPS. Tujuannya (agar) angka golput ini minimal. Bagi kami semua warga negara ini harus terlibat dalam proses memilih pemimpin bangsa,” tegasnya.
Gerakan ini muncul karena kekhawatiran terkait isu yang merebak di masyarakat akan adanya intimidasi dan maraknya hoaks serta ujaran kebencian jelang hari pencoblosan, terutama kepada pemilih pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin.
Nantinya, lanjut Yaqut, para anggota Banser akan ditempatkan di sejumlah titik TPS yang berpotensi rawan akan intimidasi. Selain di TPS, Yaqut juga menginstruksikan, kepada para anggotanya membawa pesan sejuk ketika mengajak para pemilih datang untuk mencoblos, tidak golput
“Jadi kita akan kerahkan sebanyak mungkin kader dan masyarakat agar berangkat ke TPS. Tujuannya itu, angka golput ini minimal. Bagi kami semua warga negara ini, harus terlibat dalam proses memilih pemimpin bangsa,” kata dia.
Yaqut menyadari, gerakannya ini akan berbarengan dengan sekelompok orang dari pendukung kubu penantang yang sudah menginisiasi adanya pengerahan massa.
Yaqut menegaskan, gerakan ini agar menetralisir isu yang berkembang di masyarakat, tentang adanya kekhawatiran para pemilih datang ke TPS.
“Kita lebih santun yang jelas. Kita akan bergerak lebih santun, kita akan melakukan salat subuh berjemaah di masjid-masjid yang bisa kita akses. Kemudian kita akan berangkat bersama-sama baju putih. Karena itu identitas kita, identitas kiai kami, itu yang sedang berkontestasi,” tutupnya. (ARP)
Be the first to comment