Apa Pasal?, Kermahudatara Akan Gelar Syukuran Suksesnya Pemilu 2019

Jakarta, majalahspektrum.com – KERUKUNAN Masyarakat Hukum Adat Nusantara (Kermahudatara) berencana menggelar acara syukuran atas suksesnya pagelaran Pemilu 2019, baik Pemilihan Presiden (Pilpres) maupun Pemilihan Legislatif (Pileg).

Hal itu dikatakan Ketua Umum (Ketum) Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Kermahudatara, Dr, HP, Panggabean, S.H, M.S saat rapat internal pengurus DPN Kermahudatara di Restauran Lapangan Golf Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis (20/6/2019).

Menurut Panggabean, acara syukuran tersebut digelar lantaran pihaknya menilai Pemilu 2019 berjalan dengan baik sesuai dengan semangat Pemilu yang jujur, adil dan aman serta memiliki tingkat partisipasi pemilih yang sangat tinggi yakni di atas 80 persen.

“Sepanjang pemilu langsung, di Pemilu 2019 ini tingkat partisipasi pemilih yang tertinggi meski terjadi banyak gejolak yang berpotensi merusak kehidupan bermasyarakat dan bernegara namun tetap aman dan terkendali, ini semua karena kami menilai TNI-Polri solid dan bekerja dengan sangat professional. Begitu juga dengan BIN,” ungkapnya.

Dalam kesempatan itu juga, Kermahudatara menyatakan sikap simpatinya dan mendukung TNI-Polri dalam mengambil tindakan holistic kepada actor intelektual dan pelaku setiap kerusuhan selama masa Pemilu 2019, khususnya terkait Pilpres.

“Pemilu sudah selesai dan sudah ada hasilnya. Kami berharap semua pihak menerima itu. Untuk itu, kami menyatakan mendukung diselenggarakannya rekonsiliasi nasional pasca Pemilu 2019. Perlu dialog nasional dengan tujuan merajut kembali tali silaturahmi antar golongan, agama, elit politik dan anak bangsa yang terlanjur putus karena perbedaan pilihan saat Pemilu. Selain itu perlu membangun kesadaran dan komitmen kuat seluruh anak bangsa guna menghormati kemajemukan atau perbedaan demi kemajuan dan keutuhan NKRI,” terangnya.

Menurut Panggabean, dalam pagelaran Pemilu selama dasawarsa ini telah terjadi keterbelahan bangsa sebagai akibat dari cara-cara yang dipakai untuk memenangi kontestasi politik yakni; ujaran kebencian, fitnah, hoax, politik identitas dan penyalahgunaan agama sebagai isu politik.

“Padahal musuh kita bersama yang sebenarnya adalah; kemiskinan, korupsi, diskriminasi, kebodohan dan politik adu domba, bukan sesame anak bangsa,” tegas mantan Hakim Agung Mahkamah Agung (MA) ini.

Penghargaan Kepada NU dan Muhamadiyah

Dalam acara syukuran itu nanti, kata Panggabean, pihaknya akan memberikan penghargaan kepada lembaga keumatan NU dan Muhamadiyah serta kepada Romo Magnis Suseno karena keberanian mereka secara tegas menyerukan Pemilu Damai.

“Kalau tidak ada NU dan Muhamadiyah mungkin NKRI sudah lama runtuh. Sebelum acara syukuran tersebut kita gelar, kita (DPN Kermahudatara) akan mengunjungi NU, Muhamadiyah dan tokoh nasional yakni Dr, Jimly Asshiddiqie,” bebernya.

Selain itu, lanjut Panggabean, Kermahudatara akan melakukan kajian atau penilaian siapa kira-kira tokoh nasional yang pantas, sepadan untuk menggantikan Presiden Joko Widodo kelak pada Tahun 2024. (ARP)

 

 

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan