Lompatan Besar PGLII di HUT Ke-48 Tahun

Jakarta, majalahspektrum.com – DI hari ulang tahunnya yang ke-48, Persekutuan Gereja-gereja dan Lembaga-lembaga Injili Indonesia (PGLII) melakukan beberapa lompatan besar, salah satunya dengan dipercaya sebagai penyelenggara atau tuan rumah World Evangelical Alliance (WEA), suatu event internasional perkumpulan Gereja-gereja Injili se-dunia ang digelar 8 tahun sekali.

“Rencananta akan digelar di Sentul Internasional Cinvention Centre (SICC), Bogor, pada November 2019,” kata Sekum PGLII DKI Jakarta, Pdt, Dr, Antonius Natan kepada awak media dalam konperensi pers perayaan dan ibadah syukur HUT Ke-48 PGLII di gedung Graha Gapemberi, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (17/7/2019) malam.

Lompatan lainnya, dalam perayaan yang mengangkat tema: “Berdiri Teguh di Dalam Kuasa Injil (Kolose 1:23) tersebut, Ketua PGLII DKI Jakarta, Pdt, Dr, RB Rory, M.Th mengatakan, dengan HUT PGLII yang ke-48 ini, seluruh pengurus PGLII dari tingkat daerah hingga pusat akan memperkuat hubungan antar lembaga Aras Gereja dan lembaga-lembaga keumatan lainnya yang ada di Indonesia.

“Kita (PGLII) akan memperkuat jejaring antar aras gereja nasiional dan lembaga keumatan lainnya untuk memancarkan terang dan jadi garam bagi bangsa dan negara,” katanya.

Apa yang dikatakan Rory selaras dengan siaran pers yang dikeluarkan pimpinan pusat PGLII terkait HUT Ke-48 PGLII. Dalam siaran pers tersebut dikatakan, di HUT PGLII ke-48 merupakan momentum bagi anggota PGLII untuk melakukan perenungan sejauh mana sebagai umat Kristiani berperan bagi kemajuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Sebagai Lembaga Aras Nasional, PGLII memperhatikan persoalan dan tantangan masa depan.

“Gereja harus cepat beradaptasi dengan gelombang perubahan modernisasi, gereja tidak boleh hanyut terbawa arus jaman, gerejalah yang memimpin kemajuan, gereja menjadi terang serta sumber inspirasi pembaharuan sehingga mampu dan mempertahankan nilai-nilai eskatologi,” tulis siaran pers yang ditandatangani Ketua Umum PGLII, Pdt. Ronny Mandang dan Plt Sekretaris Umum Pdt. Tommy Lengkong itu.

PGLII menekankan supaya Gereja harus selalu tereformasi “Ecclesia reformata, semper reformanda est” bahwa gereja harus me-reeksakminasi dirinya sendiri secara berkelanjutan dalam rangka mengutamakan kemurnian doktrin dan praktiknya, istilah yang berarti reformasi belum selesai, reformasi berjalan terus. Tentunya perubahan seyogyanya memperkuat iman Kristiani dan dalam wujudnya tetap memiliki warna Kristiani Indonesia.

Dalam perjalannya mewujudkan “Bersatu dan Memberitakan injil” Kaum Injili terus menerus melakukan estafet kepemimpinan secara berkelanjutan tanpa paksaan dan dilakukan dengan kesadaran dan kekuatan dalam kebersamaan. Oleh anugerah Tuhan kebersamaan yang dibangun oleh gereja dan sinode bahkan kekompakan yang dirajut antara sesama aras gereja nasional yang terjalin dengan baik dan sehat. Tidak sampai disitu PGLII juga menjalin persahabatan dengan agama-agama lain di Indonesia.

“Harapan PGLII, di mana Umat Kristiani Indonesia tetap setia untuk berdoa dan menjaga NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam wujud Bhinneka Tunggal Ika serta menghormati bendera Merah Putih,” tutup siaran pers tersebut.

Selanjutnya, dalam perayaan dan ucapan syukur HUT Ke-48 PGLII  yang digelar oleh PGLII DKI Jakarta, di graha Gapembri tersebut tampak hadir sejumlah pimpinan aras gereja diantaranya; Sekum PGI Pdt. Gomar Gultom, pimpinan dari Gereja Bala Keselamatan dan KWI. (ARP)

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan