Jakarta, majalahspektrum.com – RASA Optimisme tersirat dari pesan Natal dan Tahun Baru Partai Damai Sejahtera yang ditujukan bagi umat kristiani di Indonesia. Ketua Umum Partai Damai Sejahtera (PDS), Hendrik RE Assa, MH MA dalam renungan Natalnya mengatakan, tetaplah “Bersyukur” meski Natal berada di masa pandemi virus Corona (Covid-19), dan yakin Tahun Baru 2021 “Pasti Ada Harapan”.
Berikut renungan Natal dan Tahun Baru dari Ketua Umum Partai Damai Sejahtera yang diterima majalahspektrum.com, Kamis (24/12/2020).
Kesempatan kali ini saya ingin menyampaikan Firman Tuhan mengenai bersyukur, saya mengambil dari 1 Tesalonika 5 : 18, yang berkata “Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah didalam Kristus Yesus bagi kami”.
Tuhan mengingatkan dalam merayakan Natal kali ini kita pun harus mengucap syukur dalam segala hal, hari-hari belakangan ini kita merasakan sulit untuk mengucap syukur, karena melihat pandemic yang terjadi di negara kita membuat orang ketakutan untuk keluar rumah dan lalu banyak yang kehilangan pekerjaan akibat di-PHK, sulit mendapatkan pekerjaan, belum lagi beberapa dari kita merasakan dukacita karena keluarga, saudara maupun kerabat dipanggil oleh Tuhan akibat penyakit ini, dan kita tidak dapat mengucap syukur ketika hal-hal demikian menerpa kita di tahun ini.
Pada Tahun ini kondisi kita pun banyak yang mendapatkan kerugian besar dalam hal bisnis dan usaha, tetapi didalam firman Tuhan dikatakan dalam situasi apa pun, kita senantiasa harus mengucap syukur hanya kepada Tuhan. Dalam perjanjian lama ada seorang tokoh namanya Yusuf, yang mengalami berkat luar biasa dimana pada akhir hidupnya Yusuf dipakai dan diberkati Tuhan, mari kita lihat perjalanan hidup Yusuf ini, dia dibenci saudara-saudaranya, dan dia dibuang kedalam sumur, dan kemudian Yusuf oleh saudaranya dijual untuk dijadikan budak saat itu, lalu dia digoda oleh istri Potifar, tetapi Yusuf menolak dan memilih hidup dalam kebenaran.
Kemudian Yusuf di khianati oleh Juru minum Raja, ini semua kejadian yang menimpa Yusuf dapat kita jadikan pelajaran dalam kehidupan kita hari ini, mari kita merenungkan dan mengikuti apa yang dilakukan Yusuf.
Pelajaran kehidupaan kita tak terlepas dari gambar diri kita, apabila gambar diri kita rusak maka efek yang ditimbulkan adalah dia tak dapat mengampuni orang lain, ada 2 hal yang akan saya jelaskan dalam renungan kita kali ini yang pertama, Hati yang mengampuni, Yusuf mengalami hal yang tidak menyenangkan dalam hidupnya, kemungkinan terbersit juga dihati Yusuf ada kemarahan terhadap saudara-saudaranya, tetapi dikatakan didalam Alkitab, Yusuf tetap mengucap syukur.
Terkadang kita mendengar umpatan orang yang mengatakan sampai dunia kiamat, bahkan langit dan bumi bersatu saya tidak akan mengampuni orang itu, kebalikannya dari Yusuf tetap mengampuni orang – orang yang menyakiti dan mengkhianatinya.
Mengampuni orang lain yang berbuat jahat kepada kita adalah sebuah perintah Tuhan, apabila ada ganjalan dalam hati mengenai sesorang, kita harus segera membenahi agar tidak berlarut dan semuanya selesai, agar tidak terjadi dendam, menjelang Tahun Baru 2021 nanti, hendaknya kita telah membereskan ganjalan dihati terhadap orang lain agar kita bsa lebih mengampuni memasuki Tahun yang baru, jangan kita meninggalkan 2020 dengan ganjalan – ganjalan yang belum terselesaikan.
Didalam majalah Time edisi 15 tahun 1999 mengangkat masalah orang yang tidak dapat mengampuni, dikatakan bahwa orang yang tidak dapat mengampuni maka akan menimbulkan stress, dan kinerja otak berpikirnya pun lemah, kualitas pekerjaan yang dilakukan menjadi buruk.
Padahal waktu kita mengampuni orang lain, akan tercipta sukacita, dimana ketika ada ganjalan dihati dan kita saling memafkan diibaratkan seperti mencabut benda yang tersumbat dalam aliran, terasa plong dan lancer kembali didalam hati.
Apabila kita mengampuni maka akan tercipta sukacita dan berkat-berkat dari Tuhan akan tercurah bagi kita, Yusuf pun memiliki hati yang mengampuni, maka saya dan anda sekalian pun memiliki hati yang mengampuni, kita harus senantuiasa bertindak membalas kejahatan dengan kebaikan.
Mari kita menjumpai orang yang membenci kita ataupun yang kita benci, dating berikan pengampunan dan saling mengampuni, selesaikan. Dan anda sekalian akan menerima berkat-berkat dari Tuhan.
Yang kedua, Hati yang sabar, Tuhan ijinkan kita memiliki hati yang sabar, apabila kita berdoa dan Tuhan menjawab setiap doa yang kita panjatkan maka kita akan berkata Puji Tuhan, dan apabila kita berdoa dan belum di jawab Tuhan, maka yakinlah bahwa Tuhan sedang mempersiapkan yang terbaik bagi anda, dan jika yang kita doakan sepanjang tahun 2020 ini tidak dikabulkan Tuhan, maka jawaban sesungguhnya dari Tuhan itu Tidak, dan Tuhan telah menyediakan hal yang lebih baik lagi bagi kehidupan saudara.
Kita harus percaya dengan apa yang dipersiapkan Tuhan bagi kita itu mendatangkan kebaikan seperti di dalam Yosua 2 : 14 “Maka sekarang, sebentar lagi aku akan menempuh jalan segala yang fana. Sebab itu insaflah dengan segenap hatimu dan segenap jiwamu, bahwa satu pun dari segala yang baik yang telah dijanjikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, tidak ada yang tidak dipenuhi. Semuanya telah digenapi bagimu. Tidak ada satu pun yang tidak dipenuhi.”
Percayalah bahwa janji Tuhan yang diberikan kepada Yusuf akan diberikan juga kepada kita, dan kita percaya di Tahun 2021 dengan ucapan syukur maka kita lah orang – orang yang terbilang dan orang –orang yang dikasihi dan mendapatkan berkat.
Mari kita jadikan Tahun 2021 menjadi Tahun menucap syukur dan Tahun Pengharapan, karena di dalam Yesus Harapan itu selalu ada. (Hendrik Assa))
Be the first to comment