Jakarta, majalahspektrum.com – TENGAH viral ajaran Ketua Sinode Gereja Suara Kebenaran Injil (GSKI), Pdt, Dr, Erastus Sabdono yang dinilai menyesatkan. Dalam pernyataannya, Pdt, Erastus mengatakan bahwa Yesus bukan juruselamat dan Tuhan. Akibat pernyataannya itu, sebanyak 84 STT yang tergabung dalam Badan Musyawarah Perguruan Tinggi Keagamaan Kristen Indonesia (BMPTKKI) meminta Erastus mundur sebagai Ketua Umum BMPTKKI.
Menanggapi fenomena tersebut, Gembala Sidang GSPDI (Gereja Sidang Pantekosta Di Indonesia) jemaat House of Filadelfia Bellezza, Permata Hijau, Pdt. Dr. Mulyadi Sulaeman menyatakan keprihatinannya dengan pengajaran-pengajaran yang dinilai banyak kalangan menyesatkan di media sosial. Pengajarana melalui media sosila dapat menyebar dengan sangat cepat.
“Kalau di medsos cepat sekali menyebarnya dan kebanyakan yang melihat adalah anak muda. Nah saya lihat yang sangat berpengaruh Ini kebanyakan golongan Kristen pemula dan anak muda sedangkan orang-orang tua itu tidak terlalu terpengaruh,” kata Ketua Umum Sinode GSPDI periode 2013-2017 ini di Jakarta, Jumat (4/8/2023).
Pdt, Mulyadi menyayangkan pengajaran yang menyesatkan itu datang dari seorang Hamba Tuhan atau Pendeta yang cukup terkenal dan memiliki banyak jemaat.
“Ini jadi satu tantangan bagi para pemimpin gereja, khususnya para Gembala untuk kembali mengajarkan dasar-dasar kekristenan yang kuat sehingga tidak tergoyahkan oleh tafsiran terhadap Alkitab yang menyesatkan,” kata Pdt, Mulyadi mengingatkan.
Baca Juga : ( Dinilai Sebarkan Ajaran Sesat, Puluhan STT Desak Pdt, Erastus Sabdono Mundur Sebagai Ketum BMPTKKI )
Dikatakan Pdt, Mulyadi, memang sudah sejak dari jaman dahulu banyak yang menafsirkan Alkitab dengan berbeda-beda. Namun ada yang harus disyukuri yakni bahwa umat kristiani mempercayai Alkitab itu adalah Firman Tuhan yang sudah disaring dan disetujui founder atau para sahabat Tuhan di abad-abad awal.
“Namun soal iman mendasar bahwa Yesus adalah Tuhan dan juruselamat itu sudah dinyatakan melalui Roh Kudus dalam banyak ayat dalam Alkitab. Kalau ada yang mengatakan Yesus bukan juruselamat itu pasti datangnya bukan dari suara Roh Kudus,” terang Dewan Penasehat Perkumpulan Wartawan Media Kristiani Indonesia (PERWAMKI) ini.
Lanjut Pdt, Mulyadi, salah satu kisah dalam Alkitab yang merupakan prinsip tentang Yesus adalah sang juru selamat dapat diketahui saat malakikat Tuhan berbicara kepada para gembala di padang yang mengatakan bahwa “Hari ini telah lahir bagi mu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di Kota Daud (Betlehem)”.
“Jadi berita dari sorga itu sudah menetapkan Yesus juruselamat. Kemudian dalam 1Korintus 12 ayat 3 bahwa Tidak seorangpun bisa mengakui Yesus adalah Tuhan kecuali oleh Roh Kudus. Jadi kalau ada yang mengatakan Yesus itu bukan Tuhan, boleh saja, tapi pasti perkataan itu bukan dari Roh Kudus,” jelasnya.
Menurut Pdt, Mulyadi, agar supaya anak-anak muda tidak terpengaruh dengan berbagai pengajaran sesat, perlu tokoh muda juga yang memberikan pengertian atau pencerahan kepada mereka.
“Tokoh-tokoh muda itu harus bisa menyuarakan kebenaran, kalau orangtua kurang direspon dan didengar oleh anak muda. Tokoh muda itu bias melaui media-media social karena merekalah yang lebih paham dan menguasai media social saat ini,” ujar Pdt, Mulyadi.
Tak lupa Pdt, mulyadi Silaeman mengingatkan pentingnya peran media Pers Kristen untuk memberitakan kebenaran, meluruskan pengajaran yang dinilai menyesatkan. (ARP)
Be the first to comment