
Sumba Timur, NTT, majalahspektrum.com – JELANG Pembukaan Sidang Raya XVII Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (SR XVII PGI), di Waingapu, Sumba Timur, NTT, 8 November 2019, tampak antusias warga, bergotong-royong menyemarakan pagelaran lima tahunan tersebut.
Gotong-royong warga terlihat mulai dari Sambut-Antar para tamu dari bandara ke lokasi SR XVII PGI hingga memasak makanan. Rumah-rumah warga dijadikan tempat menginap peserta sidang.
Sinode Gereja Kristen Sumba (GKS) menjadi tuan rumah SR XVII PGI. Meski demikian, warga dari lintas denominasi gereja dan agama turut larut mempersiapkan segala kebutuhan dan menyemarakan “Pesta Iman” tersebut.
Dari pantauan, sejak pagi, Kamis (7/11/2019), para tamu berdatangan dari bandara Umbu Mehang Kunda, Waingapu. Diperkirajan, 1000-an lebih orang peserta dari sinode gereja anggota PGI, PGIW/SAG, lembaga mitra dalam dan luar negeri mengikuti sidang ini.
SR XVII PGI rencananya akan dibuka oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, di Pantai Puru Kambera, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada, Jumat (8/11/2019). Sedangkan kegiatan persidangan sendiri akan dilaksanakan di GKS Jemaat Payeti, Jln Prof. Yohanes, Payeti, Waingapu, Sumba Timur.
Ketua Umum Panitia SR XVII PGI, Dr. Umbu M. Marisi mengatakan, selain gereja dan masyarakat, kegiatan ini mendapat dukungan luar biasa dari Pemerintah Pusat dan 4 Kabupaten yang ada di Sumba. Bahkan, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat menegaskan bahwa SR XVII PGI dan kegiatan pra SR tidak hanya tanggungjawab Sinode GKS, tetapi juga Pemprov NTT.
“Warga merasa bangga dan terhormat menjadi tuan rumah SR XVII PGI. Warga NTT, Sumba khususnya begitu antusias, mereka bahu-membahu, bergotong-royong untuk mensukseskan acara ini,” katanya.
Seperti biasa, SR PGI dahului dengan kegiatan Pra Sidang Raya, yaitu Pertemuan Raya Pemuda (PRPG), 2-5 November 2019 di Waikabubak, Sumba Barat, dan Pertemuan Raya Perempuan Gereja (PRPrG), 2-5 November 2019 di Waitabula, Sumba Barat Daya dan Sidang Majelis Pekerja Lengkap (MPL) di Sumba Tengah.
Baca Juga : ( Apa Pasal, SR XVII PGI Sumba Jadi Pesta Rakyat )
Selain itu, dilaksanakan pula Pekan Komunikasi Kristen (PKK) yang waktu pelaksanaan bersamaan dengan Sidang Raya XVII PGI.
PRPrG adalah wadah dan kesempatan bagi perempuan perempuan gereja untuk berbagi pengalaman bergereja dan bermasyarakat dalam rangka pendalaman spiritual, mengasah pikiran untuk menghasilkan ide-ide penting dalam rangka memberikan kontribusi kepada Sidang Raya PGI XVII, untuk selanjutnya diterapkan dalam gereja-gereja.
Sedangkan PRPG antara lain sebagai ruang perjumpaan oikoumenis dalam membangun visi bersama dalam merespon berbagai pergumulan yang menjadi tantangan bersama sebagai orang muda Kristen di tengah bangsa maupun dalam keberadaannya sebagai manusia di tengah muka bumi ini untuk 5 tahun ke depan. Selain itu, merupakan momentum untuk merayakan kasih dan penyertaan Tuhan dalam semangat kebersamaan sebagai sebuah kesatuan tubuh Kristus dalam sebuah pesta iman.
Sementara PKK menjadi ajang pertemuan para pekerja media Kristen untuk mendiskusikan perkembangan media komunikasi, menampilkan karyanya serta peluang untuk berbagi pengetahuan dan ketrampilan.
Untuk diketahui, SR XVII PGI adalah kesempatan bagi para pimpinan gereja-gereja untuk membicarakan langkah-langkah nyata menanggulangi masalah-masalah, baik secara nasional maupun dalam gerakan oikoumene, yakni krisis kebangsaan, krisis ekologi, dan krisis keesaan. Di samping itu perhatian khusus diberikan pada tantangan revolusi digital.
Tata Dasar PGI menyebutkan, SR adalah lembaga tertinggi dalam pengambilan keputusan terakhir. Sedangkan tugas SR adalah pertama, membahas dan memperdalam hidup gerejawi dalam persekutuan, kebaktian, kesaksian, dan pelayanan, dengan bersama-sama menelaah firman Allah.
Kedua, membahas keadaan dan tanggungjawab bersama gereja-gereja di Indonesia. Ketiga, menetapakan dokumen-dokumen keesaan gereja. Keempat, menilai dan menerima pertanggungjawaban MPH-PGI. Kelima, memilih dan atau menetapkan anggota-anggota dari MPL-PGI, MPH-PGI, Badan Pengawas Perbendaharaan PGI dan Majelis Pertimbangan PGI.
SR XVII PGI mengusung tema Aku Adalah yang Awal dan yang Akhir (bdk. Wahyu 22:12-13), dan sub tema Bersama Seluruh Warga Bangsa, Gereja Memperkokoh NKRI yang Demokratis, Adil dan Sejahtera bagi Semua Ciptaan Berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Tema dan sub tema tersebut merefleksikan pengakuan iman Gereja-Gereja di Indonesia, bahwa meski di tengah persoalan yang semakin kompleks yang dihadapi masyarakat, iman kita kepada Kristus, yang telah menjalani penderitaan, bahkan mati di kayu Salib tetapi telah bangkit mengalahkan maut, memberikan secercah harapan untuk melangkah ke depan bersama seluruh anak bangsa. (ARP)
Be the first to comment