Ada Apa?, PERWAMKI Diundang Hadiri Upacara Apel Pagi ASN Pemkot Bekasi

Jakarta, majalahspektrum.com – PERKUMPULAN Wartawan Media Kristiani Indonesia (PERWAMKI) diundang oleh Wali Kota Bekasi, DR, H. Rahmat Effendi, untuk menghadiri Upacara Apel Pagi bersama ASN Pemerintah Kota )Pemkot) Bekasi, pada, Senin (16/11/2020) di Stadion Sepak Bola Chandrabaga, Kota Bekasi.

Diwakili Dewan Pembina DPP, yang juga Ketua Panitia HUT Ke-17 PERWAMKI, Emanuel Dapa Loka, dalam upacara tersebut PERWAMKI secara resmi menyerahkan penghargaan sebagai “Tokoh Toleransi 2020” kepada Wali Kota Bekasi Dr Rahmat Effendi.

Selain kepada Pepen, panggilan akrab Rahmat Effendi, PERWAMKI dalam rangka HUT-nya yang ke-17, yang acaran perayaannya digelar pada, Selasa (10/11/2020) malam yang lalu, juga memeberikan Penghargaan  kepada sejumlah tokoh dari 17 kategori diantaranya; Alm. Jakob Oetama (Tokoh Pers Inspiratif), drg. Aloysius Giyai (Tokoh Kesehatan), Setio Lelono (Tokoh Advokasi Gereja), Ruhul Ma’ani (Tokoh Muda Islam) dan Mayjend TNI dr. Albertus Budi Sulistyo (Dokter Kepresidenan). Di acara itu Pepen berhalangan hadir, namun diwakili oleh Kabag Humas Pemkot Bekasi.

Ikut mendampingi Pepen saat menerima penghargaan di upacara tersebut Wakil Walikota Bekasi Dr H. Tri Adhianto Tjahyono dan beberapa tokohnya lainnya.

Secara langsung, Pepen menyampaikan terima kasih atas apresiasi yang diberikan kepadanya. Pepen berharap semangat untuk menumbuhkan dan merawat toleransi terpelihara dalam setiap orang Bekasi dan masyarakat Indonesia.

Sementara, Emanuel Dapa Loka (Ketua Panitia HUT Ke-17) PERWAMKI menilai, Pepen dalam pelayannya kepada publik di Kota Bekasi telah menunjukkan sikap kebapaan, mengayomi seluruh warga tanpa membeda-bedakan.

“Pepen adalah pemimpin yang bijaksana dan berpihak pada konstitusi. Bagi kami, Pepen adalah ‘Mentari Toleransi Indonesia dari Bekasi’. Indonesia tentu butuh banyak matahari seperti ini untuk menyuntikkan energi bagi Indonesia kita ini,” kata wartawan tempusdei.id ini.

Dalam kesempatan itu juga, anggota DPRD Kota Bekasi, Rasnius Pasaribu, diberikan kesempatan  kehormatan mengalungkan selendang PERWAMKI kepada Pepen. Pepen, kata Rasnius, sangat layak mendapatkan apreasiasi penghargaan tersebut. Menurut Rasnius, Pepen adalah pribadi yang tidak hanya basa-basi dalam toleransi.

“Selamat kepada Pak Rahmat Effendi atas penghargaan ini, dan terima kasih telah menjadi teladan bagi warga Kota Bekasi dan rakyat Indonesia. Teruslah berkarya dalam memajukan Kota Bekasi dan peradaban yang bermartabat,” kata Rasnius.

Catatan Toleransi Kota Bekasi

Data survei Setara Institute pada tahun 2017 menempatkan Kota Bekasi pada urutan 53 dan DKI Jakarta di urutan 94 dalam Indeks Kota Toleran di Indonesi. Dalam survei yang sama pada dua tahun kemudian, Kota Bekasi sudah berada di peringkat ke-6. Atas kemajuan signifikan ini, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mendapatkan penghargaan dari Setara Institute.

Data tersebut menunjukkan bahwa menciptakan sikap toleran di antara masyarakat Bekasi membutuhkan kerja keras dan kerja sama berbagai pihak, terutama Pemerintah dengan berbagai stakeholder  di dalamnya.

Dalam situasi masyarakat semacam tersebut, gereja harus tetap berusaha melayani umatnya. Dan salah satu tantangan terbesar para pemimpin gereja dalam upaya membina umatnya adalah tidak mudahnya mendapatkan IMB pembangunan gereja. Aneka bukti telah menunjukkan itu. Bahwa akhirnya sejumlah gereja mendapatkan IMB, ini membutuhkan perjuangan yang menyedot energi, pikiran, dan kesabaran. Betapa tidak dikatakan begitu? Bertahun-tahun berjuang, namun “seakan-akan” tanpa hasil. Gereja Santa Clara misalnya, harus menunggu 17 tahun. Berbagai demo penolakan mengiringi perjuangannya.

Untuk memberikan IMB dibutuhkan keberanian, semangat melayani tanpa sekat. Dan boleh dikatakan, keberhasilan beberapa gereja mendapatkan IMB di Bekasi sebagai kombinasi antara ketekunan panitia perizinan gereja, kebaikan masyarakat dan keberanian Wali kota Pepen. (ARP)

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan