
Jakarta, majalahspektrum.com – WAKIL Ketua III Sekolah Tinggi Filsafat Theologia (STFT) Jakarta, Pdt Binsar Pakpahan PhD, menilai penulis buku “HKBP yang Saya Kenal”, St.(Em) Hotman Charles Siahaan layak diberi gelar “Penjaga Tradisi”. Hal itu dikatakan Binsar saat peluncuran buku “HKBP Yang Saya Kenal” secara webinar, Minggu (20/12/2020) malam.
“Buku yang Amang St Hotman tulis ini adalah sebuah legasi dan saya akan berikan gelar untuk itu. Amang Hotman jangan marah ya, ini rasa hormat saya, gelar yang saya buat Amang adalah The Guard of Tradition (Penjaga Tradisi),” kata Binsar Pakpahan yang malam itu bertindak sebagai pembedah buku tersebut.
Selain itu, Binsar menilai St. (Em) Hotman Siahaan layak diberi gelar kehormatan Doktor Theologia. Pasalnya, menurut dia, Hotman memahami betul tentang theologia, dan banyak calon mahasiswa tugas akhir yang berkonsultasi, meminta masukan darinya.
“Saya kenal Amang ini dalam pelayanan tahun 2013. Saya lihat Amang Hotman lengket dan merasa nyaman ketika mengadakan pemuridan bagi remaja naposo. Ini adalah salah satu legasi yang Amang St Hotman tinggalkan untuk gereja HKBP, khususnya di HKBP Menteng, dan diluar gereja HKBP,” ungkap dosen tetap STFT Jakarta ini.
Hal senada diungkapkan Sekjen HKBP 2012-2016, Pdt Emiritus (Em.)Mori Sihombing MTh,. Dalam prolognya di buku itu, Mori Sihombing mengakui penulis, St. Hotman Siahaan memiliki pemahaman yang sangat baik tentang makna teologis dari bangunan Gereja-gereja HKBP, Altar, Mezbah, Mimbar, bahkan juga Liturgi, Pelayanan Sakramen dan perayaan-perayaan di HKBP, termasuk pelayan-pelayan yang bertugas dalam setiap ibadah, terutama Kebaktian Hari Minggu.
Lagi menurut Mori Sihombing, Buku itu sangat baik dan relevan untuk dibaca dan diterapkan oleh para Pendeta dan Sintua di Gereja-gereja.
“Sudah saya kenal sejak lama, beliau (St.Hotman) bukan hanya bertalenta berkhotbah dan memberi saran bahkan kritik, tetapi ternyata memberi pemahaman yang sangat baik tentang HKBP,” ungkap Pdt, (Em.) Mori.
“Buku ini penting karena menuliskan banyak hal, terutama mengenai gereja dalam arti teologis, sebagai persekutuan, sebagai koinonia yang umurnya sekarang sudah 2000 tahun,” tambahnya.
Baca Juga : ( Resensi Buku “HKBP Yang Saya Kenal” )
Terkait gelar yang disematkan padanya sebagai “Penjaga Tradisi”, St Hotman C Siahaan (70) mengaku terharu dengan gelar yang diberikan oleh Pdt Binsar Pakpahan kepadanya.
“Betapa kita mesti menghargai tradisi gereja. Itu sebabnya saya menulis buku ini dengan harapan agar dapat dibaca oleh banyak orang. Dan kembali kepada tradisi kita yang mengatakan bahwa datang ke ibadah Minggu bukan untuk menghibur diri dengan mendengarkan khotbah dari pengkhotbah ternama, yang membuat emosi kita tergerak dengan sukacita, melainkan kita beribadah untuk berjumpa dengan Tuhan,” ungkapnya.
Sementara, Ketua Tim Penyusun Buku tersebut, St. Esron Simamora mengungkapkan latar belakang dan tujuan dibuatnya buku itu.
“Pertama, buku kedua ini adalah legasi dari penulis St Hotman Siahaan. Kedua, buku ini diharapkan memperkaya literatur pelayanan di HKBP maupun di non HKBP,” kata Esron yang saat ini tercatat sebagai Sintua (Majelis) di HKBP Immanuel Kelapa Gading, Jakarta Utara ini.
Menurut PNS Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) ini, saat membaca buku “HKBP Yang Saya Kenal” karya Hotman Siahaan yang bersifat nonprofit ini, kita akan terpukau bagaimana dinamika penghayatan iman kehidupan Hotman kepada Tuhan.
“Buku setebal 190 halaman ini berisi tentang HKBP, Sakramen dan Tata Ibadah Khusus, Perayaan dan Ibadah dan Pelayan dan Warna Sari,” tandas Esron.
Bagi peminat buku “HKBP Yang Saya Kenal” ini saudara dapat menghubungi saudari Tiurlan Silalahi di nomor telp: 0856.9525.9347. (ARP)
Be the first to comment