2 Siswa SMAK PENABUR Raih Medali Emas Peneliti Belia 2020

Jakarta, majalahspektrum.com – DUA siswa SMAK 1 BPK PENABUR, Marc Matthew Khorey dan Florencia Stella berhasil meraih medali emas pada Lomba Peneliti Belia 2020 tingkat nasional bidang Ilmu Hayati. Marc dan Florencia saling berkolaborasi melakukan penelitian mulai dari tingkat provinsi hingga tingkat nasional.

“Kami meneliti cangkang kerang oyster sebagai bahan inti alternatif dalam pembuatan bone graft. Secara garis besar, kami meneliti apakah cangkang tiram yang dianggap sebagai limbah tidak bernilai dapat menjadi sesuatu yang esensial seperti bioceramics yang menjadi salah satu bahan penyusun bone graft,” terang Marc dan Florencia, seperti dalam rilis yang diterima majalahspektrum.com yang diterima dari Humas BPK PENABUR, Kamis (3/12/2020).

Dijelaskan, Marc dan Florencia melakukan beberapa tahapan di dalam mengikuti kompetisi ini. Pertama, melakukan tahapan literature research dengan membaca jurnal terkait judul penelitian yang mereka ambil. Kemudian, menyusun rancangan penelitian untuk dikumpulkan pada tingkat provinsi. Setelah itu, pada tingkat nasional Marc dan Florencia merealisasikannya lewat penelitian yang dilakukan di LIPI.

Pada tahap final, mereka mempresentasikan hasilnya lewat Power Point yang telah disusun sebelumnya. Semua tahapan tersebut dilewati Marc dan Florencia selama tiga minggu pada Oktober 2020.

“Banyak kendala yang harus kami lewati di dalam kompetisi ini. Di samping perlombaan yang berlangsung secara daring, permasalahan lainnya yang lebih crucial adalah pada proses pengumpulan data hasil penelitian. Hal tersebut disebabkan sulitnya proses perizinan untuk melakukan penelitian di LIPI. Juga karena masa pandemi, prosedur dan protokol kesehatan yang harus dipatuhi lebih ketat dari biasanya.” ungkap Florencia.

“Kendala lainnya yang muncul adalah pada durasi waktu penelitian. Terdapat sangat banyak kesalahan kecil yang berpotensi berdampak besar. Maka itu, kami sedikit merasa kewalahan karena topik yang kami angkat memerlukan proses reaksi dan proses pembuatan yang cukup rumit dan panjang. Namun, kendala tersebut akhirnya dapat kami atasi,” kata Marc menambahkan.

Kata Marc dan Florence, melalui tantangan yang berhasil mereka lalui tersebut, mereka berharap agar peserta didik di BPK PENABUR Jakarta lainnya juga tidak mudah putus asa dan terus berjuang di dalam menghadapi masalah sesulit apapun.

“Don’t forget to take care of your physical health, mental health, and emotional health.” pesan Marc dan Florencia.

Tak lupa Marc dan Florencia berterima kasih kepada tenaga pendidik SMAK 1 PENABUR yang secara suportif mendukung mereka di dalam mengikuti kompetisi ini. Mereka (Bpk/ibu pendidik) adalah: Sylviana Chrisyan, S.E., M.M., Padmikha Budidharma, Dra., Melissa Suryani, S.Pd, Petrus Witriyanto, M.M., dan Maria Sri Wagiyati. (ARP)

 

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan