Jakarta, majalahspektrum.com – SEJUMLAH Petinggi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menghadiri Perayaan Sejit Vihara Amurvabhumi (Hok Tek Tjeng Sin) Karet ke-103.
“Kehadiran Vihara Amurvabhumi di Karet memperjelas keragaman Indonesia yang sudah hadir sejak lampau. Oleh karena itu kita wajib menjaga kelestariannya, jangan ada yang merusak entitas-entitas budaya yang sudah hidup sejak lama itu. Semoga dalam momentum ulang tahun Vihara ini, semua umat senantiasa berbahagia,” kata Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Sis Grace Natalie.
Di acara itu, Sis Grace hadir ditemani dengan Ade Armando (tokoh pluralitas, salah seorang kader PSI), Alan Singkali (DPP PSI bidang Penggalangan Kelompok Khusus, Relawan, Penggerak Komunitas), dan Anes Dwi Prasetya (Direktorat Penggalangan Kelompok Khusus). Nampak juga kader-kader dan bacaleg PSI lainnya.
Baca Juga : ( Alasan Ade Armando Gabung PSI, Rela Pensiun Dini dari ASN di UI )
“PSI mengucapkan selamat ulang tahun ke-103 untuk Vihara Amurvabhumi Karet, semoga tahun ini berkah, kasus hukumnya segera selesai, dan Vihara semakin jaya,” ujar Alan Singkali menyemangati.
Perayaan ini adalah untuk memperingati ulang tahun yang ke-103 tahun Vihara tersebut. Dalam Perayaan itu menampilkan akulturasi budaya Tionghoa dan Betawi yang telah berlangsung lebih dari seabad. Gambang Kromong adalah kesenian yang wajib ditampilkan dalam acara ini. Gambang kromong adalah sejenis orkes yang memadukan alat-alat musik gamelan dengan alat-alat musik Tionghoa, seperti sukong, tehyan, dan kong’ahyan. Sebutan gambang kromong diambil dari nama dua buah alat perkusi, yaitu gambang dan kromong. Makanannya antara lain nasi uduk, kue mangkok gula aren, dumpling, dan lain-lain.
Untuk diketahui, Vihara Amurvabhumi (Hok Tek Tjeng Sin) Karet sendiri sudah berdiri sejak lebih dari seabad lalu. Daerah tersebut dulunya adalah rawa-rawa, dan ada sungai yang mengalir membelah kawasan Vihara. Sampai hari ini sungai tersebut masih ada. Vihara ini tercatat pernah dipugar pada tahun 1984. Dulunya, juga ada sebuah masjid bergaya tionghoa bernama Masjid Hidayatullah dibangun pada tahun 1743. Hubungan antar umat beragama sudah berlangsung sejak lama di Kampung Karet.
Baca Juga : ( PSI Satu-satunya Parpol Terbukti Nyata Lawan Korupsi dan Intoleransi )
Vihara Amurvabhumi sempat viral beberapa waktu lalu karena akses masuknya diduga diserobot oleh pemilik lahan di sebelah kanan-kiri. Upaya advokasi dilakukan dengan beberapa kali pertemuan, sampai Wakil Menteri ATR/BPN, Raja Juli Antoni hadir langsung mengecek Vihara tersebut. Beliau berkata, “negara harus hadir bagi rumah-rumah ibadah, dimana nama Tuhan dipuji dan dimuliakan”.
Kehadiran PSI di Vihara Amurvabhumi Karet adalah bentuk komitmen dalam menjaga keragaman dan toleransi di Indonesia. Semoga Vihara Amurvabhumi tetap lestari sepanjang zaman.
“kalau sertifikat Vihara sudah aman, kami sudah bisa istirahat dengan tenang, karena sudah bisa mewariskan kepada generasi mendatang, apa yang diwariskan kepada kami oleh leluhur,” kaat Seorang sesepuh Vihara. (ARP)
Be the first to comment