Ini Sosok Ketum BPP GBI Yang Ideal Menurut Anggota Sidang MPL

Jakarta, majalahspektrum.com – SIDANG MPL GBI domulai hari ini, Senin (21/8/2023). Seperti diberitakan sebelumnya, di sidang inilah Ketua Umum (Ketum) Badan Pengurus Pusat (BPP) Sinode GBI akan dipilih untuk masa jabatan Tahun 2023-2026.

Baca Juga : ( Sidang Sinode GBI Akan Lantik Ketum BPP 2023-2027 dan 733 Pendeta Penuh )

Terkait hal itu, anggota MPL dari Papua Barat, Pdt, Dorotheos Mom Fadimpo menginginkan Ketum BPP GBI ke depan adalah sosok yang pemimpin yang mengerti dan setia kawan, memikirkan gereja GBI secara Nasional bukan mengutamakan gereja lokalnya.

” Pemimpin GBI ke depan, entah muda atau yang sudah senior jangan sampai terlepas dari pemikiran Om Ho (panggilan akrab pendiri GBI (Alm) Pdt, HL Senduk),” kata Pdt. Mom, panggilan akrab Dorotheos Mom, saat dijumpai di Jakarta, Kamis (17/8/2023).

Pdt. Mom menilai, jika seorang memimpin sinode, lalu terjadi perpecahan dan banyak pendeta jemaat keluar dari GBI itu adalah suatu kegagalan.

“Itu tandanya pemimpin itu belum belum bisa tampil sebagai seorang Bapak yang mengayomi atau Bapak yang berjiwa besar. Apalagi dalam menangani segala sesuatu tidak cepat mengambil keputusan. Bahkan suka menghukum pendeta jemaat. Padahal GBI ini kan cetak pejabat yang diusulkan oleh Gembala Sidang melalui gereja lokal,” terang Pdt. Mom yang pernah menjabat sebagai Sekretaris BPD di Papua Barat.

Menurut Pdt. Mom, dengan metode pemilihan ketua umum sekarang ini, (dipilih oleh MPL), kemungkinan sidang sinode nanti akan sepi. Atau tidak terlalu banyak pejabat yang hadir.

“Mereka pikir ngapain hadir untuk menyaksikan pelantikan ketua sinode hasil pemilihan yang dilakukan oleh MPL?,” ujar Pendeta yang sudah 29 tahun merintis 11 gereja/jemaat di Papua Barat ini.

“Jadi seorang pemimpin itu harus gampang ditemui, enak diajak ngobrol. Tidak cepat menghukum para hamba Tuhan yang bersalah,” tegas Pdt. Mom menambahkan.

Terpisah, menurut Ketua BPD GBI NTT, Pdt, Kirenius Bole, S.Th, M.Pd, Ketum BPP Sinode GBI ke depan haruslah memiliki strategi yang mumpuni untuk mencapai visi-misi GBI supaya lebih maju.

“Penting menerapkan ajaran-ajaran Om Ho,” katanya saat ditemui di arena sidang MPL, Hall A Sentul Internasional Convention Centre (SICC), Senin (21/8/2023).

Ps. Dr, Ray Kaunang

Sementara, Ketua BPLN GBI Australia, Ps, Dr, Ray Kaunang berpendapat, saat ini dibutuhkan pemimpin GBI yang mampu berpikir Global.

“Yang bicaranya Global, bukan Indonesia (Nasional) saja. Bicara masa depan 5-10 Tahun ke depan. Harus cemerlang dan punya kharisma,” katanya di lokasi Sidang MPL, SICC, Senin (21/8/2023) malam.

Menurut Ps. Ray, pemimpin yang baik adalah sosok yang mampu menggerakan orang-orang di sekitarnya, yang memiliki kemampuan strategic thinking yang besar. “Bukan lagi kotak-katik regulasi, mampu menggerakan orang-orang di sekelilingnya yang berpikir global,” tuturnya.

Lagi menurut Ps. Ray, tiap-tiap sosok pemimpin memiliki style atau kecakapan berbeda-beda, ada yang jago mengorganizer ada yang pastoral.

Anggota MPL lainnya, Pdt, Ir, SuyaptoTandyawasesa, M.Th berpendapat, GBI saat ini masih pada treknya, perlu perkuat kesatuan. Menurutnya, program=program GBI saat ini sudah cukup bagus hanya saja perlu ditingkatkan.

“Hanya cara menggelolanya saja yang beda. GBI sekarang ini sudah bagus Cuma perlu ditingkatkan lagi keterlibatannya di tingkat nasional,” ungkap mantan Bendahara GBI ini di lokasi dan waktu yang sama. (ARP)

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan