PERWAMKI Apresiasi Nikson Nababan Maju Sebagai Bacagub Sumut

Jakarta, majalahspektrum.com – PERKUMPULAN Wartawan Media Kristen Indonesia (PERWAMKI) mengapresiasi mantan Bupati Tapanuli Utara (Taput) Dua periode, Dr, drs. Nikson Nababan maju sebagai Bakal Calon Gubernur (Bacagub) Sumatera Utara (Sumut). 

Apresiasi PERWAMKI kepada Nikson Nababan ditandai dengan penyematan baju seragam dan selendang PERWAMKI serta pemberian kenang-kenangan berupa buku PERWAMKI berjudul; “Pers Kristiani dan Makna Kehadirannya” usai Nikson Nababan memaparkan visi dan misinya sebagai bakal Cagub Sumut di Pilkada serentak November 2024 mendatang dalam acara Talk Show yang digelar PERWAMKI di ruang Media Center PGI, Jl. Salemba, No.10, Jakarta. Senin (27/5/2024).

Ketua Umum DPP PERWAMKI Stevano Margianto menilai, Nikson Nababan sebagai sosok yang pas untuk memimpin Sumut. pasalnya, selain berprestasi, kerja nyata sebagai Bupati Taput, Nikson adalah putra daerah yang memahami persoalan. 

“Apalagi bang Nikson ini mantan wartawan, beberapa anggota PERWAMKI di sini pernah satu redaksi dengan beliau. kita juga usul agar calon Gubsu datang dari putra daerah bukan impor dari luar,” ungkap Margianto. 

Sementara, Dewan Pembina DPP PERWAMKI, Jonro Munthe berharap PDIP dapat mengusung Nikson Nababan sebagai Cagub Sumut Novrmber 2024 mendatang bukan sosok lain yang bukan putra daerah seperti kabar yang berkembang sekarang ini. 

“Sebaiknya sosok yang digaungkan sekarang ini bertarung di Jakarta (Pilgub Jakarta) sajalah jangan di Sumut. ingat, dua kali PDIP usung Cagub Sumut dari luar, bukan putra daerah yang tidak memahami Sumut dan kalah,” kata Jonro. 

Ketum, Sekum dan Pembina PERWAMKI Saat Pemberian Apresiasi Kepada Bacagub Sumut, Dr, drs, Nikson Nababan, M.Si

Dalam kesempatanya di Talk Show tersebut, Bupati Taput yang baru saja menyelesaikan masa tugasnya, Dr, Nikson Nababan mengungkapkan tujuannya menjadi Gubernur Sumut karena ingin Sumut naik kelas. ia ingin meningkatkan kualitas SDM dan Perekonomian warga, Pemanfaatan dan Pengelolaan SDA yang baik dan maksimal. 

“Pembangunan infrastruktur, terutama jalan sangat penting guna terkoneksinya antar daerah, salahsatunya terkait distribusi hasil pertanian dan SDA suatu daerah ke daerah lain,” terang Nikson. 

Sebagai mantan Bupati Taput, Nikson mengetahui perjuangan rakyat dan memiliki cara untuk meningkatkan kualitas hidup mereka. Dia menyebut bahwa harus ada pengelolaan sumber daya alam secara benar dan semangat meningkatkan kualitas SDM.

“Para petani misalnya harus dibantu mengelola sawah mereka secara modern. Dengan luas tanah yang semakin berkurang, mereka harus dibantu untuk tingkatkan produksi. Terkait jaminan harga dan hilirisasi, harus dioptimalkan,” jelasnya.

Menyangkut pelayanan Kesehatan menurut Nikson, banyak daerah di Sumut yang padat penduduk, tapi fasilitas pelayanan kesehatan masih bersifat Pustu. 

“Puskesmas itu skupnya kecamatan, tapi kalau memang di sebuah daerah penduduknya katakanlah sudah di atas 10 ribu, sudah harus ada Puskesmas lagi. Jadi patokannya bukan territorial kecamatan, tapi jumlah penduduk. Dan harus 24 jam melayani, harus ada ruang rawat inap atau UGD sehingga klaim BPJS itu tidak lari ke luar Sumatera Utara,” jelasnya.

“Harus ada dokter spesialis yang bagus  bila perlu kita bajak dokternya biar tidak lari ke Penang,” sambungya.

Selama memimpin Taput, Doktor lulusan IPDN ini mampu membuat semua desa di Taput menjadi “Desa Merdeka”“, semua sudah teraliri listrik, kecukupan pangan, dan perputaran ekonomi berjalan baik. 

“Terakhir saya tinggal, data BPS menyebutkan, jumlah penduduk Taput bertambah, kemiskinan dan pengangguran berkurang, perputaran ekonomi semakin baik. Itu legacy yang bisa saya tinggalkan di sana,” beber Nikson.

Sekum DPP PERWAMKI, David Pasaribu Memberikan Dukungannya kepada Nikson Nababan

Keberhasilannya membangun Taput itu pun ia tuangkan dalam disertasi Doktornya dengan judul “Perencanaan Pembangunan Berbasis Data Desa Presisi di Kabupaten Tapanuli Utara Provinsi Sumatera Utara”. 

“Dalam menentukan kebijakan itu bagusnya Butownup bukan Topdown. Seorang Pemimpin, Kepala daerah itu nfarus totalitas dan punya konsep bukan karena suka turun ke gorong-gorong dan galak memarahi anak buah di muka umum,” ujar Nikson. 

Olrh karrna itu, sebagai Bacagub Sumut ia menawarkan konsep NIKSON (needs, innovation, knowledge, synergy, operation and norm) dalam perencanaan pembangunan daerah berbasis data presisi. Di mana tahapan proses perencanaan didasarkan pada diagnosa masalah yang tepat dalam penentuan tujuan dengan proyeksi by name, by address, dan by coordinate.

Saat memimpin Taput, Nikson dikenal sangat nasionalis dan toleran. itu sebabnya ia dapat diterima dan mendapat dukungan dari tokoh, pemuka lintas agama.

Baca Juga :  (Masjid di Taput VS Gereja di Cilegon )

Dirinya menyadari, persoalan di Sumut pasti lebih kompleks dibanding di Taput. Namun, dengan konsep tersebut Nikson yakin Sumut pun akan berubah lebih baik lagi.

“Pertarungan memperoleh tiket sebagai Calon Gubernur Sumut tentu tidak mudah, baik di internal maupun dengan parpol lain,” tukasnya.

Dewan Penasehat PERWAMKI yg juga mantan Ketum BPH Sinode GBI Mendoakan Nikson Nababan sukses menjadi Gubernur Sumut nantinya

Dirinya meminta dukungan dan doa dari seluruh masyarakat Sumut, termasuk di Jakarta dan Indonesia pada umumnya, agar mampu menjadi Cagubsu yang pada akhirnya akan berkontestasi pada 27 November 2024 mendatang, dan tampaknya PERWAMKI memberikannya. (ARP)

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan