5 Alasan GAMKI Adakan Perayaan Natal di Rumah Sendiri

Jakarta, majalahspektrum.com – GERAKAM Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) menggelar Perayaan Natal di kantor sekretariat pusat mereka di Jl. Cirebon, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (21/12/2024) malam.

Menurut Ketua Umum DPP GAMKI, Sahat MP Sinurat, ST, MT, ada 5 alasan, sekaligus refleksi Natal, GAMKI memilih merayakan Natal di “Rumah Sendiri”, yakni; ingin menjadikan sekretariat GAMKI sebagai “Rumah Bersama” bagi seluruh anggota GAMKI.

“Selama tiga tahun terakhir, kantor ini telah menjadi rumah bagi siapa saja yang membutuhkan tempat menginap atau berkonsolidasi. Pintu ini selalu terbuka, makanan selalu tersedia, dan diskusi terus berjalan. Inilah semangat Natal yang ingin kami hadirkan,” kata Sahat.

Kedua, GAMKI ingin memaknai Natal dengan kesederhanaan, seperti Kristus lahir dalam kesederhanaan, tanpa kemewahan yang berlebihan, daripada di gedung-gedung mewah dengan anggaran besar, leboh baik disalurkan kepada orang-orang yang membutuhkan pertolongan.

“Natal bukan sekadar simbol, tetapi juga tindakan nyata. Januari nanti, kami akan mengunjungi anak-anak jalanan untuk merayakan Natal bersama mereka di tempat mereka tinggal. Kita harus membawa pesan kasih ini lebih dekat kepada mereka yang membutuhkan,” ungkapnya.

Ketiga, GAMKI ingin menjadikan Natal sebagai momentum berbagi kasih, dimana usai acara perayaan Natal, GAMKI memberikan bingkisan paket sembako kepada warga sekitar, para pedagang asongan dan keliling.

Keempat, lewat momentum perayaan Natal ini, GAMKI ingin menyerukan pesan perdamaian di tengah dunia yang penuh konflik. Dalam sejarah perang Dunia II, Natal dapat menghentikan perang, dimana Tentara Jerman dan Ingris yang kala itu tengah berseteru memilih meletakan senjata lalu merayakan dan saling mengucapkan selamat Natal diantara mereka.

Kelima, lewat Perayaan Natal ini GAMKI ingin menunjukan ke-Indonedia-an kita yang dikemas dalam balutan Nusantara dimana setiap yang hadir, khususnya pengutus dan panitia mengenakan pakaian khas budaya dari berbagai daerah di Nusantara.

“Natal di Indonesia dengan balutan Nusantara. merayakan Natal tidak seperti budaya barat. misalnya dengan gaya sinterklas,” kata Sahat.

Ketum DPP GAMKI, Sahat Philips Sinurat, S.T, M.T

Renungan Natal GAMKI dibawakan oleh Wasekum PGI, Pdt Lenta Enni Simbolon. dalam kotbahnya yang diambil dari nats Lukas 2 ayat 15, Pdt, Lenta menegaskan bahwa Juru Selamat, Yesus Kristus lahir dalam suasana kesederhanaan namun penuh dengan damai sukacita.

“Yesus lahit di kandang domba kota Betlehem, kota yang berarti ‘Rumah Roti’ karena Yesus adalah Roti Kehidupan. dan orang yang pertama menyaksikan kelahiran Yesus adalah para gembala, kelompok orang sederhana, bukan orang pintar, kaya dan punya kedudukan. jadi genaplah seperti yang dinubuatkan okeh nabi-nabi terdahulu,” terang Pdt, Lenta.

Pdt, Lenta menekankan pentingnya menjadikan rumah sebagai tempat berkasih dan penghiburan.

“Di rumah kita, semua orang harus merasa diterima. Natal adalah waktu untuk menunjukkan kesaksian kita kepada dunia, tidak hanya dengan kata-kata, tetapi juga dengan aksi nyata,” katanya.

Ia juga mengajak seluruh anggota GAMKI untuk terus memperkuat solidaritas dan menjadi bintang terang bagi sesama.

Hadir dalam perayaan Natal tersebut, Ketua Dewan Penasehat DPP GAMKI yang juga Menteri Perumahan dan Kawasan Pemukiman RI, Maruarar Sirait.

Ketua Dewan Penasehat yang juga Meteri Perumahan dan Kawasan Pemukiman RI, Mruarar Sirait

Dalam sambutannya. Bang Ara, sapaan akrab Maruara, mengatakan pentingnya menjaga semangat kerja bersama (ora et labora), kebersamaan, dan dampak positif organisasi GAMKI bagi masyarakat.

“Saya senang melihat kantor ini menjadi pusat konsolidasi. Kiranya GAMKI terus menjadi organisasi yang bermanfaat, menjadi garam dan terang di masyarakat. Dengan semangat yang baik, saya yakin Sahat dan Alan mampu memimpin GAMKI secara sejuk dan membuat berbagai terobosan baik di pusat maupun daerah,” kata Ara.

Bang Ara juga memberikan apresiasi kepada Ketua Umum DPP GAMKI, Sahat MP Sinurat, sebagai tokoh muda Kristen yang menjaga integritas dan terus memberikan contoh positif.

“Semoga tugas pelayanan yang berat ini dapat dilaksanakan dengan baik. Bersama Tuhan, tiada yang mustahil. Tetap kompak dan saling mendukung,” tandasnya. (ARP)

 

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan