Jakarta, majalahspektrum.com – PENGAMAT Politik Sosial Kemasyarakatan, Dr, John N Palinggi, MM, M.BA mengatakan, 2024 sebagai tahun politik penuh dengan gejolak, pertikaian karena persaingan perlu disikapi bijaksana dengan melakukan evaluasi dan upaya perbaikan di hari mendatang.
Selain panasnya suhu politik, situasi ekonomi dan sosial kemasyarakatan di tahun 2024 patut direfleksikan untuk kehidupan yang lebih baik di masa mendatang.
Menurut John, ujaran kebencian. menjelek-jelekan orang lain adalah sikap tidak terpuji. sikap kurang baik yang harus ditinggalkan.
“Bikin kelompok irganisasi bertujuan untuk menyerang orang lain. ingin menjatuhkan satu dengan yang lain. manusia seperti ini ‘No Hope’ tidak punya harapan. 2024 hilang rasa syukur, yang ada kebencian-kebencian,” kata John.
Kemudian, John mengimbau agar para pejabat negara seperti Menteri untuk berhenti bicara yang manis-manis di televisi dengan menyajikan data palsu.
“Bicara apada adanya, yang sebenarnya agar ada evaluasi dan solusi. sajikan dan sosialisasikan program kerja sesuai dengan keinginan atau arahan presiden, bukan yang lain,” seru John.
Terkait nilai tukar Dolar AS dengan Rupiah saat ini, John berharap Gubernur BI harus mampu menanggulanginya, mampu menjaga stabilitas cadangan Devisa Negara.
“Kalau tidak mampu mundur saja, gentlemen kasih kepada yang mampu,” ujarnya.
Pengusaha sukses yang juga mediator resmi negara ini mengusulkan agar pemerintah mencabut subsidi karena tidak sesuai sasaran, yang paling menikmati adalah orang kaya.
“Dana UMKM larinya kemana?, Dana subsidi kemana?. Hilangkan subsidi, dananya bisa dipakai untuk program kasih makan anak sekolah. ini program bagus, pemerataan bahwa anak-anak di daerah, di pedalaman bisa menikmati makanan seperti anak di Jakarta,” beber John.
Memasuki Tahun 2025, John mengajak kita memiliki rasa syukur dan sikap optimis. Kalaupun ada masalah dan tantangan, harus dihadapi dengan optimis, optimis bahwa kita mampu mengatasi masalah dan tantangan.
“Dibutuhkan sikap optimistik dan berpikiran positif agar menjadi manusia penuh harapan bukan msnusia ‘No Hope’. Bangsa ini harus dibangun dengan keyakinan bisa maju, bukan pesimis, menjelek-jelekan dan menjatuhkan orang lain,” tukasnya.
Belajar dari pengalaman masa lalu, John yakin Tuhan sayang, dan selalu melindungi bangsa Indonesia. John juga yakin Presiden saat ini adalah pilihan Tuhan.
“Indonesia pernah digoncang resesi ekonomi, pembrontakan PKI/DI TII, Gempa bumi dahsyat seperti Tsunami Aceh dan Palu, Terorisme tetapi tetap berdiri sampai sekarang dan tidak kelaparan. itu semua berkat Tuhan, ada tangan Tuhan menolong dan melindungi bamgsa ini kehancuran,” terang John.
Sekali lagi John mengajak seluruh masyarakat dan pejabat pemerintahan untuk berpikir positif dan optimistik memasuki tahun baru 2025 yang penuh harapan, Tuhan Memberkati. (ARP)
Be the first to comment