Asal Mula Kopi NKRI

Jakarta, majalahspektrum.com – MUNGKIN hanya ada satu Café yang menyajikan “Kopi NKRI”, yakni Café KITA yang terletak di jalan di Gandaria I, No,58, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Nama Kopi NKRI bukan sembarang asal bikin nama. Ada riwayat dan alas an di balik nama tersebut.

Menurut penggagas nama Kopi NKRI, Stefanus Roy Rening, nama Kopi NKRI diambil karena ada perpaduan racikan pada kopi tersebut, dari Sabang sampai Merauke.

Dikisahkan Roy Rening, mula-mula Café KITA ingin membuat racikan kopi menggunakan alat khusus seperti yang biasa digunakan oleh Starbucks  atau JCO. Biar mantap katanya. Tapi mendengar harga alat tersebut mencapai 200 juta, Roy Rening terkejut. Ia lalu memanggil adiknya yang mengolah café tersebut dan berkata, “Kalian tidak akan mampu kalahkan Starbucks dan JCO. Cari ide yang lebih brilian,” ujarnya.

Suatu hari Roy Rening pergi ke Pasar Senen, Jakarta Pusat. Di sana ia mendapati penjual kopi curah yang kopinya berasal dari seluruh Indonesia. Ada kopi dari Aceh, Papua, Flores, Lampung, Medan, Toraja, dan seterusnya. Langsung saja muncul ide bahwa Café KITA akan ciptakan dan suguhkan racikan kopi NKRI, yaitu pencampuran, perpaduan antar kopi di nusantara. Lahirlah Kopi NKRI itu.

“Ada semangat persatuan cinta NKRI,” kata Roy yang berprofesi sebagai Advokat ini kepada majalahspektrum.com saat jamuan makan bersama awak wartawan yang tergabung dalam Perkumpulan Wartawan Media Kristen Indonesia (PERWAMKI), Sabtu (14/11/2020).

“Kopi NKRI ini perpaduan antara Kopi dari Aceh dengan Kopi dari Papua. Dua wilayah ujung NKRI,” sambung Roy menjelaskan.

Soal NKRI, lanjut Praktisi Hukum yang baru saja ditapuk penghargaan sebagai “Tokoh Pemikir Hukum” oleh PERWAMKI ini, jika tak disandingkan dengan Jokowi, rasanya kurang lengkap. Maka pengelola café memanggil seorang pelukis profesional untuk melukis Presiden Jokowi sedang minum kopi.

Gambar Presiden ke-7 RI, Jokowi sedang minum Kopi terpampang di bagian depan pintu masuk Cafe, khususnya di tembok kiri dan kanannya, dengan tulisan cukup besar “Kopi NKRI”. Di bawah tulisan itu terdapat lukisan gambar Presiden Jokowi yang sedang minum kopi, lengkap dengan gaya sang presiden yang bersahaja dan merakyat.

Bagi anda yang belum pernah mencobanya, jangan ragu untuk mencoba. Kopinya enak, awalnya rada pahit, namun makin lama makin enak di tenggorokan.

Café ini dimiliki dan dikelola oleh seorang anak muda bernama Eli Nyoman. Ia mantan sekretaris Roy Rening sebagai Ketum, saat di Partai Kasih Demokrasi Indonesia (PKDI). PKDI sendiri saat sudah tidak ikut Pemilu lagi alias vakum, karena tak lolos verifikasi dan akibat masalah internal yang membelit.

Café itu sendiri sepenuhnya diserahkan Roy kepada Eli. Roy tak mengambil keuntungan dari café tersebut karena memang sudah ia hibahkan.

“Dalam hidup ini ada dua pilihan: diberi atau memberi. Tangan di bawah atau tangan di atas. Saya memutuskan untuk menjadi pemberi,” kata Roy. (ARP)

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan