
Jakarta, majalahspektrum.com – PASKAH yang berarti “Pembebasan” sebelum kematian, kebangkitan dan kenaikan Yesus ke surga (Alkitab Perjanjian Lama) merupakan perayaan orang Yahudi sebagai peringatan pembebasan dari perbudakan di Mesir.
Setelah yesus naik ke surga, paskah dirayakan umat kristiani sebagai perayaan atas pembebasan dari dosa. Manusia yang telah berdosa sejak Adam dan Hawa hanya dapat dibebaskan oleh penebusan darah Yesus yang adalah Tuhan yang menjelma menjadi manusia yang mati di kayu salib, sehingga manusia beroleh keselamatn kehidupan kekal di surga.
Jika kita perhatikan, ada suatu perbuatan dosa yang sangat dominan dalam peristiwa perjalanan mulai dari penangkapan Yesus, Kematian-Nya di kayu Salib, Kebangkitan-Nya hingga Yesus akan datang kedua kalinya sebagai Hakim untuk menghakimi dunia yaitu Dusta. Para saksi dusta akan dihukum pada saat pengadilan terakhir dimana Yesus sendiri sebagai hakimnya.
Dalam Injil Matius 26:2 dikatakan; “Kamu tahu, bahwa dua hari lagi akan dirayakan Paskah, maka Anak Manusia akan diserahkan untuk disalibkan”. di dalam ayat tersebut sangat jelas bahwa Yesus sudah tahu akan diserahkan untuk disalibkan sebagai pembebasan dosa manusia.
Di saat yang bersamaan saat Yesus mengatakan hal itu, para imam-imam kepala dan tua-tua Yahudi tengah berkumpul di istana imam besar, Kayafas berunding merencanakan penangkapan Yesus dengan “Tipu Daya” (dosa dusta).`
Setelah ditangkap, supaya dapat dihukum mati, para imam-imam kepala ke seluruh mahkamah agama mencari orang yang mau memberikan kesaksian palsu (dosa Dusta) agar Yesus dihukum mati. (Matius 26:59).
Seperti yang dinubuatkan Yesus, Petrus salah seorang murid Yesus melakukan dosa dusta dengan menyangkal Yesus 3 kali sebelum ayam berkokok. (Matius 26:69-74).
Kemudian, sebagai penguasa negeri (pemerintah), Pilatus pun berdusta dengan tidak berani bersikap tegas bahwa Yesus tidak bersalah atas tuduhan para imam dan orang-orang yang menolak Yesus. Pilatus “Cuci Tangan” akan masalah itu dengan menyerahkan kembali keputusan kepada para imam dengan membebaskan Barabas.
Seperti yang dinubuatkan oleh para nabi sebelumnya (Alkitab Perjanjian Lama) dan sudah dikatakan Yesus sebelum mati di salib, bahwa Dia (yesus) akan bangkit dari kematian pada hari ketiga kematianNya. Untuk itu, para imam meminta kepada Pilatus agar mengirimkan para prajurit penjaga untuk menjaga kubur Yesus.
Pada hari yang ketiga dari kematianNya, Yesus bangkit, batu besar yang menutup makam Yesus digulingkan oleh Malaikatb Tuhan dan kubur telah kosong. Atas peristiwa keajaiban terbesar itu, para imam tidak berterima, mereka lalu membuat kesaksian dusta lagi.
Para imam di mahkamah agama memberikan uang dengan jumlah besar kepada para prajurit yang menjaga makam Yesus untuk “Bersaksi Dusta” bahwa Yesus tidak bangkit dari kubur tetapi mayatnya dicuri oleh para murid Yesus pada malam hari saat mereka (para prajurit) tertidur. Para prajurit tersebut disuruh menyebarkan kesaksian palsu tersebut ke sebanyak mungkin orang. Dan cerita dusta ini tersiar hingga saat ini (Matius 28:11-15).
Jadi, mereka-mereka yang tidak mengakui Yesus sebagai Tuhan dan Juru selamat, menyangkal kebangkitan-Nya dari kubur akibat kesaksian palsu para prajurit atas perintah suap para imam dahulu adalah orang-orang yang akan masuk ke dalam penghukuman kekal yakni neraka sebab mereka adalah para saksi dusta.
Sejak rencana Penangkapan, Penyaliban, Kematian, Kebangkitan hingga akhir jaman, Yesus akan dan telah mengalahkan dosa dusta beserta para saksi-saksi dusta. Kita tahu bahwa iblis atau Lucifer adalah Raja dari segala raja Pendusta.
Hingga sekarang ini kita tahu ada beberapa agama yang menyangkal tentang kebangkitan Yesus dari kubur senagi bukti ke-TuhanNya. Mereka akan menerima penghakiman kelak pada akhir zaman dimana Yesus sendiri yang akan menghakimi mereka.
Baik di dalam Alkitab maupun Al’quran, jelas dikatakan bahwa Yesus akan datang untuk kedua kalinya ke dunia untuk menghakimi dunia. Yang bersalah, para saksi dusta akan dimasukan ke dalam penyiksaan kekal api neraka sedangkan bagi mereka manusia yang mengakui Yesus sebagai Tuhan dan juru selamat akan diselamatkan, ditempatkan ke rumah Bapa di surga.
“Kata Yesus kepadanya: ”Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Yohanes 14:6).
“Tunjukilah kami jalan yang lurus” (Al-Fatihah 1:6), Hanya Isa Al-Masih diberi gelar “Kalimat Allah” (Sura Al-Imran 3:35, 39; Injil, Rasul Yohanes 1:1).
Hanya Isa Al-Masih merupakan “Tiupan Roh dari Allah” (Sura An-Nisa’ 4:171; Injil, Surat Filipi 1:19).
Hanya Isa Al-Masih diberi gelar Yang Mulia dan Yang Lama dinubuatkan yaitu “Al-Masih” (Sura An-Nisa’ 4:171; Injil, Lukas 24:25-27).
Hanya Isa Al-Masih diberi kehormatan: “seorang terkemuka di dunia dan di akhirat” (Sura Al-Imran 3:5; Injil, Surat Filipi 2:9-11).
Jadi, percayalah kepada Yesus sebagai Tuhan dan juru selamat mu, percayalah akan kebangkitanNya dari kubur mengalahkan maut dengan tidak percaya kepada saksi dusta para prajurit yang diperintah disertai suap dari para imam-imam agama, tidak harus beragama Kristen, karena memang agama tidak menyelamatkan tetapi cukup percaya kepada Yesus atau Isa Almasih dan mengikuti ajaran /perintah-Nya. Selamat Paskah!.
Refleksi dari Renungan Paskah ini, silahkan tonton dan nikmati lagu ini : ( S’bab Dia Hidup, Bila kerenungkan Kasih Tuhan )
Penulis : Agus Riyanto Panjaitan
Selamat paskah ☺