
Jakarta, majalahspektrum.com- TAHUN 2025 merupakan tahun spesial bagi Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI), karena pada tahun ini PGI mencapai Yubilum ketiga, usia 75 tahun yang mesti dirayakan secara khusus. Oleh karenanya, PGI menjadikan HUT Ke- 75 tahun-nya sebagai momentum Refleksi dan Revitalisasi misi gereja dimana gereja menjadi jawaban ditengah krisis dalam masyarakat.
“Dilandasi Spiritualitas keugaharian (hidup merasa cukup) gereja menjadi jawaban ditengah-tengah berbagai krisis di masyarakat,” kata Steering Commitee Panitia HUT Ke-75 PGI yang juga Ketua Lembaga Alkitab Indonesia (LAI), Pdt, Dr, Henriete Lebang, dalam jumpa Pers di Jakarta, Rabu (05/02/2025) petang.
Mengangkat tema; “Kesatuan Tubuh Kristus yang Tangguh dan Relevan”, PGI akan menyelenggarakan berbagai kegiatan yang rencananya diadakan di berbagai kota (PGIW) di Indonesia. Rangkaian acara tersebut bertujuan untuk memperkuat kesatuan dan peran gereja dalam merespon tantangan zaman.
Menurut Ketua Umum PGI, Pdt. Jacklevyn F. Manuputty, dipilihnya tema ini mencerminkan komitmen gereja-gereja di Indonesia sebagai Tubuh Kristus untuk mempererat tali persaudaraan di antara gereja-gereja serta meningkatkan pelayanan kepada masyarakat sebagai wujud nyata dari kasih Kristus yang menyatukan, dan sebagai kesaksian tubuh Kristus di Indonesia.
“Selain itu, untuk memperkuat kehadiran PGI di tengah bangsa melalui berbagai program dan inisitaif yang relevan,” katanya.
Sementara, Ketua Panitia Pelaksana HUT ke-75 PGI, Prof. Dr. (H.C.) Olly Dondokambey, SE menyatakan bahwa perayaan ini akan menjadi momentum refleksi dan revitalisasi misi gereja dalam masyarakat.
“Tema ini juga mencerminkan harapan gereja-gereja yang menghadapi banyak krisis. dan tantangan dan dengan pertolongan Tuhan, bahwa bersama dengan Tuhan dan persekutuan dengan sesama, kita akan tangguh dan semakin relevan,” kata mantan Gubernur Sulawesi Utara ini.
Perayaan HUT ke-75 PGI dilakukan dengan berbagai rangkaian kegiatan di berbagai daerah seperti; Ambon, Manado, Papua dan lainnya. Adapun ragam acara rangkaian kegiatan itu antaralain;
1. Lomba MARS PGI
Kompetisi yang menampilkan harmoni puji-pujian jemaat, sekaligus sosialisasi Mars PGI. Lomba yang diadakan bekerja sama dengan Yayasan Musik Gereja (Yamuger) ini akan melibatkan peserta dari berbagai denominasi gereja untuk menampilkan kreativitas dalam bernyanyi dan memuji Tuhan.
2. Ecumenical Awards
Penghargaan kepada tokoh atau kelompok/sinode yang berkontribusi bagi kesatuan gereja. Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas upaya mempererat persatuan gereja-gereja di Indonesia.
3. Bakti Sosial
Kegiatan sosial di beberapa titik yang berfokus pada respon terhadap krisis. ekologi, keluarga, dan pendidikan. Melalui kegiatan ini, gereja ingin menunjukkan kepedulian terhadap sesama serta lingkungan. Kegiatan ini direncanakan akan dimulai pada Maret hingga Mei 2025, bersamaan dengan kegiatan Seminar Teologi dan Ziarah Ekumenis.
4. Seminar Teologi
Forum diskusi yang akan diadakan di Medan, Manado, Pontianak, Surabaya, Jayapura, dan Ambon. Bekerja sama dengan STT-STT milik sinode gereja anggota PGI, PERSETIA, serta PGI Wilayah, seminar ini akan menghadirkan pembicara dari berbagai latar belakang untuk membahas relevansi gereja dalam tantangan zaman modern.
5. Ziarah Ekumenis
Kunjungan ke berbagai lokasi bersejarah gereja di Ambon, Manado, Manokwari, Medan, dan Jawa. Ziarah ini bertujuan untuk mengenang perjalanan iman gereja di Indonesia.
6. Peluncuran Buku
Bunga Rampai Perjalanan PGI selama 75 tahun di Indonesia yang berisi refleksi dari tokoh dan pimpinan gereja berdasarkan pengalaman, kesaksian, dan harapan mereka akan perahu besar oikumene PGI.
7. Ibadah Syukur
Puncak Perayaan 75 Tahun PGI akan dikemas dalam Bentuk Ibadah Raya 75 Tahun PGI, yang akan berlangsung di ICE, BSD City, Tangerang, pada Jumat, tanggal 30 Mei 2025. Acara ini akan mengundang jemaat jemaat dari berbagai wilayah untuk merayakan kebersamaan dalam iman. Acara rencananya akan berlangsung mulai pukul 16.00 WIB. Puncak perayaan tersebut akan diisi dengan Ibadah Syukur dan Ecumenical Award, kemudian dilanjutkan dengan rangkaian acara yakni Peluncuran Buku Refleksi 75 Tahun PGI, penampilan seni dan musik, special performance oleh Butet Kartaredjasa dan artis lainnya, serta orkestra dan hiburan rohani.
Sekilas Tentang PGI
Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) berdiri pada Tahun 1950 di Jakarta dengan Nama DGI (Dewan Gereja-gereja di Indonesia) yang kemudian pada Tahun 1984 dalam Sidang Raya X di Ambon berubah nama menjadi PGI.
PGI adalah lembaga oikoumenis yang mewadahi gereja-gereja di Indonesia dalam membangun kebersamaan dan pelayanan bagi masyarakat. Sejak 1950, PGI terus berkomitmen dalam mengembangkan kesatuan gereja dan memperjuangkan nilai-nilai Kristiani dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam usianya yang ke-75 tahun, PGI terus berupaya untuk menjadi mitra gereja dalam menciptakan masyarakat yang adil, damai, dan sejahtera. (ARP)
Be the first to comment