Doa Serentak di Hari Sekolah Kristen Indonesia, Pelopor Pendidikan Modern di Indonesia

CREATOR: gd-jpeg v1.0 (using IJG JPEG v62), quality = 82?

Jakarta, majalahspektrum.com – FAKTA tak dapat dipungkiri, Sekolah Kristen adalah sekolah modern pertama di Indonesia. Sekolah kristen sudah ada sejak tahun 1635 oleh Cornelis Senen di Batavia.

Namun, sekolah Kristen pertama sebenarnya didirikan pada tahun 1608 di Ambon. jauh lebih dahulu dari Perguruan Taman Siswa yang didirikan oleh Ki Hadjar Dewantara pada Juli 1922.

Ketua Umum Majelis Pendidikan Kristen (MPK) Indonesia, yang juga penggagas Hari Sekolah Kristen Indonesia (HSKI) Handi Irawan, M.BA, M.Com mengajak seluruh pelaku pendidikan kristen untuk mengenang perjalanan sejarah sekolah Kristen di Indonesia, yang sudah dimulai sejak tahun 1635 oleh Cornelis Senen di Batavia.

“Hari ini kita memperingati Hari Sekolah Kristen Indonesia, momen spesial di mana kita bersama-sama mengingat anugerah Tuhan dalam kehidupan sekolah Kristen di Indonesia,” seru Handi menyapa peserta Doa Serentak Memperingati HSKI di Auditorium TKK 6 PENABUR, Klp. Gading, Jakut, Jumat (17/1/2025) pagi.

Baca Juga : ( Penggagas dan Latar Belakang “Hari Sekolah Kristen Indonesia )

Doa serentak Peringatan HSKI juga dilakukan di tujuh sekolah lainnya yang bergabung secara daring, termasuk melalui kanal YouTube.

“Ketika melewati Pasar Senen, ingatlah bahwa di sanalah salah satu tonggak awal pendidikan Kristen di negeri ini. Mari kita ambil semangat para pendiri dan bersukacita seperti para gembala yang menemukan Tuhan Yesus,” pesan Handi membuka Doa Serentak HSKI.

“Ini adalah pengingat bahwa sekolah Kristen di Indonesia memiliki sejarah panjang yang kaya, dan tugas kita hari ini adalah melanjutkan warisan ini dengan menghadirkan pendidikan berkualitas yang berlandaskan nilai-nilai Kristus,” tambahnya.

Handi juga berharap peringatan HSKI menjadi momentum untuk meningkatkan solidaritas antara sekolah-sekolah Kristen di Indonesia, termasuk sekolah-sekolah di daerah yang masih membutuhkan perhatian.

“Meski sekolah-sekolah di kota besar sudah maju, masih banyak sekolah di daerah seperti NTT, Halmahera, dan Toraja yang membutuhkan dukungan kita,” ungkapnya.

Dalam renungan khotbahnya, Sekretaris Umum Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI), Pdt. Darwin Darmawan, mengatakan bahwa meskipun sekolah-sekolah Kristen menghadapi banyak tantangan, kehadiran MPK adalah bukti nyata penyertaan Tuhan.

“Melalui doa bersama ini, kita diingatkan bahwa setiap sekolah Kristen dapat me saksi kebesaran Tuhan. Kita bersyukur bahwa Roh Kudus menyatukan kita untuk membawa harapan dan doa kepada Bapa di surga,” katanya.

Pdt, Darwin mengingatkan pentingnya meneladani semangat para gembala dalam Injil Lukas 2:15-20.

“Seperti para gembala yang dengan sukacita pergi melihat Yesus di Betlehem, kita pun diundang untuk ‘pergi ke Betlehem’, menyaksikan Tuhan Yesus dalam kehidupan kita, dan membawa kabar baik meski tantangan dan ‘tembok-tembok’ memisahkan kita,” jelasnya.

Sementara, Ketua Panitia HSKI 2025, Titan Pramudya, menyampaikan rasa syukurnya atas terselenggaranya acara ini. Ia berharap kegiatan ini menjadi titik awal persatuan yang lebih erat di antara sekolah-sekolah Kristen di Indonesia.

“Doa bersama hari ini membawa kekuatan dan semangat baru untuk kita semua, tidak hanya bagi sekolah-sekolah yang sudah mapan, tetapi juga bagi sekolah-sekolah di daerah yang masih berjuang dalam keterbatasan,” katanya.

Melalui momen HSKI, seluruh komunitas sekolah Kristen diajak untuk tidak hanya bersyukur atas berkat yang telah diterima tetapi juga menjadi alat Tuhan dalam dunia pendidikan, menjadi berkat bagi masyarakat dan bangsa. (ARP)

 

 

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan