3 Cara Menyaring Pemberitaan Yang Baik Menurut Ketum BPH GBI

Jakarta, majalahspektrum.com – KETUA umum (Ketum) Badan Pengurus Harian (BPH) sinode Gereja Bethel Indonesia (GBI) mengatakan ada 3 cara yang dapat dilakukan wartawan agar dapat memnghasilkan pemberitaan yang baik dan mencerahkan.

Hal itu dikatakan Japarlin dalam kesempatannya dalam acara “Pengukuhan dan Doa Pengutusan Pengurus baru DPP PERWAMKI” di Graha Bethel, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Senin, (6/5/2019) malam.

Adapun Ketiga cara itu menurut Japarlin yakni; kebenaran informasi yang diterima valid atau benar adanya (cek and ricek) dan melakukan cover both side (pemberitaan berimbang dari kedua sisi narasumber). Kedua, apakah pemberitaan tersebut tepat waktu dan pada tempatnya.

“Kalau informasi itu memang benar adanyam langkag kedua adalah apakah sudah tepat waktunya untuk diberitakan dan sudah pada tempatnya. Misalnya, janganlah menyebarkan berita tentang aib seorang pendeta kepada media massa umum, karena ulah seorang pendeta akan bisa berimbas image kepada seluruh pendeta, ini bikin pandangan buruk terhadap pendeta dan kekristenan oleh agama lain,” jelasnya.

Ketiga, lanjut Japarlin, renungkan apakah pemberitaan tersebut akan bermanfaat nantinya bagi banyak orang.

“Supaya jangan kebanyakna mudaratnya dari pada manfaatnya,” kata Japarlin yang juga menjabat sebagai Dewan Penasehat DPP Perwamki periode 2019-2023 ini.

Baca Juga: (Sekum PGI Ajak PERWAMKI Tak Ikut-ikutan Kabarkan Berita Hoax)

Apa yang dikatakan Japarlin tersebut guna mengingatkan semangat yang diusung Perwamki yang mengusung tema besar organisasi yakni; “Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang” (Matius 5:16).

Menurut Japarlin, agar menghasilkan berita yang baik dan menjadi pelaku terang. Dia berharap agar Perwamki bisa menjadi terang di tengah masyarakat melalui pemberitaan yang memberikan terang dan kecerdasan.

“Kehadiran Perwamki bisa menjadi berkat di tengah gereja dan masyarakat. Sehingga nama Tuhan dimuliakan. Pengurus Perwamki lebih maju, pewartaan bisa imbangi pewartaan yang negatif baik di media main stream dan med sos,” tegasnya.

Japarlin mengaku prihatin dengan pemberitan, khsususnya di media sosial (medsos) saat ini yang dipenuhi berita-berita hoax. “Hoax menjadi pembenaran karena para pemberita kebenaran diam saja,” katanya.

Menurutnya, warga gereja musti menyuarakan kebenaran baik di medsos mupun di media pemberitaan. “Sehingga media dipenuhi kebenaran, bukan hal-hal negatif. Perwamki menjadi tangan Tuhan untuk wartakan kebenaran,” harapnya.

Selain Japarlin Marbun, DPP Perwamki telah mengangkat dan menetapkan sejumlah Dewan Penasehat yakni; Pdt, Dr, Mulyadi Sulaiman (PGPI), Pdt, Dr, Antonius Natan (Sekum PGLII), Jhon Panggabean, S.H, M.H, Pdt, Dr, Conrad Supit (Gembala GBI REM), Ariasa Supit (Ketua STT REM dan Staff Kepresidenan RI). Kepada mereka diberikan SK pengangkatan yang diserahkan oleh Ketum Perwamki periode 2019-2023, Margianto. (ARP)

 

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan