Jakarta, majalahspektrum.com – MINGGU, 22 September 2019, pantas menjadi momentum bersejarah bagi jemaat gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Kernolong Ressort Jakarta. Pasalnya, pada hari itu dirayakan Jubileum 100 Tahun gereja itu berdiri.
Gereja sarat sejarah yang dahulu bernama HKBP Batavia ini lahir pada tanggal 20 September 1919 di bilangan Keramat, Jakarta Pusat. Gereja ini pula yang merupakan gereja HKBP pertama di Jakarta bahkan di luar kampung asalnya Sumatera Utara.
Mengangkat tema; “Saling Mendengar, Berbuat dan Melihat”, perayaan jubelium 100 tahun HKBP Kernolog berlangsung dari pagi pukul 09 hingga 17 sore dengan menghadirkan pimpinan pusat gereja sinode HKBP, Ephorus Pdt, Dr, Darwin Lumbantobing sebagai pembawa firman.
Dalam pesan khotbahnya, Ephorus Darwin Tobing menekankan pentingnya mengucap syukur atas keberhasilan HKBP Kernolong yang mengalami 2 kali jubileum.
“Jubileum dirayakan 50 tahun sekali, HKBP Kernolong telah dua kali jubileum, ini suatu hal yang patut disyukuri karena Tuhan Allah telah menyertai dan memberkati perjalanan gereja ini hingga mencapai jubileum,” katanya di gereja HKBP Kernolong, Jalan Keramat IV, No.34, Senen, Jakarta Pusat, Minggu (22/9/2019).
Menurut ephorus, perayaan jubileum bukan hanya sebatas mengenang sejarah tetapi harus menatap masa depan.
“Apa yang telah dilakukan HKBP Kernolong sebagai tempat penampungan dan penyebaran orang Batak di luar Sumatera pada masa lalu harus dipertahankan. Ke depan, HKBP Kernolong harus menjadi sentral pelayanan gereja bagi orang Batak yang berguna dan berdampak bagi Masyarakat sekitar, Bangsa dan Negara,” harapnya.
Selaras dengan Ephorus dalam mengenang sejarah dan menatap masa depan, Ketua Panitia perayaan jubileum 100 tahun HKBP Kernolong, St, Hotman Nainggolan, S.E, MBA mengatakan harapannya agar Naposo bulung (Pemuda) HKBP Kernolong menjadi inisiator dan motor pelayan gereja seperti sejarah berdirinya HKBP Kernolong.
“Berdirinya HKBP Kernolong pada tahun 1919 diinisiasi oleh para pemuda batak yang datang merantau ke Jakarta yang dahulu bernama Batavia. Harapan saya melalui perayaan jubileum 100 tahun ini para naposo (pemuda) HKBP Kernolong menjadi inisiator dan motor pelayanan gereja menuju gereja masa depan,” harapnya.
Dikisahkan Hotman, HKBP Kernolong sebagai saksi sejarah peran aktif pemuda batak dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Di gereja inilah lahir Djong Batak yang kemudian turut serta dalam deklarasi “Sumpah Pemuda”. Tercatat sejumlah tokoh nasional berasal dari gereja ini diantaranya; Perdana Menteri pertama Indonesia (3 periode) Amir Syamsoedin Harahap, mantan Menteri Pendidikan era Orde Lama Sutan Gunung Mulia Harahap, Sastrawan Merari Siregar yang terkenal dengan bukunya “Azab dan Sengsara” dan mantan menteri Sosial era orla Albert Mangaratua Tambunan (1966-1970).
“HKBP dalam perjalanan sejarahnya hingga kini sangat oikumenis dan nasionalis. Gereja ini lahir dan disumbang oleh gereja GKI. HKBP Kernolong jadi gereja yang inklusif bukan eksklusif, bisa dilihat gereja ini bersebelahan dengan Masjid dan hidup rukun, saling menghormati dalam kebhinekaan. Mereka (pihak masjid) turut berpartisipasi dalam perayaan ini dengan membantu keamanan dan parkir,” jelasnya.
Baca Juga: ( 100 Tahun HKBP Kernolong di Jakarta Sebagai Gereja Sarat Sejarah )
Pantauan majalahspektrum.com, perayaan junileum 100 tahun HKBP Kernolong penuh sesak oleh jemaat yang hadir dan para undangan dari perwakilan gereja HKBP se-distrik VIII Jakarta, gereja sahabat dan pemerintahan. Terlihat jejeran mobil dan motor terpakir di sekeliling areal gereja hingga ke seberang kali. Banyak juga yang memarkirkan kendaraan di halaman masjid yang berada tepat di samping gereja.
Turut hadir memberikan persembahan pujian dalam kebaktian ucapan syukur tersebut Paduan Suara Anak Sekolah Minggu (ASM) GKI Patekoan yang dahulu gedung gerejanya dipakai pemuda batak untuk beribadah minggu dan menjadi penyumbang dana pembangunan awal gedung gereja HKBP Kernolong.
Dalam laporan statistik gereja, kini terdapat 8 penatua yang bersetatus Evangelis di HKBP Kernolong dan 1 Bibelvrouw. Terjadi penurunan jumlah anggota jemaat HKBP Kernolong, hal itu terjadi karena terjadi urbanisasi penduduk perkotaan ke pinggiran kota karena dampak pembangunan kota, bahkan jumlah pemuda di HKBP Kernolong jauh lebih banyak dari anak-anak (ASM). (ARP)
Be the first to comment